DILARANG KERAS JADI SILENT READERS
dont forget to klik vote 😴
Cleon berjalan di sepanjang koridor, tidak ada senyum sedikitpun yang terukir di wajah tampannya, kejadian kemarin baik di lapangan latihan warrior maupun di rooftop, semua kejadian itu entah kenapa membuat cleon geram, ia marah kepada wanitanya, bagaimana bisa seorang wanita yang sudah menyandang gelar sebagai istrinya justru bermain bersama laki laki lain di belakangnya, dan cleon jauh lebih marah lagi kepada pria itu, pangeran vamphire andro, sejak awal cleon pertama kali melihat wajahnya dan mengetahui fakta bahwa pangeran vamphire itu adalah sahabat baik orang yang sangat ia cintai membuat cleon hilang arah, meskipun statusnya adalah suami dari lyn, tetapi tetap saja pria bertaring itu jauh lebih mengenal lyn dibanding dirinya, dan fakta bahwa lyn lebih merasa nyaman berada di sisi pria itu membuat cleon kembali marah namun lebih ke dirinya sendiri, kenapa ia tidak bisa membuat lyn nyaman berada di sisinya, kenapa setiap mereka bertemu selalu dihiasi dengan amarah
"alpha" hormat sean membuat lamunan cleon buyar seketika
"hmm" cleon melangkahkan kakinya menuju salah satu meja yang berada di ruangan kerja pribadinya
"lokasi perang sudah di tetapkan" lapor sean, mengingat mereka hanya memiliki sisah enam hari sebelum perang benar benar meletus, dan cleon hampir melupakan fakta genting satu itu, entah kenapa hadirnya mate justru membuat konsentrasi cleon menjadi terpecah belah
"dimana?" tanya cleon tanpa mengalihkan tatapannya dari beberapa lembar laporan yang berada di tangannya saat ini
"lembah hitam"
Deg.
Tempat itu, itu adalah tempat dimana orang tua cleon menghembuskan nafas terakhirnya, tempat dimana peristiwa dua puluh tiga tahun silam terjadi, dimana pembantaian besar besaran yang membuat musnahnya bangsa penyihir putih
"kenapa harus disana?" tanya cleon, kali ini tatapannya terfokus kearah sean yang berdiri tepat dihadapannya meskipun terhalang oleh meja kerja cleon yang cukup besar
"mereka yang meminta"
Brakk.
Cleon menghentakkan tangannya di atas meja kayu jati tersebut hingga beberapa lembar laporan terbang dan jatuh berserakan di lantai marmer ruang pribadinya
"sejak kapan bangsa kita mau diperintah sean?" tanya cleon kembali, namun kali ini tatapan mata cleon penuh dengan aura membunuh
"ubah tempatnya menjadi tempat biasa kita berperang" titah cleon sebelum mendorong kursi kebelakang dan bangkit berdiri dari kursinya sebelum suara sean kembali menghentikan langkahnya
"perbatasan terlarang?"
"sepertinya kau menjadi bodoh beberapa hari belakangan ini sean" cleon maju beberapa langkah hingga tepat berdiri di hadapan sean, beta nya ini entah kenapa sedikit mencurigakan, ini bukanlah perang pertama mereka melawan wizard dan setiap mereka perang selalu dilakukan di perbatasan terlarang dimana tempat tersebut menjadi perbatasan antara kekuasaan wizard dan kekuasaan werewolf, namun bagaimana mungkin betanya ini yang sudah ikut perang puluhan kali di tempat itu justru menanyakan kepastiannya kembali
"maaf alpha"
"jika mereka tidak ingin berperang di tempat itu, maka lebih baik mereka mundur" cleon berjalan mendahului sean, lagi dan lagi ucapan sean kembali menghentikan langkah cleon
"mereka juga mengatakan hal yang sama alpha, jika anda tidak ingin berperang di lembah hitam, maka lebih baik anda mundur"
"kenapa mereka begitu bersikeras agar kita berperang disana hmm?" cleon tidak membalik badannya, ia menunggu, menunggu respon sang beta
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MINE
ФэнтезиHighrank #2 in manusiaserigala (27-04-21) LYN POV Tidak pernah terlintas di pikiran lyn saat tahu bahwa takdirnya justru membawanya ke dunia yang selalu ia hindari selama ini. "aku menolak menjadi mate mu, bukan kah aku memiliki hak untuk mereject...