As always dont forget to click the ☆ button :D
To apreciate my story and support meHope you guys enjoy it ♡
.
.
."Oh?hyung," Pemuda berbaju santai dan celana kotak kotak ikut muncul dibelakang, itu Jaeyoon.
"Aku ambil apelmu ya," dengan santainya Jaeyoon mengunyah apel ditangannya dan berlalu.
"Kim Seokjin, masuk," itu suara pria tua di ambang pintu.
. . .
Sekarang Seokjin, Jisoo dan Jaewoo duduk disofa berseberangan dengan eomma dan appa nya Jin. Tuan Kim dan Nyonya Kim menatap putra sulungnya tajam.
Nyonya Kim menatap Jisoo dan Jaewoo bergantian.
"Jaewoo?" Itu suara Nyonya Kim. Jaewoo menoleh dan menatap nyonya Kim dengan tatapan polosnya itu.
Nyonya Kim mendekat, "awwh, cucuku lucu sekali, muach muach"
Perilaku itu diluar ekspetasi Seokjin maupun Jisoo. Nyonya Kim justru memeluk Jaewoo gemas dan justru menciumnya berkali kali.
"Apa kau Jisoo?" Tanya Tuan Kim
"N..Ne, saya Jisoo," jawab Jisoo gugup
"Hahah, kau tak perlu gugup menantu, apa aku menakutkan?" Tuan Kim menatap Jisoo tersenyum
"Ne?"
"Seokjin, bagaimana bisa kau menyembunyikan keluarga kecilmu dari kami?" Tanya Tuan Kim
"Kau bahkan tak membiarkanku melihat cucuku, Jaewoo ya kemarilah," Tuan Kim menepuk nepuk pahanya. Jaewoo datang dan duduk dipangkuan Tuan Kim.
"Aigoo aigoo, cucuku sangat cantik dan lucu, aku jadi ragu apa kau benar anak Seokjin," Tuan Kim memeluk Jaewoo gemas
"Yak!, apa maksud appa? Seokjin tidak tampan? Putramu ini tidak tampan? Seorang World Wide Handsome incaran wanita muda bahkan ibu ibu? Yaaaah, appa tau? Bahkan Seokjin suka mendapat nomor telfon dari banyak wanita,"
Bugh!
Jisoo menabok punggung Seokjin cukup keras. Perkataan Seokjin barusan mendapat tatapan sinis dari Jisoo.
"Apa kau cemburu? Eyy... istriku cemburu?"
"Siapa yang istrimu? Menjauhlah," Jisoo menjauh dari Seokjin
"Yak!, apa kau marah?"
"Tanyai saja gadis gadis mu itu,"
"Jis--mpph," Seokjin mendapat sumpalan roti dari Jaeyoon yang lewat
"Kakak ipar, lebih baik kau tinggalkan saja dia, cerai saja darinya dan menikah denganku," goda Jaeyoon
Plak!
Seokjin menggeplak Jaeyoon dengan sandal rumahnya. Sedang yang di tabok hanya menjulurkan lidahnya meledek.
"Jisoo, kau ikut eomma saja ke dapur dengan Jaewoo, ayo Jaewoo," nyonya Kim menggandeng tangan Jaewoo dan pergi. Jisoo ikut dibelakangnya meninggalkan Seokjin.
"Ywak! Kwim Jwiswo!" Seokjin mencoba berteriak memanggil Jisoo dengan mulutnya yang penuh roti.
Sementara Jisoo pura pura tak dengar dan terus berjalan.
"Kim Seokjin," suara Tuan Kim memberat. Seokjin segera mengunyah dan menghadap Tuan Kim. Ia tau apa yang akan terjadi saat Tuan Kim memanggil namanya dengan lengkap.
"Dasar anak kurang ajar!" Tuan Kim memukul Seokjin dengan koran ditangannya
"Ouch! Ouch! Appa! Appa! Seokjin bisa jelaskan," Seokjin berusaha menghindar dari pukulan koran itu
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Sun Rise in your eyes ||JINSOO|| ✔
RomanceDia terbangun dan tak ingat apa apa Kim Jisoo merutuki dirinya sendiri semenjak malam itu terjadi, ia tak ingat apa apa. Ia sangat membenci malam itu, malam yg merubah kehidupannya 180⁰. Seorang putri konglomerat yg diusir karena dianggap mempermalu...