#3

777 120 33
                                    

Ingatlah ini. Sakit gigi itu lebih menyakitkan daripada putus cinta.

*******

Berkat pelukan pertamanya kemarin, Juyeon jadi tidak bisa berhenti tersenyum. Bahkan sesekali dia terkikik setelah sekali lagi mengingat rasa pelukan yang ia rasakan kemarin.

Kevin yang melihat tingkah aneh Juyeon ini jadi kepo dan berjalan menghampirinya.

"hmmm~ dipantau-pantau kayanya lo udah mulai gila" Juyeon tersentak kaget mendengar suara Kevin.

"ketuk dulu kek kalo mau mampir!"

"heh badrul, ketuk apanya? Ni kan di dalem ruangan, gaada pintunya anjer!" oceh Kevin kesal.

Tapi Juyeon lebih kesal lagi karena khayalannya dirusak oleh Kevin.

"lo kenapa dah? Tumben banget kerja sambil mesem-mesem sendiri?" tanya Kevin mencurigainya.

Juyeon berdeham pelan. Dia mau curhat karena katanya Kevin itu sensitive and romantic guy. Kata dia sendiri sih itu.

Dan sekarang sepertinya julukan Kevin satu ini akan berguna.

"Vin? Emang yang namanya dipeluk tuh selalu membuat jantung lo berdetak kencang gitu ya?"

"shit. Lo dipeluk siapa hah???" tanya Kevin, excited parah.

Tapi yang ditanya malah merona, malu jika harus mengaku bahwa dia memang baru saja dipeluk semalam.

"rahasia" jawab Juyeon tanpa menatap kedua mata Kevin.

Kevin tersenyum curiga sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"well, nggak semua pelukan itu terasa mendebarkan ya, kalo secara apa yang gue alamin. Gue bisa bilang itu tergantung siapa yang meluk kita"

"tergantung sama siapa yang meluk kita?" tanya Juyeon ulang, Kevin mengangguk.

"contohnya, misalkan kalo temen kita yang meluk dan kita emang nggak ada perasaan apapun ke dia, ya rasanya bakal biasa aja. But, kalo lo ada rasa ke orang itu, maka pelukan dia jadi terasa mendebarkan gitu Juy... Tentu nggak bisa lo bandingin sama pelukan dari keluarga yaa"

Juyeon hanya diam mendengar pendapat Kevin.

Masa iya baru juga dua minggu Juyeon sudah ada rasa sama si Hyunjae?

"nah, sekarang lo bilang ke gue siapa yang udah meluk Juyeon gue yang polos ini, hm???" tanya Kevin sambil tersenyum aneh dan menaik-naikkan alisnya.

Juyeon berdecak kesal, tidak mau memberitahu.

"pendapat lo nggak bisa gue jadiin acuan!" ocehnya. Mata Kevin langsung melotot kesal mendengarnya.

"kalo gitu gausah minta pendapat gue lagi!" gerutunya.

"yeee marah" sahut Juyeon.

"umur udah 25 tahun ya pak, coba dulu sekali aja pacaran. Siapa tau pacar pertama lo yang bakal nikah sama lo"

Juyeon tertawa mendengar ucapan Kevin. Memang sih Juyeon menginginkan pacar pertama akan menjadi one and only-nya.

Forget Him and Love Me Instead [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang