Kerja Kelompok

28 8 18
                                    

Vote dan komen yok.

•••

"Ji, gue tunggu diparkiran ya." kata Renjun dari ambang pintu kelas.

"Iye." jawab Minji singkat.

"Cie ngedate." goda Giselle.

"Ngedate apanya dodol, kan kita kerkom."

Giselle cuma nyengir.

Mereka sekelompok emang udah janjian pada bawa motor biar dari sekolah langsung kerumah Renjun bareng bareng.

Mereka berempat berjalan keparkiran.

"Enak ya, kalian dianter cowok." jujur Karina.

"Hah? Enak dimananya? Yang ada bikin darah naik kalo semotor sama si Otong." jelas Minji sembari menuruni anak tangga.

"Otong teh saha?" tanya Minjeong.

"Otong itu panggilan kesayangan ke Renjun." jelas Giselle.

"Enak aje, sembarangan ngomong lu semprul." elak Minji.

"Gapapa, gue mah sama Karina aja. Yegak Rin?" tanya Giselle.

Ketiganya mengernyit ngeri.

"Larii! Giselle belok!" seru Minjeong.

Aduh jadi kangen sekolah :( -Nanas

Semuanya berlari menuju parkiran kecuali Minji.

Lututnya sedikit sakit setelah tragedi istirahat tadi, jalannya sedikit pincang. Tapi berusaha untuk biasa saja, supaya tidak menarik perhatian orang lain terutama teman temannya. Bisa bisa diledek seharian ntar.

"Lama banget sih lo, nih." kata Renjun memberikan helm kepada Minji.

"Kan gara gara lo." kata Minji.

"Hah? Kenapa?" tanya Renjun.

"Gak."

"Yaudah cepet naik." titah Renjun.

Minji kemudian menaiki motor Renjun.

Linu dilututnya terasa ketika menaiki motor Renjun.

"Aw," kata Minji pelan.

"Kenapa?" tanya Renjun menoleh kebelakang.

"Ga papa."

Minji menutup kakinya dengan jaket.

"Jalan." kata Renjun kepada Jaemin yang membonceng Minjeong yang notabenenya sebagai pacar Jaemin.

Jaemin langsung tancap gas, memajukan motornya disusul motor Karina dan Jeno, juga motor Renjun yang berada dipaling belakang.

Mereka berbincang ringan diatas kendaraan, tidak terasa sudah sampai rumah Renjun yang lumayan.

"Turun." titah Renjun.

Minji langsun turun dari motor Renjun.

"Gede juga rumah lo, Jun." ucap Karina.

"Iya, gila segede gabah." timpal Giselle.

Astagfirullah, kalian kenapa sih. -Minji.

Minjeong menepuk dahinya, "Segede gabah mah segede beras, anjir." kata Minjeong. Yang jelas kalau besar itu segede kamen rider gaban kalau gabah itu kulit beras.

Besar rumahnya tidak jauh dari ukuran rumah Minji.

Setelah motor mereka terparkir dalam garasi mereka langsung masuk.

Delayed; Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang