Pertemanan Hyunjae dan Juyeon sudah berjalan sekitar dua minggu. Mungkin mereka menjadi sangat dekat karena sering telponan, berbagi cerita atau sekedar bertemu untuk makan malam misalnya, dan jalan-jalan.
Dan disinilah Chanhee, menggoda rekan penulisnya itu yang sedang sibuk di depan layar laptopnya.
"kayanya ada yang makin akrab aja nih sama seseorangg~" godanya, sedikit membuyarkan imajinasi Hyunjae untuk mengerjakan novel barunya. Daripada menyahuti ocehan temannya, Hyunjae lebih memilih terus mengasah imajinasinya.
"secara nggak langsung gue jadi jembatan cinta lo yang baru yaaa?"
"shut up. Gue dan Juyeon nggak ada hubungan apa-apa" jawab Hyunjae pada akhirnya. Chanhee malah tertawa lepas lalu berganti tidur di pangkuan Hyunjae.
"nyu, lo nggak balik ke rumah lo dan nulis gitu?"
"gue hiatus" Hyunjae menggelengkan kepala mendengar jawaban berani dari Chanhee. Mau makan apa nih anak hiatus terus?
"dia baik banget tau Jae, bedaaaa jauh dengan mantan lo itu"
Hyunjae menghela nafasnya kasar. Sudah setahun, dan Chanhee tidak pernah berhenti mengungkit mantan Hyunjae.
"I know, tapi bukan berarti gue harus suka sama dia"
"yaudah deh~ asalkan lo harus cepet move on ya? Nggak baik Jae nyakitin diri sendiri terus" Hyunjae terdiam mendengar ucapan Chanhee.
Hyunjae tahu Chanhee itu peduli. Tapi terkadang itu mengganggunya, meskipun Hyunjae tidak pernah secara langsung memarahi Chanhee yang terus menerus membahas kisah cintanya yang telah berlalu.
Keduanya menoleh kearah jendela, begitu mendengar hujan turun dengan derasnya.
"yaahh nggak bisa pulang deh kalo giniii" rutuk Chanhee lalu dia naik ke sofa, tidur disana.
Selagi Chanhee tertidur dan hujan turun dengan derasnya, Hyunjae tersenyum ketika Juyeon menelponnya. Dia lekas pergi ke belakang untuk mengobrol dengan Juyeon, agar tidak didengar oleh Chanhee.
"hai" sapa Hyunjae lebih dulu.
"haloo~ hujan kan disana?" tanya Juyeon. Hyunjae mengarahkan ponselnya kearah jendela, berharap Juyeon dapat mendengar bunyi rintikan hujan yang sangat deras, lalu kembali menempelkan ponselnya ke telinga.
"gimana? Denger kan?"
"hahaha, denger denger. Lo lagi sendirian?"
"ada si nyu... Rusuh aja tuh anak, pusing gue jadi nggak bisa kerja" gerutunya dan terdengar suara tawa Juyeon di seberang sana.
"padahal gue mau ajak lo ke suatu tempat hari ini"
"oiya?! Kemana???" Hyunjae antusias sekali. Juyeon selalu memiliki segudang tempat yang bisa dibagi kepada Hyunjae, dan Hyunjae juga selalu menyukainya. Tempat-tempat tersembunyi yang tidak pernah dia kunjungi bersama siapapun.
"cuma ke galeri lukisan sih, Jae. Deket sama lokasi kantor gue dan sepi banget emang yang dateng kesana. Dia buka sampe tengah malam~ you up?"
"up!" jawab Hyunjae bersemangat.
"okee! Gue jemput kira-kira jam 7 malem yah, habis kerja" Hyunjae mengangguk meskipun Juyeon tidak tahu juga anggukannya ini.
"gue tunggu tuan Juyeon~" Juyeon lagi-lagi tertawa di seberang sana.
Setelah keduanya selesai bercakap singkat, Hyunjae tidak bisa menyembunyikan senyumannya.
Dia jadi suka berjalan-jalan atau berkelana kemanapun bersama dengan Juyeon. Pergi ke tempat-tempat unik yang tidak dia ketahui.
![](https://img.wattpad.com/cover/255603714-288-k767837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget Him and Love Me Instead [JuJae]
Fanfic[selesai] cintai aku sebanyak yang kamu inginkan asal itu bisa membuatmu melupakannya. /jujae pair -bxb! /some parts may contain a mature content (bijaklah dalam membaca cerita fiksi). /side : bbangnyu, kevcob happy reading ✨