Jungwon melirik sudut meja, terpaku sebuah bingkai kecil yang menyimpan potret dirinya dengan sosok yang sudah lama berpulang. Perasaan tidak rela itu sedikit masih membekas.
Mendengus kecil, Jungwon lantas memalingkan pandangan. Bangkit dari duduknya, lalu melangkah ke luar guna menenangkan suasana hatinya sekarang.
Tak lupa juga jaket tebal yang selalu membungkus tubuhnya, ke manapun ia pergi. Menjadi suatu keharusan yang terpaksa, sebab menjaga kesehatan yang mulai semakin menurun.
Jungwon menyeduh teh hangat, duduk di kursi depan sebuah minimarket. Merapatkan tubuhnya lantaran udara dingin yang begitu menusuk. Ia sedikit merasa sesak.
Duduk berdiam di sini sebetulnya bukan tanpa alasan, atau sekedar mengusir bosan. Salah seorang teman sekelasnya bekerja sebagai kasir di sini, dan mengeluh bahwa beberapa barang di dalam hilang begitu saja. Memang sosok si pencuri tertangkap kamera pengawas, namun agaknya dia cerdik lantaran penampilannya benar-benar tertutup. Sukar dikenali. Mengejutkannya, pencuri itu seorang perempuan.
Jungwon menyesap tehnya, menyapu pandangan mengawasi sekitar termasuk ke dalam minimarket. Mungkin saja ia bisa menangkap si cerdik itu, biarpun rasanya mustahil.
Dan derap langkah yang terpacu itu menyita fokus Jungwon. Ditatapnya seorang gadis dengan topi hitam yang menutup separuh wajahnya. Penampilannya seperti lelaki, celana jeans yang sobek di bagian dengkul, dan jaket yang bernasib sama juga. Mungkin pakaian itu sengaja dirusak. Jungwon menggeleng pelan melihatnya.
Gadis itu memasuki minimarket, tanpa menyadari sepasang mata indah Jungwon tengah mengawasi pergerakannya ke tiap sudut.
Jungwon mengernyitkan dahi sesaat, sebelum akhirnya kedua manik itu membelalak lebar. Ia sontak berdiri di kursi, melotot tak percaya sehabis melihat betapa gesitnya tangan gadis itu mengambil beberapa bungkus makanan. Dan gadis itu menyadari gestur Jungwon yang menangkap basah aksinya. Dengan cepat ia berlari ke luar, mengumpat dalam hati betapa sialnya hari ini.
"Hei jangan kabur!! Pencuri!"
Tak tinggal diam, Jungwon turut mengejar. Menjaga langkahnya hati-hati lantaran jalan aspal yang basah dan licin karena salju yang turun. Jungwon berusaha terus mengejar gadis itu, memasuki beberapa gang kecil yang menurutnya sangat asing.
Jungwon mulai merasakan nafasnya tersendat. Sesak di dadanya menjalar, ia meringis. Namun tetap terus mengayun langkah lebar dan berhasil menarik kerah belakang jaket gadis itu hingga membuatnya nyaris terjungkal.
"Tertangkap kau, pencuri!"
"Lepas!! Lepaskan aku, sialan!"
"Wah.. mulutmu kotor juga ya rupanya. Pantas disandingkan dengan tindakanmu yang tak kalah kotor." sarkas Jungwon, menyeringai kecil. Sedikit kewalahan menahan gerakan memberontak yang sangat brutal.
Namun sebelum ia memberi tahu temannya, Jungwon dibuat membeku ketika netranya memandang keseluruhan wajah gadis itu.
"Sooji?"
Heartbeat
Start: 04-03-2021
End: 17-04-2021⚠️⚠️⚠️
Cerita ini berdasarkan imajinasi saya sendiri. Mohon maaf jika ada kesamaan alur, tokoh, atau plot cerita karena itu murni ketidaksengajaan.
TOLONG HINDARI BERKOMENTAR "keinget wp sebelah, keinget cerita ini, cerita itu."
Apakah menghargai suatu karya sesulit itu?😊
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Heartbeat | Yang Jungwon✔
Fanfiction"Aku sekarat, dan aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan." Spin Off dari seri pertama: Dear Noo