ENDING CHAPTER B ( Happy Ending - Quinze 15)

4.4K 315 282
                                    


Ending Chapter,

Selamat membaca ❣️



.
.
.


"Dauphin ! Wisten !" Jeffrey kini telah sampai di istana, langsung membuat semua orang di istana terkejut karena kepulangan sang Raja secara mendadak. Jeffrey yang diikuti beberapa prajurit terus menyusuri lorong istana tidak mempedulikan penghormatan dari para pelayan.

Hingga Jeffrey menghentikan langkahnya ketika netranya tertuju tepat pada singgasananya yang kini terisi.

Kedua alis Jeffrey menekuk hebat menemukan sosok Dauphin kini tengah duduk di singgasana dengan tersenyum kecil pada Jeffrey. Wisten bahkan berada tepat disamping Dauphin seakan siap menjadi tameng jika sesuatu terjadi.

"Kau sudah pulang sepupu ku, Jeffrey Die'udonnè ?"

Jeffrey tak bergerak, tubuh dan pikirannya seakan tak sejalan dengan apa yang dilihatnya kini.

Melihat Dauphin yang tengah menduduki singgasana, menyadari jika para menteri kini hanya duduk dilantai dengan kedua tangan mereka di ikat secara menyambung, juga raut Wisten yang seakan acuh padanya.

Ditambah lagi dengan segala hal yang baru Jeffrey sadari, pengkhianatan yang terlambat dia sadari.

"Apa, yang sebenarnya terjadi Dauphin, kenapa kau-"

"Duduk di singgasana mu ?" Dauphin menyela ucapan Jeffrey lalu terkekeh kemudian.

"Ah, sepertinya, pria tua disana begitu terlambat menyadari rencana kita, Wisten..." Ujar Dauphin dan kembali tertawa kecil.

"Jeffrey, kau sungguh telah menjadi lemah sejak kau tergila-gila pada Rosèanne, kau sungguh telah kehilangan jati dirimu, miris sekali..."

"DAUPHIN !!!" Jeffrey berteriak keras menyebut nama Dauphin.

Pikiran Jeffrey kini tengah diambang amarah. Pikirannya, dirinya akan bisa melakukan apa yang telah dia pikirkan disepanjang jalan menuju ke istana yang bahkan dia lewati hanya selama setengah hari karena sama sekali tak beristirahat ketika diperjalanan. Namun yang dia lihat kini malah hal lain yang sama sekali tidak pernah sekalipun Jeffrey bayangkan selama ini.

Apakah, Dauphin dan Wisten, telah mengkhianatinya ?

"Dauphin, Wisten..."

Tapi, yang Jeffrey lakukan kini malah melepas genggamannya pada sebilah pedang yang terus dia bawa. Menjatuhkan benda itu dengan tetap melihat pada Dauphin dan Wisten yang menatapnya berbeda.

Tidak, jangan. Jangan biarkan mereka berdua mengkhianatinya ya Tuhan, Jeffrey tidak akan sanggup jika harus melawan kedua sepupunya itu.

Jeffrey lagi-lagi tak bisa menahan diri, berjalan menuju Dauphin dan Wisten dengan wajah memohonnya.

"Dauphin, Wisten, aku tidak bisa-" Jeffrey terus berjalan.

"Aku tidak bisa-" Masih terus melangkahkan kakinya.

"Jangan- jangan seperti ini..." Hingga kini Jeffrey berada tepat di depan Dauphin dan Wisten, menatap lekat kedua sepupunya itu bergantian. Menggelengkan kepalanya meminta mereka untuk tidak menjadi apapun yang ditakutkan Jeffrey.

Jeffrey kemudian meraih tangan Dauphin dan Wisten, menggenggam kedua tangan saudara sepupunya itu dengan erat. Seakan tak mampu lagi berdiri, Jeffrey hendak menjatuhkan dirinya.

Namun tidak, Jeffrey merasakannya, genggam kuat yang berasal dari tangannya yang juga tengah menggenggam tangan Dauphin dan Wisten terasa kuat.

Jeffrey mengangkat wajahnya menatap kedua sepupunya itu yang kini malah tersenyum kecil, senyuman khas yang selalu Jeffrey lihat. Senyuman yang hanya mereka berdua perlihatkan pada Jeffrey sebagai tanda ikatan persaudaraan mereka yang terjalin kuat.

Petite Princesse | Jaerose | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang