Chapter 28 : The Dinner

1.7K 200 7
                                    

Don't forget to klik ☆ button for appreciate my story and support me

Hope u guys enjoy it
.
.
.
Sesuai dengan rencana Kim Beo Seok, acara makan malam akan diadakan malam ini. Seharusnya acara itu untuk 2 minggu yang lalu, tapi kecelakaan Seokjin membuat hal itu tertunda.

Seokjin tengah bersiap dengan kemejanya. Ini sudah hari ke 4 semenjak ia keluar rumah sakit. Seperti biasa, Kim Jisoo merapikan dasi Kim Seokjin. Well, karena Seokjin tidak bisa.

Tangan Jisoo dengan cekatan memakaikan Seokjin dasi. Setelahnya ia merias diri. Hanya sedikit polesan make up. 

Jisoo meletakkan brush make upnya dan menatap dirinya di cermin. Jujur saja ia sedikit gugup—ah ralat, sangat. Ini sudah 5 tahun lamanya semenjak dirinya meninggalkan rumah. Mencoba melupakan dan memulai hidup baru. Tapi takdir memintanya untuk berputar kembali.

"Kau kenapa?" Tanya Seokjin. Ia menghampiri Jisoo dan mengelus pundaknya.

"Seokjin aku… gugup," ucap Jisoo

"Kau gugup?"

"Aku sudah meninggalkan rumah itu selama 5 tahun, mencoba melupakan segala hal tentang rumah itu, dan sekarang aku harus kembali kesana, aku takut…. Menatap wajah ayahku pun aku tidak bisa," Jisoo meremas gaunnya. Jantungnya berdegup kencang karena gugup.

"Hey…" Seokjin menggenggam tangan Jisoo, menatap manik matanya yang cantik.

"Jangan gugup, ada aku, ini juga permintaan ayahmu, kau harus memperbaiki hubunganmu dengan ayahmu Jisoo, ini sebuah pertanda darinya, ini mungkin sudah cukup bagimu untuk terus kabur,"

"Ayahmu memberi lampu hijau untukmu, untuk memperbaiki semuanya, ia bahkan meminta untuk membawa Jaewoo, bukankah itu berarti ia menerima keberadaan Jaewoo?"

Kata kata Seokjin barusan sedikit menenangkan hati Jisoo. Perkataan itu ada benarnya. Ia harus merubah semuanya. Merubah hubungannya dengan sang ayah.

"Ayo, kita akan terlambat," Seokjin menggenggam tangan Jisoo dan pergi ke acara makan malam itu.

. . .

Mobil yang ditumpangi Seokjin berhenti di pekarangan rumah Kim Beom Seok. Ya, Seokjin tidak mengendarai mobil, supir yang membawanya. Itu karena keadaannya yang belum benar benar pulih.

Seokjin turun bersama Jisoo dan Jaewoo. Tangannya menggenggam tangan Jisoo dan menggendong Jaewoo. Jisoo awalnya melarang Seokjin menggendong Jaewoo, tapi Seokjin memaksa. 

Kaki Jisoo melangkah memasuki rumah itu. Rumah yang sudah ia tinggali sejak kecil dan kemudian ia tinggalkan dari 5 tahun lalu. Aroma dan hawa rumah itu masih sama saja dengan 5 tahun lalu. Jantung nya kembali berdegup kencang. Ia semakin mengeratkan pegangannya pada Seokjin. Terlebih saat matanya menangkap sosok sang ayah.

Kim Beom Seok. Pria itu menatap keluarga kecil yang baru saja datang. Ia jelas melihat sang putri yang ia usir dari rumah beberapa tahun lalu. Dan tentunya ia melihat Seokjin yang menggendong seorang anak kecil yang ia yakini sebagai cucunya. Pandangannya beralih melihat Seokjin dan Jisoo yang saling menautkan tangan.

"Duduklah Jisoo, Seokjin…" ucap seorang wanita paruh baya dengan cardigan yang menutupi tubuhnya. Itu Kang Yoora, Jisoo eomma.

Jisoo dan Seokjin mendudukkan tubuh mereka. Jaewoo pun duduk diantara orang tuanya. Wajahnya terlihat bingung melihat beberapa orang asing, meski sebagiannya ia yakin pernah temui.

"Ekhem... selamat datang," ucap Beomseok

"Eoh? Kalian sudah datang?" Yesung—Seokjin appa yang baru selesai menelpon di luar kembali

When the Sun Rise in your eyes ||JINSOO|| ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang