Izin

404 89 24
                                    

Keesokan paginya Sunghoon merasa aneh, Yujin terlihat menghindarinya. Chat yanģ semalem juga gak dibales. Tadi pagi, Bekal yang Yujin buat, bukannya dikasih langsung kedia malah dititipin ke temen kelasnya.

 Tadi pagi, Bekal yang Yujin buat, bukannya dikasih langsung kedia malah dititipin ke temen kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chat semalem.jpeg

"Gue cari dikelas juga gak ada?" Gerutu Sunghoon kesal, saat ini dia lagi ada di kantin. Duduk berhadapan bareng adik kelasnya. "Siapa bang?" Sunghoon meliriknya sekilas dan tak menjawab. Selain gak kenal, Sunghoon juga malas bicara. Mood nya ancur gara gara babu paruh waktunya itu.

"Yujin ya?" Kali ini Sunghoon menoleh, menatap wajah menyebalkan adik kelasnya itu. "Lo siapa?" Sinis Sunghoon. Namun sang adik kelas hanya tersenyum julit, dengan kedua pipi yang kini penuh dengan bulatan bakso. "Gwue swuno!"

"Lo siapanya Yujin?"

"Temennya temennya." Sunghoon masih gak paham sampai suara Jiheon datang dari belakang. Jangan lupakan sosok Yujin yang ikut menyelip. "Oh." Yujin mengacuhkannya lagi? Sunghoon makin bingung, padahal mereka kan masih pacaran dimata temen temennya. Apa Yujin gak takut dikira yang enggak enggak.

"Lo lama amat sih! Dicariin tuh sama bu Jennie!" Ujar Jiheon, kemudian tangannya menarik garpu dan mencomot sebuah bakso dari mangkok milik temannya. "Maaf, abisnya gue laper. Belum sarapan." Jiheon mengangguk kemudian mulai menarik lengan Sunoo untuk berdiri. "Yaudah, lo balik kekelas dulu bareng Yujin, gantian."

Dengan pasrah Sunoo menurut, lalu berjalan pergi dengan Yujin tanpa sepatah kata. "Bang Sunghoon, lo gak ikut?" Tanya Jiheon. Dari tadi cuma ngeliatin aja, jadi gak enak. "Susul sana, belum jauh anaknya." Dan Sunghoon pun beranjak pergi menyusul dua adik kelas yang berjalan beriringan, meninggalkan Jiheon yang mulai memesan makanan.

Sepanjang perjalanan, Sunoo gak berhenti ngomong. Dan hal itu membuat Sunghoon jengkel. Cemburu? Dia gak mungkin seperti itu. Semakin dilihat kok pait, Yujin gak pernah sesenang itu berada didekatnya. Yang ada cuma makian kasar, tapi kadang manis juga.

Tak berapa lama, Sunoo dan Yujin telah sampai didepan ruang guru untuk menemui bu Jennie. "Hati hati yow! Gue masuk dulu." Setelah menunggu Sunoo memasuki ruang guru, Yujin berbalik dan bertatapan langsung dengan Sunghoon. Biasa aja sih, sampai tangan Sunghoon beralih dan merangkul pundaknya erat. Kaget, wajah Yujin jadi merah.

SUSAH BANGET SIH JAUHIN SETAN GANTENG INI, SIAL!

Yujin jadi senyum senyum sendiri. Gagal sudah rencana jauhin Sunghoon kalo dianya kaya gini.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Setelah patah hati, bukannya makin jauh. Majikan sama babu itu malah makin nemplok. Sunghoon masih sama galaknya tapi doi makin cerewet, mungkin faktor adek kelas julit yang ia temui tadi siang. Ngomong ngomong, tadi sang mama nelpon Sunghoon. Katanya besok mau jengukin. Alasan Sunghoon dateng kerumah Yujin malam malam sambil membawa kotak martabak dan setangkai mawar merah, berniat minta ìzin sama bunda Suzy agar sang anak diizinin jalan baareng dia.

Restupun Sunghoon terima! Dan jngan lupakan Yujin yang mojok dengan jantung yang berdebar kencang.

Manisnya~

.

A/n : 2 part menuju end.
         Gak mau ngasih banyak konflik/ konflik berat biar aman gak garing, padahal isinya garing semua wkwkww.
         
   Btw, apa tidak mau ngasih wejangan buat Yujin biar gak sembrono kalo ngomong, lagi?
   Kalo buat Sunghoon ada gak?

NOT SHINE [✔︎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang