Asas-asas Hukum

278 11 0
                                    

Definisi Asas Hukum
Asas hukum adalah norma dasar dan prinsip-prinsip hukum yang pada umumnya melatarbelakangi peraturan konkrit dan pelaksanaan hukum. Peraturan hukum konkrit seperti undang-undang tidak boleh bertentangan dengan asas hukum, demikian juga dalam putusan hakim,pelaksanaan hukum,dan sistem hukum. Memang pada umumnya asas hukum tidak dituangkan dalam bentuk peraturan yang konkrit atau pasal-pasal seperti misalnya asas bahwa setiap orang dianggap tahu akan undang-undang, asas in dubio pro reo, asas res judicata pro veritate habetur,asas lex posteriori derogat legi priori dan sebagainya. Akan tetapi tidak jarang asas hukum itu dituangkan dalam peraturan konkrit seperti misalnya asas the presumption of innonce yang terdapat dalam pasal 8 undang-undang no. 14 tahun 1970 dan asas nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali seperti yang tercantum dalam pasal 1 ayat 1 KUHP.
Kalau peraturan hukum yang konkrit itu dapat diterapkan secara langsung pada peristiwanya, maka asas hukum diterapkan secara tidak langsung.
Untuk menemukan asas hukum dicarilah sifat-sifat umum dalam kaedah atau peraturan konkrit. Ini berarti menunjuk kepada kesamaan-kesamaan yang terdapat dalam ketentuan-ketentuan yang kokrit itu.

Asas hukum itu tidak boleh dianggap sebagai norma-norma hukum yang konkrit, akan tetapi perlu di pandang sebagai dasar-dasar umum atau petunjuk-petunjuk bagi hukum yang berlaku. Pembentukan hukum praktis perlu berorientasi pada asas-asas hukum tersebut. Dengan kata lain asas hukum ialah dasar-dasar atau petunjuk arah dalam pembentukan hukum positif  (Hommes dalam Mertokusumo,2007:34).

Dapat disimpulkan bahwa asas hukum atau prinsip hukum bukanlah peraturan konkrit,melainkan merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang dari peraturan yang konkrit yang terdapat dalam setiap sistem hukum yang ada dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat ditemukan dengan mencari sifat-sifat umum dalam peraturan konkrit tersebut.

Asas hukum itu merupakan sebagian dari hidup kejiwaan kita. Dalam setiap asas hukum kita melihat suatu cita-cita yang hendak diraihnya, bukankah tujuan hukum itu adalah kesempurnaan bermasyarakat, suatu cita-cita. Dalam hubungan antara asas hukum dan kaedah hukum yang konkrit itulah terdapat sifat hukum.
Pada umumnya asas hukum itu berubah mengikuti kaedah hukumnya. Sedangkan kaedah hukum akan berubah mengikuti perkembangan masyarakat, jadi terpengaruh waktu dan tempat.

Fungsi-Fungsi Asas Hukum
Asas hukum mempunyai dua fungsi yaitu : fungsi dalam hukum dan fungsi dalam Sanusi,1977:30).
1.      Asas dalam hukum mendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh pembentuk undang-  undang dan hakim,ini merupakan fungsi yang bersifat mengesahkan, serta mempunyai pengaruh ilmu hukum (yang normatif dan mengikat para pihak.
2.      Asas dalam ilmu hukum hanya bersifat mengatur dan menjelaskan. Tujuannya adalah memberi pemandangan secara ringkas, tidak normatif sifatnya dan tidak termasuk hukum positif.

Macam-Macam Asas Hukum
Asas hukum dibagi menjadi dua yaitu : asas hukum umum dan asas hukum khusus (Purbacaraka dan soekanto,1978:22)
1. Asas hukum umum ialah asas hukum yang berhubungan dengan seluruh bidang hukum,seperti asas restitution in integrum, asas lex posteriori derogate legi priori, yaitu asas bahwa apa yang lahirnya tampak benar, untuk sementara harus dianggap demikian sampai diputus lain oleh pengadilan.
2.      Asas hukum khusus berfungsi dalam bidang yang lebih akurat sesuai dalam bidang-bidang hukum tertentu  seperti khusus dalam bidang hukum perdata, hukum pidana dan sebagainya. Dan disebut juga sebagai penjabaran dari asas hukum umum, seperti asas pacta sunt servanda,asas konsesualisme, asas yang tercantum dalam pasal 1977 BW, asas praduga tak bersalah.

