Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys
Maaf typo bertebaran
Happy reading..
🌺🌺🌺
Adel, gadis manis itu saat ini sedang berdiri depan gerbang rumahnya. Dari luar rumah mewah ini memanglah sangat indah, suasananya yang begitu tenang dari dalam sana membuat orang yakin jika keluarga Nelson adalah keluarga yang harmonis.
Tapi tidak ada yang tau bagaimana nasib dari putri keluarga Nelson. Ya, semua orang taunya keluarga itu hanya miliki tiga orang anak, dan itu laki-laki semua. Sedangkan putri mereka sudah meninggal bersama sang ibu di waktu melahirkan Adel.
"Woi anak pembantu, ngapain lo ngeliatin rumah majikan lo? mimpi punya rumah segede itu?" tanya seseorang dari arah samping Adel.
Adel, gadis cantik itu menoleh kearah orang yang baru saja memanggilnya dengan sebutan anak pembantu. Gadis itu hanya tersenyum manis setelah itu ia melangkahkan kakinya ke dalam perkarangan rumah besar itu.
Ya, begitulah cara Adel menghadapi orang yang menghinanya. Dia hanya akan tersenyum semanis dan setulus mungkin, dan ia pun tidak akan pernah membalas ucapan orang tersebut.
Gadis itu berjalan dengan langkah lesu menuju pintu belakang, karena dirinya yang tidak di bolehkan untuk melewati pintu utama. Saat baru saja memasuki dapur gadis cantik itu melihat kakak keduanya yang sedang minum air di sana.
"Aku pengen banget bicara sama kakak," batin Adel menatap sedih Arvan Delva Nelson kakak keduanya.
Gadis menghembuskan nafas pelan setelah itu masuk kedalam kamar miliknya. Ia harus mengerjakan tugas miliknya, setelah itu dia harus bersih-bersih dan juga memasak. Sebenarnya di rumah ini ada pembantu, tapi Adel hanya ingin membantu.
Saat masuk kedalam kamarnya, gadis itu menyilang tanggal hari ini di kalender. Setelah itu ia menatap sebuah tanggal yang sudah ia lingkari dengan tinga merah.
"Tinggal delapan bulan lagi," gumam Adel sedih.
Setelah itu ia mengganti bajunya dan mulai melakukan pekerjaannya. Dia harus mengerjakan tugasnya terlebih dahulu. Saat sedang asik mengerjakan tugas, tiba-tiba pintu kamar gadis manis itu di tendang dengan kasar oleh seseorang dari arah luar.
"Lo dipanggil ayah ke ruangannya," ujar orang itu tanpa dosa karena sudah mengagetkan sang adik.
"Kakak serius?" tanya adek tidak percaya, ia masih ingat jika dirinya tidak pernah dibolehkan untuk menaiki lantai dua rumah ini.
"Lo nuduh gue boong?" tanya Lintang menatap datar Adel.
"Nggak kok kak, ya udah aku permisi dulu," jawab Adel cepat dan melangkahkan kakinya menuju lantai dua rumah besar ini.
Sedangkan Lintang, pria itu sudah tersenyum penuh arti saat melihat gadis yang ia benci itu. Hari ini telinganya akan mendengarkan sebuah alunan yang sangat menenangkan dirinya.
"Selamat berteriak pembunuh," batin Lintang pergi dari sana dan berjalan menuju kamarnya.
Di sisi lain, Adel sedang menatap tangga di depannya dengan tatapan ragu. Haruskah ia naik ke atas untuk menemui sang ayah, ia takut jika kakaknya tadi berbohong.
"Ya Allah lindungi Adel," gumam perempuan manis itu sambil berjalan dengan langkah pelan menuju ruang kerja sang ayah.
Saat sampai di depan pintu yang ia yakini sebagai tempat kerja sang ayah. Adel mengetuk pintuk tersebut dengan tangan yang bergetar, tapi tidak ada jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Broken (Lengkap)✓
Teen FictionAKAN SEGERA TERBIT DI GLORIUS PUBLISHER😻 Hello guys Broken bakalan PO tanggal 24 Januari 2022 Udah nabung? Versi novel lebih seru loh Adele Adriana Agatha, gadis cantik yang memiliki takdir menyedihkan. Hidupnya begitu hancur, hanya ada air mata da...