Ay Yo gua balik lagi hihi
Vote ya jangan tinggaleun oke.Ding dong......
Suara jam besar sudah berbunyi di kediaman Wijaya, hanya ada anak'nya sebagian karena yang lainnya menginap untuk menamani Shandy di rumah sakit.
"Hoammmmmm" Salma menguap, dia bergerak perlahan merenggangkan ototnya sesaat.
"AAAAAAAA GUA TELAT BANGUN!" pekik Salma heboh saat mata bulat miliknya melirik jam sudah pukul enam lebih dua puluh.
Dia bergegas menuju kamar mandi tak sampai setengah jam dia sudah rapih dengan seragam SMA milik ya. Dia berlari menuju lantai dasar untuk sarapan pagi.
"Kenapa gak ada yang bangunin Salma sih" gerutunya saat sudah duduk di meja makan. Semua sudah komplit ada di sana.
"Udah Abang bangunin, tapi Ade gak bangun bangun" kata Farhan. Dia sampai lemas karna naik turun tangga membangunkan adik perempuannya.
"Lo kebo sih!" Timpal Fajri
"Apaan sih, Salma kan gak denger" ucapnya membela diri dengan bibir mengerucut ke depan
"Udah jangan ribut..sarapan dulu" ujar Nisa membawa makanan dari dapur. Ingat Nisa pulang dari rumah sakit bersama Farhan karena Fiki menelpon dia kesepian di rumah sendiri.
Mereka mengangguk serempak, mengambil sarapan apa yang mereka mau. Farhan sudah pamit duluan dia ada meeting bersama kolega ya, di susul dengan Ricky yang harus ke kampus juga.
Tersisa Nisa, Fajri, Fenly, Salma, Zweitson dan Fiki. Fiki sudah merasa baikkan karena semalam Nisa memberikan obat yang bisa meredakan sakitnya Fiki.
Angga, Shandy, Gilang ? Mereka masih di rumah sakit. Angga tidak pulang, karna sebagai ayah dia harus menjaga anaknya. Dan Gilang hanya ikut menemani saja.
"Bund, Salma berangkat bareng Vivi ya" izin Salma, semalam mereka sudah membuat janji akan pergi bersama.
"Iya hati'dek" Salma mengangguk dia berdiri menyalami tangan Nisa.
Salma sudah berangkat ke sekolah bersama dengan Vivi, tersisa abang'nya saja yang masih duduk.
"Kalian berangkat udah siang" titah Nisa, semua patuh langsung berdiri menyalami tangan nisa.
***
Di rumah sakit pula, kini giliran Angga yang sangat geram pada Gilang anaknya yg satu ini sangat sulit untuk di bangunkan dari tidurnya.
"GILANG DIKA WIJAYA" teriak Angga pada telinga Gilang.
Shandy menutup telinganya dia tidak tahan dengan suara ayahnya ini. Ya Shandy memang sudah bangun dari subuh juga
"Eumm berisik banget sih" guman Gilang yang malah semakin meringkuk di sopa
"Astaga, BANJIR BANJIR"
"BUNDAAAAAAAAAAA" nah gilang bangung dengan teriakan serak suaranya, Shandy sudah terbahak di atas blangkar
"Yah banjir yah!" Heboh Gilang dengan menarik narik tangan Angga
"Berisik lang !" Tegur Shandy yang sudah jengah dengan teriakan Gilang
Gilang tersadar dengan apa yang dia lakukan
"Mana katanya banjir?" Tanya Gilang polos
Shandy sudah tertawa melihat wajah panik Gilang tadi dan sekarang lihatlah wajah polos menanyakan banjir.
"Ck ! Udah gak ada banjir, kamu pulang mandi abis itu ke resto" ucap Angga
"Gilang ada kelas pagi yah, nanti aja ke resto ya agak siang" jawab Gilang sambil mengucek matanya
"Yaudah terserah, sekarang pulang aja sana mandi"
Gilang berdehem sambil berdiri, mengambil tas Hoodie dan kunci mobil yang dia letakan di sofa.
"Lang!" Panggil Shandy
Gilang berbalik "apa ?"
"Gak jadi" kata Shandy tanpa dosa.
Gilang mendegus kesal dia kembali berjalan membuka pintu rumah sakit.
Skipp
"Assalamualaikum" ucap Gilang sambil membuka pintu rumah keluarga Wijaya itu
"Wa'alaikumsalam" balas Nisa . Dia berada di ruang makan sedang merapihkan sisa makan anak'nya tadi
"Ko udah pulang ?"
"Gilang ada kelas pagi, ini mau mandi dulu"
"Yaudah bunda siapin sarapan buat kamu" Gilang mengangguk meninggalkan Nisa yang kembali membereskan meja makan.
Tak lama kemudian Gilang sudah siap dengan pakaian yang bisa di bilang santai sangat pas untuk dirinya.
"
Masak apa Bund ?"
Gilang duduk di kuris meja makan hanya sendiri karena yang lain sudah berangkat
"Makanan yang biasa aja" jawab Nisa yang sedang menaruh makanan pada piring
"Nih sarapan dulu, bunda mau mandi" Nisa memberikan masakan tadi, lalu pergi ke kamarnya
Gilang melahap makanan itu dengan santai. Tak butuh waktu lama dia sudah beres dengan makanan itu."Bund Gilang berangkat!" Pamitnya sembari berteriak, dia takut tidak terdengar oleh Nisa yang berada di kamarnya.
Setelah itu Gilang masuk ke dalam mobil menjalankan dengan kecepatan rata rata.
••
Di rumah sakit, Shandy hanya di temani Farhan kali ini. Angga tadi pamit karna ada yang ingin bertemu dengannya, awalnya dia menolak dia ingin menemani Shandy tapi Shandy bilang dia bisa sendiri ya sudah dia berangkat.
"Balik aja Han, gua bisa sendiri disini" ini sudah kesekian kalinya Shandy menyuruh Farhan untuk kembali ke kantornya. Dia hanya merasa tidak enak pada Farhan harus meninggalkan pekerjaan ya.
"Berisik lu, tidur aja sana banyak ngomong banget" kesal Farhan
"Lo juga punya tanggung jawab yang harus Lo beresin"
"Lo juga tanggung jawab gua, lo adek gua. Udah diem mending lu istirahat biar cepet pulang"
Balas Farhan, sebagai kakak tertua dia harus tanggung jawab pada semua adiknya.Shandy menurut saja dia perlahan memejamkan matanya, tak lama dia sudah tidur pulas.
Vote
Ketemu lagi nanti aja ya kapan kapan haha.
Bye makasih udah baca vote jangan lupa 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine Brother || UN1TY (End) ✓
Storie brevi[TETAP VOTE / KOMEN WALAU SUDAH TAMAT] Cerita ini mengisahkan satu keluarga bahagia sepasang suami istri yang memiliki 8 anak laki laki dan 1 perempuan.