Perbedaan Asas Hukum dan Norma Hukum
Asas hukum adalah aturan dasar dan prinsip-prinsip hukum yang abstrak dan pada umumnya melatarbelakangi peraturan konkret dan pelaksanaan hukum. Dalam bahasa Inggris, kata “asas” diformatkan sebagai ” principle “, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada tiga pengertian kata ” asas”:
1 .hukum dasar,
2. dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat) dan,
3. dasar cita- cita. peraturan konkret ( seperti undang- undang) tidak boleh bertentangan dengan asas hukum, demikian pula dalam putusan hakim, pelaksanaan hukum, dan sistem    hukum .

Sedangkan Norma adalah pencerminan dari kehendak masyarakat. Kehendak masyaraka tuntuk mengarahkan tingkah laku anggota masyarakat dilakukan dengan membuat pilihan antara tingkah laku yang disetujui dan yang tidak disetujui. Pilihan itulah yang kemudian akan menjadi norma dalam masyarakat. Karena itulah, norma hukum merupakan persyaratan dari tumbuh dan munculnya penilaian-penilaian yang ada dalam masyarakat. Selain mengandung penilaian, norma hukum juga mengandung nalar tertentu. Nalar tersebut terletak pada penilaian yang dilakukan masyarakat terhadap tingkah laku dan perbuatan orang-orang dalam masyarakat. Sehingga hukum, yang mengandung nalar, dapat membentuk masyarakat menurut suatu pola tertentu yang dikehendakinya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan norma hukum mengandung dua unsur,
yaitu :
1. Patokan penilaian. Hukum digunakan untuk menilai kehidupan masyarakat, yaitu dengan    menyatakan apa yang dianggap baik dan buruk. Penilaian inilah yang kemudian akan melahirkan petunjuk tentang tingkah laku masyarakat.
2. Patokan tingkah laku. Pandangan tingkah laku ini lahir bila hukum dipandang sebagai perintah, yaitu ketika masyarakat bertingkah laku sesuai dengan yang diperintahkan oleh hukum.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara asas dan norma , yaitu :
1. Asas merupakan dasar pemikiran yang umum dan abstrak, sedangkan norma merupakan peraturan  yang rill.
2. Asas adalah suatu ide atau konsep, sedangkan norma adalah penjabaran dari ide tersebut.
3. Asas hukum tidak mempunyai sanksi sedangkan norma mempunyai sanksi.

Tentu saja keduanya berbeda, karena asas hukum  merupakan latar belakang dari adanya suatu hukum konkrit, sedangkan norma adalah hukum konkrit itu sendiri. Atau bisa juga dikatakan bahwa asas adalah asal mula dari adanya suatu norma. Salah satu contohnya adalah asas Miranda Rule yang menjadi latar belakang dari lahirnya pasal 56 ayat (1) KUHAP, Pasal 54 KUHAP, Pasal 55 dan 114 KUHAP. Ketentuan pasal-pasal tersebut setelah menjadi ketentuan Undang-undang yang sah telah berubah dari asas Miranda Rule yang abstrak, menjadi norma hukum  sebagai peraturan yang  riil berlaku di Indonesia.

Macam–Macam Asas Hukum di Indonesia
1. Asas kebebasan berkontrak
2. Asas konsesualisme
3. Asas kepercayaan
4. Asas kekuatan mengikat
5. Asas persamaan hukum
6. Asas keseimbangan
7. Asas kepastian hukum
8. Asas moral
9. Asas perlindungan
10. Asas kepatutan
11. Asas kepribadian (personality)
12. Asas itikad baik (good faith)

Kesimpulan
Menurut permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Asas hukum atau prinsip hukum bukanlah peraturan hukum konkrit, melainkan merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang dari peraturan yang konkrit seperti undang-undang dan pelaksanaan hukum.
2. Fungsi-fungsi asas hukum ada dua yaitu : fungsi dalam hukum dan fungsi dalam ilmu hukum.
3. Asas hukum dibagi menjadi dua macam yaitu : asas hukum umum dan asas hukum khusus

Pengantar Ilmu HukumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang