Maaf baru up lagi
Happy reading.Dengan malas Gilang berjalan ke dalam sebuah restoran yang Shandy pegang, sesuai ucapan Angga sang Ayah dia harus mengurus menggantikan Shandy selama seminggu ini.
Bagaimana dengan kuliahnya ? Dia sedang mengurus skripsi nya jadi bisa dikerjakan sambil mengurus resto ini walau agak ribet.
"Selamat pagi Pak" sapa salah satu karyawan pada Gilang, semenjak Gilang dibawa oleh Shandy ke sini semua pegawai menjadi kenal siapa dia.
Gilang hanya tersenyum kembali berjalan ke arah ruangan Shandy, banyak yang menyapa padanya dia hanya membalas dengan senyuman manis miliknya itu.
•••
"Ayah gimana resto Shandy ?"
"Ayah udah suruh Gilang gantiin kamu seminggu ini" jawabnya "gak apa lah Shan, biar dia belajar juga" sambungnya, Shandy hanya bisa mengangguk menyetujui
"Udah Shan, Jagan banyak mikirin resto istirahat biar cepet sembuh" titah Nisa
"Iya Bund, ini juga mau tidur ngantuk" Shandy merebahkan tubuhnya perlahan dia tadi duduk karena harus makan dan minum obat.
Shandy memejamkan matanya dia sudah terlelap masuk ke dalam dunia mimpi yang indah, mungkin.
Drttt
Drttt
Nisa yang sedang memakan apel di sopa mengambil handphone yang ia letakan di atas meja, dia melihat siapa yg menelpon teryata itu anak lelakinya yg memiliki pipi seperti bapau.
'halo bund ?'.
"Kenapa, Fik
'bund, Fiki di rumah sendiri yang lain sekolah, kuliah, kerja. Fiki ditinggal sendiri' keluar sudah sifat manjanya
Nisa tertawa pelan "iya bunda pulang sekarang ya"
Fiki tersenyum di sebrang sana 'iya bund, makasih'
Nisa mematikan sambungan teleponnya mengambil tas dan berpamitan pada suami tercinta yang sedang ngemil disana.
***
Kita lihat bagaimana suasana di sekolah sana.
Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, semua siswa/i sudah berpencar menuju kantin dan sebaginya.
"Salma!"
Yang di panggil namanya menoleh ke belakang, disana ada siswi cantik yang lari mengejarnya.
"Ngapain lari ?" Tanya Salma polos
"Dih anjir watados banget Lo" balasnya sambil menetralkan nafasnya
"Lo mau kemana, Sal?" Tanya Vivi siswi cantik yang mengejar Salma tadi...
"Kantin, Abang gua udah nunggu disana"
Mata vivi berbinar seketika "Ada A Aji gak ?" Bisik ya
"Gak ada, gua buang ke laut" celetuknya
"Berdosa pisan maneh Salma"
"Ck! Mau ikut kagak ? Klo engga gua tinggal nih" Salma sudah siap berjalan menuju kantin
"Eee iya atuh Kela"
Dua siswi cantik itu berjalan beriringan menuju kantin sambil berbincang bincang hal hal yang sungguh tidak penting.
Di kantin sudah sudah ada Fajri Zweitson dan Fenly sedang meminum jus yang mereka pesan tadi.
"Huh cape" keluh Salma. Dia sudah berada di kantin bersama Vivi
"Hai a aji" sapa Vivi pada Fajri dengan malu malu
"Hai Vi"
"Ih ko yang jawab malah ka Soni sih" ya, yang jawab tadi adalah Zweitson
"Sama aja kali" ketus Fenly
Namun Vivi merasa ada yang kurang disini..
"Eh Fiki mana ko gak ada ?" Tanya Vivi
"Vi" panggil Salma
"Ya?" Jawabnya sambil menoleh
"Lu itu sekelas sama gue sama Fiki dia gak masuk masa Lo gak sadar ?" Cerocos Salma
"Hehe gue gak sadar, otak gue penuh sana Aji" balasnya lalu kembali menatap Fajri..
"Sal mending bawa temen lo sana pesen makan. Pusing gue liat dia lama lama" kesal Fajri.
"Ih aji ko jahat" Vivi mengerucutkan bibirnya.
"Ah lama udah buru" Salma berdiri menarik paksa Vivi untuk berdiri
•••
'Tok
'Tok
"Masuk" suruh Gilang. Dia sedang berada di depan laptop di ruang kerja milik Shandy
"Permisi, pak. Nanti siang ada yang ingin bertemu dengan bapak" jelas Andre sekertaris Shandy
"Udah gue bilang panggil Gilang aja jangan pake embel-embel bapak. Gua masih muda" menolak tua
Andre berdecak 'gak kakak ya gak adek nya sama aja menolak tua' batin Andre
"Lo aja nanti yang temuin gue harus ke kampus ngurus skripsi" kata Gilang menatap Andre sekilas lalu kembali fokus pada laptop di depannya
"Kakak sama adek sama aja tiap ada yang pengen ketemu gue lagi yang haru ngerjain" gumam Andre tentu saja di dengar oleh Gilang.
"Namanya juga satu rahim satu darah pasti sama" balas Gilang santai
Andre menghela nafas dia pamit pada Gilang untuk keluar karena ada yang harus di selesaikan, itu hanya alasan sebenarnya. Jika di teruskan berdebat di dalam tida akan selesai.
Bersambung
Pendek ya ? Maaf
Tinggalkan jejak
Makasih untuk 2K nya 🙏💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine Brother || UN1TY (End) ✓
Historia Corta[TETAP VOTE / KOMEN WALAU SUDAH TAMAT] Cerita ini mengisahkan satu keluarga bahagia sepasang suami istri yang memiliki 8 anak laki laki dan 1 perempuan.