FRISIA | EFEMERAL SERIES [ Segera Terbit ]

FRISIA || BAGIAN 7

Happy reading

Now playing : love stroy - Taylor Swift

Farli

Quest

Tiada tujuan hidup jika tidak ada kamu

__________________________________________________________________________________

Perjalanan menuju rumah Tante cukup membuang waktu... Aku berdiri di halte bus Selama satu jam yang lalu, menunggu bus yang tidak pasti akan datang apalagi hujan begini, meski tidak ada sangkut pautnya aku yakin sekali bus tidak datang malam ini lagian mana ada bus lewat jalur sepi yang menyeramkan ini.

Bosan berdiri aku duduk, menghitung waktu yang berjalan di temani hujan rintik-rintik yang dari tadi mengguyur ibukota Jakarta.

Sorot lampu membuat ku silau, aku menutupi sebagian wajahku agar terhalang dari sorot lampu kendaraan. Aku diam, meniup kedua tanganku yang dingin.

"Hai, kita bertemu lagi."

Aku menoleh, menatap seseorang yang tengah berdiri di depanku membawa payung besarnya.

Ah aku ingat dia pria yang membantuku waktu itu. Aku berdiri menatapnya lebih dekat.

"Hallo."

"Ngapain?" tanya Zean tersenyum, membuatku ikut tersenyum.

"Nunggu bus."

"Jam segini?" Dia melihat jam tangan, menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Aku mengangguk singkat.

"Ikut, biar aku antar. Kamu tahu kan jam segini mana ada bus?" ucap Zean. Baiklah tidak salah ikut dengannya.

"Boleh." Aku tersenyum, dia menyeret ku ke dalam mobilnya yang... Mewah.

Perlahan dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Aku menatapnya senang.

"Kenapa?" tanyanya, menoleh kearah ku.

"Makasih."

"Untuk?"

"Tumpangannya."

Sean mengangguk,"tidak masalah."

"Boleh aku bertanya?" ucap Zean. Aku mengangguk,"tentu."

"Habis darimana? Kok pulangnya malam?"

"Hanya bertanya itu? Kenapa harus minta izin segala?" ucapku tertawa kecil.

Zean ikut tertawa,"biar sopan."

"Kamu nanyakan? Biar aku jawab. Aku habis dari... "aku diam, mengingat kembali kejadian tadi.

"Ah salah salah... Harusnya aku tanya gini, kamu mau ke mana? Bukan habis dari mana? Bener bukan?"

Aku tersenyum canggung, baru tadi sore bertemu Zean dan dia yang nganterin aku ke apartemen, dia pasti tahu aku tinggal disana mungkin Zean berpikiran seperti itu.