Setelah acara kejutan ulang tahun buat Gilang semalam berhasil, kini dirumah kediaman keluarga Wijaya masih pada tertidur pulas kecuali Nisa ibu rumah tangga di rumah tersebut yang sejak subuh tadi sudah bergelut dengan penghuni dapur.
"Hoammm, jam berapa nih" guman Shandy saat terbangun dari tidurnya. Shandy melihat jam weker yang ada di sebelahnya "Dah pagi ternyata" sambungnya sambil memposisikan diri menjadi duduk.
Shandy berjalan terlebih dahulu ke kamar mandi untuk cuci muka dan menyikat giginya. Lima belas menit kemudian Shandy keluar dari kamar mandi dan melanjutkan perjalanannya menuju lantai dasar.
Shandy belum melihat siapapun di lantai dasar hanya mendengar suara piring, gelas, sendok, dan semacamnya seperti sedang beradu di dapur.
"Pagi Bun" sapa Shandy
"Eh tumben udah bangun"
"Udah dong, Shandy kan anak rajin"
"Iyain aja deh biar cepet" jawab Nisa
"Ah bunda mah gitu" ucap Shandy sambil duduk di atas meja yang ada didapur. "Yang lain belum pada bangun Bun?" tanya Shandy sambil mengutak atik handpone nya.
"Belum, kamu bangunin gih" titah Nisa disela kesibuk kannya bersama piring kotor
"Cape Bun kalo harus naik turun tangga, gedor-gedor tiap kamar"
Nisa berbalik ke arah Shandy "kamu kan pinter, cari cara lah biar gak cape"
"Iya bun iya"
Shandy berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah depan tangga. Setelah sampai Shandy berdiri disana sambil memegang toa ditangan kanannya. Entah sejak kapan Shandy sudah memegang toa, setelah merasa sudah siap Shandy langsung menjalankan aksinya.
"BANGUN KEBAKARAN KEBAKARAN!!!BANGUN!!!" itulah cara membangunkan keluarga Wijaya dipagi hari.
Tak disangka beberapa menit kemudian semua anggota keluarganya berlari ke dekat Shandy seperti orang panik.
"Mana kebakarannya Bang?" tanya Gilang panik dengan kedua tangan sibuk membawa semua barang berhargannya.
"Gak tau" jawab Shandy santau sambil menaikan kedua bahunya.
Ricky melirik ke arah Gilang "lang, udah 22 taun lo hidup dikeluarga ini masih aja nanya sama kelakuan abang lo"
Sekarang Fajri yang melirik ke arah Ricky "terus kalo udah tau ini kelakuan Bang Shan ngapain kita tadi lari-lari"
Ya, mereka sudah biasa dengan kelakuan Shandy dalam bidang jahil yang super jahil tidak ada yang menandingi itu.
"Olahraga pagi" jawab Shandy dengan santai pada semuanya.
"Ah abang ganggu aja" ketus Salma
"Abang tau gak? Tadi ayah itu lagi mim–"
"Nah udah pada bangun kalian" potong Nisa dari arah dapur
"Udah bun" jawab Zweitson
"Bunda telingannya gak rusak?" tanya Fenly datar
"Iya bun rusak gak?" -Salma
"Gak tuh biasa aja" jawab Nisa seadanya. Ya karna Nisa sudah mempersiapkan penyumbat telingan sebelum Shandy menjalankan aksinya.
"Udah jangan pada ribut masih pagi mending pada siap siap buat sarapan" ucap Nisa dan di angguki oleh semua yang ada.
Kini semua anggota keluarga Wijaya sudah duduk dimeja makan dan sedang sarapan. Kebetulan hari ini adalah hari minggu jadi semua anggota keluarga ini hanya akan menghabiskan waktu weekend ini dirumah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine Brother || UN1TY (End) ✓
Conto[TETAP VOTE / KOMEN WALAU SUDAH TAMAT] Cerita ini mengisahkan satu keluarga bahagia sepasang suami istri yang memiliki 8 anak laki laki dan 1 perempuan.