Part 3

52.1K 807 11
                                    

Clara sedikit tertegun ketika Lucas memeluknya beberapa jam lalu. Ternyata pria itu bisa bersikap manis di balik sikapnya yang dingin. Dan ternyata pelukan Lucas itu nyaman.

"Mulai besok kamu harus bisa siapin makan sendiri. Kamu kerja di perusahaan. Cari uang buat makan. Jangan kaya boss!" Cibir Lucas.

Seketika nafsu makan Clara hilang. Ternyata hidup menumpang orang itu memang sangat tidak enak.

"Kamu bisa menjadi OB."

"Aku lulusan S2 kalau kau lupa."

"Lulusan S2 tapi tahunya pacaran dan clubbing? Bisa apa kamu? Tahu apa kamu masalah pekerjaan? Ob adalah pekerjaan yang cocok. Atau kamu mau jadi wanita malam? Yang lebih gampang?"

Clara menunduk dan menangis. Ia terisak kecil. Sungguh! Kepada siapa ia harus berteduh sekarang? Kepada siapa ia meminta pertolongan?

"Baiklah. Aku akan menjadi ob."

"Bangun pagi-pagi besok. Dan cepat habiskan makanmu. Kamu harus melakukan pekerjaanmu lagi." Lucas tersenyum smirk.

*Maaf part dewasa di hapus karena peringatan dari wp!*

Dapatkan bukunya hanya 11.000 di googleplay

****

Buatkan aku kopi.
Fotokopi ini
Pel ini
Sapu ini
Lap ini dan berbagai pekerjaan lainnya. Banyak sekali karyawan yang memerintahnya sejak pagi.

Clara menangis menantap tangannya yang memerah dan lecet. Kuku-kuku panjangnya patah. Seumur hidup, ia tidak pernah melakukan pekerjaan itu. Bahkan selama 25 tahun,  baru kali ini ia memegang pel dan sapu.

"Kamu becus fotokopi nggak? Kenapa kebalik-balik? Gimana sih!" Ujar seorang karyawan memakinya. Clara hanya menunduk dan menangis. Bagaimana tidak kebalik? Ini adalah pertama kali ia memegang mesin itu. Caranya saja ia tak tahu.

Belum juga amarah orang itu reda, seseorang datang lagi dengan kemarahan tingkat tinggi. Ternyata orang selanjutnya marah karena mesin fotokopi yang mencetak ribuan kertas karena Clara tak tau cara pakainya.

"Nggak becus! Bisa kerja nggak kamu?" Teriak wanita itu.

Keributan itu terus berlangsung hingga Lucas datang dengan rahang mengeras. Baru sehari bekerja saja ia sudah membuat masalah. Lucas menatap Clara yang sedang menangis dengan tajam.

"Kenapa hanya menangis? Jawab!"

"Lucas aku takut." Isaknya meminta pertolongan.

"Memangnya siapa dirimu? Kamu mau makan apa kalau kerja aja nggak bisa? Kamu mau menumpang makan dan tidur dengan nggak tau malunya? Iya?"

Clara langsung pergi berlari meninggalkan semua orang. Perkataan Lucas benar-benar menusuk hatinya. Kenapa pria itu harus menghinanya di hadapan banyak orang?

"Clara! Berhenti disitu. Atau aku akan memberimu pelajaran." Teriak Lucas dan Clara mengabaikannya.

Para karyawan hanya terdiam melihat kemarahan bossnya. Mereka bahkan sudah kemabali ke tempat masing-masing, dan tak ada yang berani mendekat.

Lucas mendengus marah. Sebelum ia sempat mengejar dan memberi wanita itu pelajaran, Serena lebih dulu datang memanggilnya dari kejauhan.

"Sayang..." Panggil Serena.

"Shitt!" Umpatnya dalam hati.

Lucas (Cinta dan Gairah)  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang