"Jadi, apa yang mau diomongin?" tanya Minji terus terang kepada Seongwook. Ikut duduk disampingnya.
"Cuma mau ngobrol aja. Kenapa? Sibuk ya?" tanyanya.
"Enggak kok." balas Minji. Seongwook tersenyum manis.
Mereka berbincang, mungkin bisa dibilang tentang hal yang tidak bermanfaat.
"Baru liat gelangnya, bagus banget. Dikasih siapa? Biasanya kamu gak pernah mau pake accessories." kata Seongwook, matanya tertuju pada gelang yang diberikan Renjun.
Kesepakatan mereka, harus dipakai setiap saat kecuali waktu mandi. Kalau ada yang lepas, ada hukumannya. Harus jajanin Renjun, ataupun sebaliknya.
Mereka pasti enggan membukanya, pasti mereka kan duo pelit.
"Dari temen." balas Minji singkat.
"Siapa?" tanya Hyunsuk.
"Ada deh." kata Minji sok misterius.
"Oh, dari temen lo yang cowok ya? Renjun renjun itu kan?" tanya Seongwook, ekspresinya kini sudah berubah.
"Maksud kamu apa?" tanya Minji.
"Lo kira gue gak tau? Lo jalan sama cowok kan hari minggu?!"
"Ya emang gitu, tapi kan cuman temen. Dia minta aku temenin beli kado buat adiknya." kata Minji.
"Terserah, apapun alasannya. Gue mau putus. Ada kata kata terakhir?" tanyanya.
"Kata kata terakhir gue," kata Minji menggantungkan kata katanya, memiringkan senyumnya.
"Lo baperan! Kek cewek. Sekali lagi makasih udah ngasih gue kebebasan, setelah ini lo bisa gak ngubris gue. Anggap kita gak pernah kenal!" kata Minji ketus, langsung pergi.
"Mi-Minji! Tunggu!" kata Seongwook mengejar Minji, menahan tangannya.
"Maaf, aku keceplosan, aku gak bermak...
"Asal lo tau, keceplosan itu berasal dari hati nurani lo, kalo lo mau kita pisah yaudah. Gue setuju aja sama keputusan lo, lo bisa balik mainin hati cewek lagi, dan lo gak perlu ngawasin gue dari jauh lagi. Bukannya itu yang lo mau? Gak bakal ada yang dirugikan." jelas Minji.
"Aku! Aku dirugikan, aku gak mau hilang kamu lagi." kata Seongwook. Minji memutar bola matanya malas, menghempaskan tangannya "Udah lah, basi! Dasar buaya!" umpat Minji.
Ketika Minji membuka pintu rooftop, "E-eh, Minji? Lo kenapa?" kata Chaeryeong pura pura tidak tahu, padahal ia mendengar semuanya.
Minji lanjut berjalan meninggalkan Chaeryeong. Pergi kekantin, ada sisa sekitar 15 menit waktu istirahat.
Seongwook hanya tertunduk lesu, "Kenapa lo berubah Minji..." katanya pelan "Gue tau kenapa," Seongwook menoleh kearah suara, "Minji berubah karena satu hal, lo mau tau?" tanya Chaeryeong.
Seongwook mengangguk, lantas Chaeryeong membisikkan sesuatu pada Seongwook.
"Habis lo kali ini." kata Hyunsuk setelah tau sebab Minji berubah sikap.
•••
"Gue baru aja putus." kata Minji.
"Hah?! Serius lo?" tanya Chaeyoung. Minji mengangguk, "Yeee, akhirnya gak jomblo sendirian!" kata Minjeong senang.
"Yeu, bangsul orang si Minji lagi sedih begitu, lo malah kesenengan. Dasar gada akhlak!" kata Giselle mendorong kepala Minjeong pelan.
Minjeong siap membalas, "Eh, gue duluan ya?" kata Minjeong buru buru. "Kenapa?" tanya Somi.
"Noh liat, ada si Jaemin." kata Giselle menunjuk empat orang anak laki laki dikoridor menuju kesini, kalau tidak keliru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delayed; Huang Renjun
Fanfiction"Heh, mata lo ditaro dimana sih?! Jalan tuh sambil dipake matanya!" "Jalan ya pake kaki, tolol!" "GUE BILANG SAMBIL DIPAKE MATANYA!!!" Sebuah cerita ketika Si Tipis Kesabaran dan Si Tukang Ngegas satu kelas. . . . Copyright© 2021 by Pineaplepie