part 53

6.2K 514 7
                                    

Tak kusangka orang yang dulu ku benci, sekarang menjadi orang yang sangat aku cintai
.
.
.
Serpihan Senja

Warning!!
Aku saranin kalian baca part ini dengan lagu yang aku kasih di mulmed, karna part ini special!!
special kasihannya sama salah satu tokohnya.

"Saat ini, istri anda." ucapnya mengantungkan ucapannya.

"Istri saya kenapa dok?" tanya Ust Zaydan yang mulai was-was.

"Istri Ust sendiri yang akan menjawabnya. Karna saya sudah menjelaskan di dalam tadi, saat istri Ust telah siuman. Kalau gitu, saya permisi." ucap bu dokter yang sengaja membuat semua orang penasaran.

Bukan karna tak ingin memberi tau. Hanya saja, Zahlia sendiri yang akan menjelaskan semuanya. Anggep ini adalah suprise untuk mereka.

Ust Zaydan membuka pintu dengan kasar dan mendapati Zahlia tengah berdiri memunggunginya seraya menatap jendela yang mengarah langsung ke halaman Pondok yang banyak santri berlalu lalang.

"Tadi kamu kenapa sayang?" tanya Ust Zaydan yang langsung menubruk Zahlia yang hampir jatuh, beruntung ia bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Astagfirullah mas, kamu yang kenapa?"

"Aku khawatir sama kamu, cepat ceritakan. Apa yang di katakan dokter tadi?"

"Ak-aku it--" ucapnya terpotong oleh suara Gus Falah.

"Ekhem, inget wan. Di sini ada anak bayi yang belum cukup umur menyaksikan keuwuan kalian." sindir Gus Falah yang merangkul Ning Ayra.

Nyindir orang lain mulu tapi ga sadar dengan diri sendiri.

"Abaikan dia, apa yang ingin kamu katakan tadi?" tanya Ust Zaydan lembut dan mengacuhkan si pengacau tadi.

"Ak-aku," gugup Zahlia lalu menyerahkan test pack di tangannya.

Ust Zaydan mengernyit bingung dengan garis dua biru, tandanya apa? demi apapun, dia bisa mengerti seluruh pelajaran tapi ga mengerti dengan satu benda ini.

Melihat menantunya kebingungan, Ahla mengambil alih alat itu dan menjelaskan fungsinya.

"Kalau dua garis biru. Tandanya, Zahlia tengah mengandung anak kamu." jelasnya.

Semua orang ber'oh' ria hingga mereka tersadar, bahwa srikandi Pondok tengah mengandung anak Ust Kiler di Ponpes ini. Mereka langsung sujud syukur dan mengucap Hamdalah.

"Masya allah, alhamdulillah ya Allah." pekik semua orang.

"Beneran mi?" tanya Ust Zaydan yang mungkin masih mengganggap ini semua hanya mimpi.

"Kalau ga percaya, tanya saja bu nyaimu." ucap Ahla.

Akhirnya, sosok yang ia tunggu selama ini. Akan datang ke dunia membawa kebahagiaan.

"Falah, suruh orang ndhalem memasak banyak hari ini. Mumpung masih banyak waktu, kita akan mengadakan acara tasykuran di Pondok ini." ucap Kyai Nafiz yang merasa senang karna Zahlia juga keluarganya juga.

"Baik bi." jawab Gus Falah yang langsung pergi ke dapur serta memesan terop untuk acara yang akan di adakan malam nanti.

Semua orang langsung memeluk Zahlia dengan tangis haru. Tak lupa, Ust Zaydan memberitahu orang tuanya tentang kabar ini dan kabarnya. Mereka akan bertemu di rumah yang telah di beli olehnya.

Ust Zaydan membawa istrinya kerumah yang ia beli sebelumnya dengan hasil tabungannya. Mereka akan menempatinya saat Zahlia tengah mengandung anaknya.

Cinta seorang ustad killer {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang