Hah! Serius?

5 2 0
                                    

Vote dulu sebelum baca!

•••

"Minji mau ketemuan sama temen, gak lama kok."

"Iya udah, hati hati ya. Nanti Mama mau pergi. Kalian jaga rumah ya." balas Mama.

"Pergi kemana, Ma?" tanya Minji menyalimi tangan Mama.

"Kerumah temen, ga jauh kok. Satu komplek malah." jawab Mama.

"Sendiri aja, Ma?" tanya Minji lagi.

"Papa ada kerja diluar kota, jadinya Mama pergi sendiri aja."

"Beneran nih? Yaudah Minji pergi dulu, assalamualaikum."

Minji keluar dari rumahnya. Pagi ini ia sudah janjian katanya ingin bertemu Ryujin, walaupun bukan keinginannya. Mereka akan bertemu di Cafe yang cukup dekat dengan sekolahnya.

Setelah sampai, Minji langsung memasuki Cafe tersebut.

"Sorry, udah nunggu lama ya?" tanya Minji menghampiri meja yang di tempati Ryujin, ikut duduk dihadapannya.

"Gak kok, gak masalah." jawab Ryujin.

"Terus apa yang mau diomongin?" tanya Minji terus terang.

"Gimana kalau kita order dulu, biar enak?" usul Ryujin. Minji hanya mengangguk menyetujui usulnya.

"Lo masih berhubungan sama Seongwook?" tanya Ryujin setelah menyeruput Vanilla Latte.

"Ya gitu, kita udah putus." jawab Minji terus terang.

"Putus? Bagus lah." kata Ryujin kembali menyeruput Vanilla Latte.

Minji mengangguk, ikut menyeruput Java Chips Frappuccino sambil berfikir, apanya yang bagus?

"Lo jangan mikir yang bukan bukan. Gue bilang bagus karena dia emang gak baik, bukan buat lo doang. Buat semua cewek termasuk gue, setelah dia berubah." jelas Ryujin.

"Asal lo tahu, dia itu bisa dibilang hypersex." kata Ryujin pelan dan hati hati.

Minji batuk batuk tersedak. Hah! Serius? batin Minji.

"Iya beneran, dulu dia gak gini. Gak tau apa sebabnya dan gatau berapa banyak cewek yang udah dia ambil keperawanannya. Gue contohnya" kata Ryujin.

Mata Minji terbelalak, "Jadi, gue gak mau ada korban lagi. Udah cukup gue yang terakhir." kata Ryujin. Dari menatap matanya, Minji dapat melihat kesedihan didalam hatinya.

Ryujin berusaha menahan tangisnya, "Lo tau?" tanya Ryujin menatap Minji lekat. "Tau apa?" tanya Minji balik. "Gue hamil." jawab Ryujin. Untuk yang kesekian kalinya Minji terkejut.

"Terus gimana? Lo aborsi?" tanya Minji. "Gue mau gak mau, ya harus." jawab Ryujin, air matanya menetes tanpa isakan. Minji tersenyum, "Kalo lo masih mau Seongwook, gue bantu kalian ke pelaminan." kata Minji.

"Maksud lo?" tanya Ryujin. "Gue bantu kalian buat nikah. Gue tau, setiap cowok harusnya punya rasa tanggung jawab, apalagi karena ulahnya sendiri. Karena cowok itu pemimpin. Tugasnya sekarang bertanggung jawab atas kesalahannya, setelah itu bertanggung jawab atas keluarganya. Sabar ya, gue tau lo kuat." jelas Minji sekaligus menyemangati Ryujin.

"Makasih, lo emang baik." Ryujin memeluk Minji, Minji pun membalas pelukannya.

"Lo juga baik udah ngasih tau gue kebenaran." balas Minji.

Delayed; Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang