🌺I'm Broken 4🌺

86.8K 10.2K 1.6K
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys

Maaf typo bertebaran

Happy reading...

🌺🌺🌺🌺

Di sebuah apartemen mewah, terdapat seorang cowok yang sedang duduk melamun di dalam kamar miliknya. Entah apa yang sedang ia pikirkan, tapi terlihat dengan jelas ia sedang memikirkan hal yang begitu penting.

Nathan, cowok itu mengajak rambutnya kesal. Kenapa dia menjadi bimbang seperti ini, seharusnya dia membenci gadis itu. Seharusnya tadi dia membiarkan Adele melompat dari rooftop sekolah. Tapi kenapa hatinya seolah tidak terima jika gadis itu terluka ataupun di sakiti oleh orang lain.

Tok tok

Bunyi ketukan pintu berhasil membuat lamunan Nathan buyar. Cowok itu berjalan kearah pintu dengan langkah gontai, saat pintu kamarnya terbuka ia dapat melihat seorang gadis yang sedang menunduk.

"A-aku mau pulang du-dulu, ma-makasih u-udah biarin aku di sini," ujar gadis itu takut-takut.

Nathan hanya bisa menatap kepala yang sedang tertunduk itu, setelah itu ia menatap jam yang melingkar di tangannya. Ini sudah pukul sembilan malam, dan gadis ini ingin pulang.

"Udah malam," jawab Nathan dingin.

"Ng-nggak papa kok, a-aku pulang dulu ya, ta-takutnya a-ayah nyariin aku," ujar perempuan itu yang tak lain adalah Adele.

Ya setelah diselamatkan oleh Nathan tadi, ia di bawa oleh cowok ini ke apartemen miliknya. Awalnya Adele menolak, tapi ia juga tidak memiliki pilihan lain. Bajunya sudah basah kuyup dan juga kepalanya yang begitu sakit.

"Sejak kapan dia peduli sama lo?" tanya Nathan yang berhasil membuat Adele mendongakkan kepalanya menatap wajah cowok itu.

"A-aku pulang dulu ya, be-besok bajunya aku balikin. Aku cuci dulu, sekali lagi makasih ya Nathan," ucap Adele sambil tersenyum tulus, setelah itu ia mengambil tas miliknya dan pergi dari apartemen milik cowok itu.

Sedangkan Nathan hanya bisa mengepalkan tangannya kuat. Dia tidak terima gadis itu pergi darinya, tapi dia begitu membenci Adele. Ini semua demi kebaikan keluarganya, ia harus membenci gadis itu.

"Jujur gue nggak pengen benci sama lo, tapi lo salah. Lo yang bersalah atas semua keadaan saat ini," batin cowok itu menatap pintu apartemennya yang sudah tertutup.

Nathan hanya bisa berharap jika suatu saat nanti ia tidak akan menyesal atas keputusan yang ia ambil hari ini. Dia berharap jika Adele benar-benar salah, dia tidak ingin menyesal suatu saat nanti.

Di sisi lain, Adele saat ini sedang menundukkan kepalanya. Ini adalah kali pertamanya ia berbicara sambil menatap mata cowok itu setelah dua tahun. Dari dulu ia hanya bisa menunduk di depan Nathan, tidak pernah berani mendongakkan kepalanya.

"Nathan, maafin aku, semua ini terjadi memang karena salah aku," gumam Adele sambil mengusap air matanya pelan.

Di sepanjang perjalanan, ia hanya bisa menunduk dengan pipi yang basah oleh air mata. Jujur Adele merindukan sahabatnya, ia rindu dengan Safira yang selalu menyayanginya. Dan Adele rindu dengan Nathan yang selalu memeluknya jika ia sedang menangis. 

Ya, Nathan dan Adele sudah bersahabat dari kecil, bahkan sebelum mereka masuk SD. Nathan mengetahui semuanya tentang Adele, bagaimana perlakuan keluarga itu kepada Adele. Tapi karena kesalahan fatal, Adele harus menerima di benci oleh Nathan dan bahkan keluarga cowok itu.

"Bunda, Adele capek bunda," lirih cewek manis itu sambil mendudukkan tubuhnya di sebuah halte bus.

"Adele capek dibenci semua orang, nggak keluarga nggak sahabat semuanya benci Adele. Kalau tau kek gini kenapa Adele yang harus selamat kenapa bukan bunda?" tanya Adele sambil menatap langit, malam ini tidak ada bintang.

I'm Broken (Lengkap)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang