FRISIA | BAGIAN 53

78 12 5
                                    

Happy reading

"Aku hanya ingin melihat mu tertawa, tawa yang membuat mu semakin cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya ingin melihat mu tertawa, tawa yang membuat mu semakin cantik."

__________________________________________________________________________________

Sejak kejadian kemarin Frisia terus menyendiri di kamarnya, tidak makan sekalipun bahkan ibu tirinya selalu mengetuk pintu kamar setiap jam untuk membujuk Frisia makan.

Tapi tetap saja Frisia tidak menginginkan sesuatu, dirinya hanya ingin menyendiri dan merenungi apa yang terjadi hari ini. Sungguh kejadian ini cukup cepat sampai Frisia belum sempat bernafas dengan bebas.

Tok tok tok

Ibu kembali mengetuk pintu, "nak, makan dulu yuk kamu belum makan dari kemarin."

Frisia tidak merespon, ia tetap bergelung dengan selimutnya. Jika kalian tanya papa kemana? Papa Frisia hari ini tengah menemui calon tunangannya.

"Frisia ..."

"Bu, biar aku aja yang ngasih makanannya."

"Lisa?"

"Ya Bu, kenapa? Aku tidak akan berbuat jahat, aku janji."

"Baiklah ibu percaya, jaga adik kamu ya nak."

"Baik Bu."

Setelah ibunya pergi Lisa mengambil alih lantas mengetuk pintu Frisia kembali

"Frisia gue mau bilang sesuatu pada Lo."

"Gue paham perasaan Lo sekarang ..." Ucap Lisa sambil berdiri di depan pintu Frisia, tidak perduli Frisia akan mendengarkannya Lisa akan mengungkapkan perasaan nya hari ini

"Gua paham betul, sebelum itu maafin gue yang selalu menghakimi Lo .." Lisa merosot kebawah sambil bersandar di pintu. Makanannya telah ia simpan di samping.

"Maafin gue Frisia ..." Ucap Lisa lirih sambil menutup wajah saat tiba-tiba air matanya keluar.

"Gue mohon ... Izinkan gue untuk bantu lo, please."

Lisa menangis sambil memeluk kedua lututnya, entah kenapa setelah kajadian itu membuatnya tersadar sesuatu dan seseorang telah membantunya menyadarkan arti kehilangan dan keikhlasan.

Tanpa sadar pintu Frisia terbuka dan disana Frisia berdiri lantas memeluk Lisa dari belakang yang membuat Lisa terkejut.

"Kak Lisa ... Aku sudah memaafkan mu, tapi untuk sekarang beda lagi dan ini bukan kesalahan kakak."

Lisa berbalik lantas menyentuh wajah Frisia yang kusut, bahkan pipinya terasa dingin mungkin efek sering menangis sepanjang malam.

"Adik ku sayang ... Aku akan membantumu dan mencegah papa untuk menjodohkan mu!"

FRISIA | EFEMERAL SERIES [ Segera Terbit ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang