Yo men sebelum baca klik ☆ dulu yaw sebagai bentuk support untuk thor :)
Have fun ♡♡
.
.
.
Jisoo tersenyum getir melihat Seokjin yang diam termangu. Oh lihatlah ekspresi itu. Apa dia tidak berniat menjelaskan?Air mata Jisoo menetes. Buru buru Jisoo menghapusnya dan memasang senyum. Senyum yang sulit diartikan, senyum dengan rasa sakit.
"Geurae… aku kecewa Seokjin, ini bahkan baru 7 hari, hahah aku bodoh sekali sampai tertipu perlakuan manismu dan keluargamu, astaga Kim Jisoo kenapa kau baru sadar?"
Seokjin yang sedari tadi menunduk, memberanikan diri untuk menatap sang istri yang tengah terluka. Lidahnya kelu untuk sekadar menjelaskan.
Jisoo berjalan melewati Seokjin. Sejenak ia berhenti di sebelah Seokjin, menatap mata pria itu dan kembali berlalu.
"Jisoo tunggu," Seokjin menahan pergelangan Jisoo. Jisoo tak memberontak, ia diam tanpa membalikkan badan.
"Jisoo dengarkan penjelasanku dulu, ini tidak seperti yang kau pikirkan, salah paham, kau salah paham,"
"Salah paham?" Jisoo berbalik dan menatap Seokjin
"Dengan bukti foto dan pengakuanmu itu?, Seokjin aku tidak bodoh sampai jatuh ke lubang yang sama 2 kali,"
"Tapi kau salah paham, dia memang benar menciumku, tapi apa aku terlihat membalasnya? Pelukan itu? Apa kau tidak mau mendengar penjelasanku dulu?"
Jisoo terdiam. Penjelasan? Ya, ia butuh itu. Itu yang ia butuhkan.
"Dengarkan aku dulu, ya?" Bujuk Seokjin lembut. Seokjin menarik Jisoo kembali masuk. Jisoo tak mengelak karena ia memang ingin mendengarnya.
Seokjin melepas genggamannya dan menatap manik mata Jisoo. Ia menghela napas dan mulai bercerita.
Flashback…
Saat itu Seokjin tengah duduk berdua dengan Jungkook. Mereka sedang menunggu salah satu mitra bisnis mereka di sana.
Sekitar 15 menit, akhirnya datang seorang wanita barat berambut pirang dengan dress ketat berwarna biru tua. Tampangnya elegan dan tubuhnya… well, sexy. Wanita itu duduk di hadapan Jungkook dan Seokjin.
"Hello… mister Seokjin, nice to meet you,"
"Nice to meet you too, miss Axel, shall we begin?"
"Yes, please,"
Mereka bertiga mulai berbincang tentang bisnis perusahaan Seokjin. Cukup lama mereka berbincang sampai Jungkook terus terusan memegang perutnya.
"Eung.. hyung… aku mulas," bisik Jungkook
"Ck, disaat seperti ini?"
Jungkook mengangguk, "sepertinya susu pisang disini sudah basi,"
"Apa apaan kau Jungkook ah? Bagaimana bisa susu pisang basi dijual di restoran atau cafe seperti ini?"
"Ah molla!, hyung aku mau ke toilet, tak tahan!" Jungkook segera ngacir ke toilet meninggalkan Seokjin berdua.
"I am sorry miss," ucap Seokjin
"It's okay,"
Mereka kembali berbincang sampai Seokjin merasa tidak nyaman. Wanita dihadapannya terus menggesekkan kakinya ke kaki Seokjin. Kaki tanpa alas itu membelai kaki Seokjin dari bawah hingga bagian paha.
Apa Seokjin tergoda? Of course not. Dia justru merasa terganggu dan jijik. Disgusting.
Seokjin bergeser menjauh dari jangkauan mitranya. Terlihat raut wajah kesal dari wanita itu. Selang 20 menit, akhirnya Jungkook kembali dengan raut kelegaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Sun Rise in your eyes ||JINSOO|| ✔
RomanceDia terbangun dan tak ingat apa apa Kim Jisoo merutuki dirinya sendiri semenjak malam itu terjadi, ia tak ingat apa apa. Ia sangat membenci malam itu, malam yg merubah kehidupannya 180⁰. Seorang putri konglomerat yg diusir karena dianggap mempermalu...