Ruang yang didominasi elemen kayu seharusnya memberikan efek hangat dan nyaman bagi siapapun yang berada disana, namun tidak untuk kali ini, seketika ruangan itu menjadi dingin dan mencekam disaat yang bersamaan. Siapa lagi penyebab nya jika bukan dikarenakan cleon yang tanpa pikir panjang tiba tiba langsung memeluk lyn.
Setelah peristiwa itu nampaknya caren tahu bahwa jika ia tidak bertindak maka dapat dipastikan keponakannya itu akan mencabik cabik laki laki asing yang tiba tiba memeluknya, tanpa pikir panjang caren langsung menengahi mereka dan berbasa basi mengajak orang orang yang bertamu kerumahnya secara tiba tiba itu untuk ikut sarapan bersama. Namun sepertinya caren menyesali keputusannya untuk mengajak mereka sarapan bersama.
"apakah tidak lebih baik menyuruh mereka untuk duduk, mungkin ruang tamuku cukup untuk menampung mereka sementara kita menyelesaikan sarapan kita" ucap caren memberi usul sembari melirik ke arah chris, caren merasa sangat risih saat orang orang itu hanya diri saja di belakang mereka seperti patung, sesaat setelah caren menyuruh tamunya untuk sarapan, namun cleon memerintahkan anak buahnya untuk tetap siaga berdiri, terlepas memang meja makan caren tidak sanggup menampung mereka semua, namun apa tidak sebaiknya menyuruh ia duduk dimana gitu, banyak kursi dan bangku dirumah caren.
"biarkan saja" suara itu bukan berasal dari chris, suara berat nan dingin itu berasal dari cleon yang sedari tadi tidak melepaskan tatapan matanya dari wanitanya. Namun nampaknya lyn, wanitanya itu tidak ada niat mendongakkan kepalanya, setelah kejadian dipeluk lelaki asing itu entah kenapa lyn sangat marah karena lyn merasa seperti mendapat pelecehan, dan lyn tidak habis pikir kenapa bibinya malah mengajak orang asing yang tidak punya etika itu untuk sarapan bersama, seharusnya bibinya langsung mengusir pria pria tidak jelas itu. Namun karena ia berada di negara orang dan dirumah orang lain lyn harus menjaga etika nya.
"ohh baiklah, tapi bolehkah saya bertanya, ada urusan apa alpha hingga datang ke kediaman saya?" ucap caren kembali, ia memang sudah mengenal cleon, saat bertemu chris matenya yang tak lain adalah gamma dari pack yang di pimpin cleon, saat itu chris mengenal kan caren kepada cleon, chris berkata bahwa ia sudah menemukan matenya. Sejak hari itu caren mengenal siapa sosok laki laki dengan aura membunuh itu, namun kembali caren tidak mengerti mengapa alpha yang sedingin kutub utara itu justru memeluk keponakannya.
"kalian ikut denganku tinggal di castle" ucap cleon tegas tajam, benar benar seperti perintah yang tidak dapat ditolak.
"saya akan membawa mate saya ke castle alpha, anda tidak perlu menghawatirkan keselamatan kami" ucap chris, selama ini memang chris sering sekali keluar dari zona pack untuk menemui matenya, jadi chris berpikir mungkin alpha akan marah karena ia adalah gamma yang memiliki tanggung jawab terhadap pack.
"saya akan pergi ke castle petang nanti alpha, selepas saya mengantarkan keponakan saya ke stasiun" ucap caren kembali
Seketika itu juga lyn langsung mendongakkan matanya, dan tatapan matanya langsung bertemu dengan tatapan mata cleon yang sejak awal memang memandang nya.
"Caren aku tidak pernah setuju akan keputusanmu" ucap lyn mulai menatap bibinya dalam, tersirat tatapan khawatir dan sedih dari sorot matanya.
"kau sudah mengizinkan ku kemarin lyn, ayo siap siap ku antar kau ke stasiun" ucap caren sembari bangkit dari kursi dan mulai menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat ke cleon
"kau dan keponakan mu ikut dengan ku ke castle" ucap cleon sembari ikut bangkit dari kursi
Seketika semua yang ada di ruangan itu menatap kearah cleon, terlebih lyn, ia sangat tidak mengerti kenapa ia harus terseret kedalam situasi ini.
"maaf alpha, tapi keponakan saya akan lebih aman jika kembali ke rumahnya" ucap caren yang masih tidak mengerti kenapa lyn harus ikut ke castle werewolf.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MINE
FantasyHighrank #2 in manusiaserigala (27-04-21) LYN POV Tidak pernah terlintas di pikiran lyn saat tahu bahwa takdirnya justru membawanya ke dunia yang selalu ia hindari selama ini. "aku menolak menjadi mate mu, bukan kah aku memiliki hak untuk mereject...