Part 14

6K 568 1
                                    

Jaga izzah dan iffahmu wahai ukhty
Jangan kau bangga mengumbar aurat, bukan kenikmatan yang kau dapat, malah dosa dan musibah yang akan menimpamu
.
.
.
Serpihan Senja

Zahlia tertidur di meja belajarnya karna lelahnya belajar. Dirinya terbangun dan melihat jam, sudah jam tiga dini hari namun ia tertidur lagi sebab rasa kantuk yang melanda.

"Ukhty, ayo bangun! kita sholat tahajjud bersama." ucap Sela.

"Hm,"

"Ayo ukhty, keburu Ustzah Aini kesini." ucapnya.

"Hm,"

Ini orang apa kebo sih? susah banget dibanguninnya. Dian yang sudah memakai mukena berinisiatif membangunkan sahabatnya itu dengan caranya sendiri.

"Man robbuka?" tanyanya tepat di telinga Zahlia.

Yang lain sedang menahan tawa akan sikap Dian yang seolah-olah seperti malaikat penanya kubur.

"Allahu ta'ala," racaunya.

Tak tinggal diam dan sedang menahan tawa, dirinya mencoba trik baru. Sepertinya pertanyaan itu tidak mempan untuknya.

"Pstt, ga usah bangunlah. Tidur aja, enak kok daripada sholat ya'kan?" bujuk Dian.

Yang lain hanya mengernyit dahinya. Bukannya membangunkan malah seperti syetan.

"Apa yang anti lakukan? kalau Ustzah Aini lihat bagaimana?" tanya Ainun.

"Sst, udah. Kalian duluan saja! Zahlia, aku yang urus." ucap Dian dan semua penghuni kamar pergi sesuai perintahnya.

"Udah, tidur aja. Gapapa ini Zah," bisiknya lagi.

Zahlia langsung terbangun dan menatap Dian singkat lalu tidur lagi. Dian sudah cekikikan dan di menit berikutnya, Zahlia bangun dan berkata.

"Aaa tapi bohong!!" ledek Zahlia lalu berlari meninggalkan Dian yang membeo.

Kenapa dengan Zahlia? apa dia sedang mabuk buku atau apa? Berasa lagi ngeprank syetan.

🐦🐦🐦🐦

"Jadilah perempuan yang ramah namun tegas. Jadilah wanita yang lembut namun di hormati, dan jadilah wanita yang di banggakan sekaligus di segani, jaga dan junjung dirimu dengan baik wahai perempuan. Jangan berikan celah bagi laki-laki untuk mengambil keuntungan darimu. Miliki'lah sifat malu dan ingat bahwa keindahanmu itu hanya bisa kau perlihatkan untuk mahrom'mu kelak. Akan tetapi, ini terserah kembali pada dirimu, kau berhak memilih. Ingin menjadi sebaik-baiknya wanita atau sebesar-besarnya fitnah. Paham?" tanya Ustzah Azizah di kultum pagi seusai sholat shubuh.

"Paham Ustzah,"

"Apakah saya boleh bertanya?" tanya Zahlia dengan menunjuk tangan.

"Tafadholy ukhty,"

"Adakah hadits yang menjelaskan tentang wanita?" tanyanya.

"Tentu saja ada ukh. Mari, saya terangkan hadisnya. Sebelumnya, siapa nama anti?" tanya Ustzah Azizah.

"Zahlia Ustzah,"

Cinta seorang ustad killer {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang