DILARANG KERAS JADI SILENT READERS
dont forget to klik vote 😡
Lyn melangkah memasuki rumah hingga sebuah bayangan hitam membuat lyn hampir saja terkena serangan jantung mendadak
"aish, ku kira kau setan" lyn menempatkan kedua tangannya tepat di jantungnya mencoba menenangkan detak jantungnya yang saat ini seperti ingin berlari maraton
"sorry" caren melangkah mendekat kearah lyn, sedari tadi ia bosan menunggu kepulangan lyn
"dimana buah yang kupesan?" tanya caren setelah menyusuri bahwa lyn tidak membawa satupun kantong belanja, ingatkan caren bahwa keponakannya itu tadi izin pergi ke pasar, namun lihatlah!! sekarang justru lyn kembali tanpa membawa tanda tanda sedikitpun bahwa ia sehabis pulang dari pasar
"lupa"
"lupa??" caren menaikkan kedua alisnya, tidak habis fikir akan tingkah keponakannya yang amat ia sayangi ini
"apa kau tahu lyn? Aku menunggu mu seharian, bahkan rasanya aku hampir mati ditelan kebosanan, namun aku dengan sukarela menahannya dengan harapan bahwa kau akan pulang dengan membawa sekantong penuh buah buahan yang aku pesan, namun nyatanya harapanku benar benar kau hancurkan begitu saja" caren menaikkan sedikit nada suaranya, pertanda bahwa ia sudah jengkel dengan lyn, bahkan caren sudah dalam kondisi bertolak pinggang saat ini
"jika kau jadi aku, kupastikan kau juga akan lupa akan semua tujuanmu pergi ke pasar" lyn mengabaikan caren yang sudah hampir terbakar api emosi, saat ini lyn justru malah melangkah menuju salah satu sofa diruangan tersebut dan mendudukkan dirinya disana
"memangnya kenapa?" nada bicara caren nampak sudah hampir kembali normal
"aku bertemu profesor alex dan anaknya"
"ahh profesor yang suka padamu itu? Dan anaknya yang selalu memanggil mu mommy??" caren ikut mendudukkan dirinya di sebelah lyn, melupakan sejenak emosinya akan buah buahan, karena saat ini ia justru nampak tertarik dengan topik yang akan mereka bahas
"ia tidak menyukaiku caren"
"tidak menyukaimu namun memandangmu dengan tatapan cinta"
"namun ada yang lebih parah dibanding bertemu profesor alex" lyn terlihat menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa
"apa?"
"aku bertemu josh"
"josh??"
"iya josh"
"wait, maksudmu josh vamphire?" caren memutar tubuhnya menghadap lyn
"kau pikir aku punya teman lain bernama josh selain vamphire itu?"
"bagaimana bisa??"
"ia hanya datang untuk meminta maaf, sekedar itu"
"jadi kau berharap josh datang untuk meminta mu kembali?" pertanyaan caren berhasil membuat lyn menegakkan kembali tubuhnya
"ia memang meminta ku kembali" lyn ikut menatap caren
"itu sebabnya kau kecewa?"
Lyn menaikkan sebelah alisnya, merasa tidak paham akan pertanyaan yang dilontarkan bibinya itu
"kau kecewa karena yang datang mencari mu adalah josh, dan kau kecewa karena yang memintamu kembali ke dunia immortal juga adalah josh, bukankah begitu?"
"tidak" lyn beranjak dari posisi duduknya sebelum tangannya berhasil di cekal caren
"sampai kapan kau mau berlari lyn? Sudah saatnya kita pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MINE
ФентезіHighrank #2 in manusiaserigala (27-04-21) LYN POV Tidak pernah terlintas di pikiran lyn saat tahu bahwa takdirnya justru membawanya ke dunia yang selalu ia hindari selama ini. "aku menolak menjadi mate mu, bukan kah aku memiliki hak untuk mereject...