Part 10

1.1K 91 1
                                    


Sore itu Jaemin dan Jeno tiba di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu Jaemin dan Jeno tiba di rumah. Tapi ada yang aneh. Ada satu mobil asing yang terparkir di depan gerbang. Merasa mendapat tamu tak diundang, Duo J segera masuk ke rumahnya.

"Yun, ada tamu?" tanya Jaemin pada Yuna yang sedang menata makanan di meja makan.

"Tuan Hyunjin datang buat ketemu tuan muda, tuan"

Duo J tersentak.

"Bocah itu lagi"

Mereka segera berlari ke lantai dua untuk mengecek keadaan sang adik. Setibanya di depan kamar, ternyata pintunya tidak di tutup.

Karena ingin memergoki, Duo J memilih mengintip terlebih dahulu.

"ayo pelan-pelan. kalau jatoh, aku tangkap"

"hyung, sakit"

"pelan-pelan aja makanya"

Bukannya adegan mesum, Duo J justru mendapati pemandangan dimana Hyunjin menuntun Jeongin untuk berjalan. Karena perutnya abis di operasi, Jeongin harus pelan-pelan belajar berjalan. Tidak boleh terus tepar di kasur.

Melihat itu, Jaemin dan Jeno saling menatap. Jeno menggeleng dan Jaemin paham itu. Mereka urung untuk mengganggu. Hyunjin tampak tidak berbahaya dan wajahnya juga tidak seperti orang cabul.

Sepertinya Jeongin aman berada di samping Hyunjin.

ups, lampu hijau.

Duo J lalu pergi ke kamar mereka untuk berganti pakaian. Kemudian mengunjungi mainan kecil mereka.

Renjun.

~ceklek

Pintu terbuka.

Menampilkan Renjun yang sedang tidur masih dengan handuk basah di keningnya. Yuna sangat telaten sekali mengurusi pria mungil ini. Duo J lalu berjalan masuk dan duduk di kasur itu. Sedikit pergerakan membuat Renjun terbangun.

"nghh Yuna?" Renjun memfokuskan pandangannya.

"Halo, sayang" Jeno dan Jaemin tersenyum menyeringai.

Renjun beringsut mundur, ia merasa terancam sekarang. Hal itu membuat Duo J terkekeh pelan. Jaemin mendekat  lalu mencengkram pipi Renjun dengan cukup keras. Bibirnya mendekat dan mengecup bibir Renjun.

Tapi ternyata respon Renjun di luar nalar. Ia justru meludahi wajah Jaemin dengan tatapan antara takut, marah, dan kesal. Jeno yang melihat itu langsung menatap Jaemin.

Jaemin tertawa pelan sembari mengelap liur itu dengan telapak tangannya.

~plak!

Sudut bibir Renjun sobek akibat tamparan yang keras itu. Jangan lupa Jaemin sangat 'ringan tangan'.

Renjun meremat seprai dengan kuat.

Ia berusaha setengah mati menggigit bibirnya guna menahan isakan tangis tapi air mata sialan itu malah turun tanpa permisi.

ᴀᴅᴅɪᴄᴛᴇᴅ || Norenmin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang