Huhuhu pa kabar kalean semua 😭
Maaf maaf baru up lagi, sibuk sama sekolah lagi :)
Mobil mewah milik Shandy sudah terparkir di parkiran restoran nya.
"Selamat pagi Pak"
"Pagi pak"
"Pagi pak, selamat datang"
"Pagi Pak dan ?" Orang itu tampak bingung pasalnya dia belum pernah melihat Gilang sebelumnya.
"Gilang, adik saya" jawab Shandy
"Oh, selamat pagi Pak Gilang"
"Gue belum tua, gak usah manggil bapak" jelas Gilang
Gilang menjauh dari sana menuju ruang pribadi milik Shandy. Shandy mengutuk adiknya dalam hati, sungguh Shandy tidak ingin membawa adiknya itu jika saja bukan bundanya yang menyuruh.
---
"Fiki!!!" Teriak Fajri
Fiki datang dengan menutup telinganya "Apa ?"
"Cover lagu kuy, bosen nih"
Fiki berfikir sejenak "boleh hayu lah"
"Lo main piano ya"
"Beres lah, oke kuy"
Mereka beriringan menuju ruang musik yang ada di rumahnya, tidak terlalu besar namun cukup bagus dan komplit juga alat-alatnya.
"Nyanyi apa ?" Tanya Fiki yang sudah duduk dengan piano didepannya
"Emmm" Fajri berfikir sejenak "adu rayu aja, milik Yovie Tulus Glen "
"Boleh"
Fajri ft. Fiki - Adu Rayu
"Maukah lagi kau mengulang ragu dan sendu yang lama"
"Dia yang dulu pernah bersamamu memahat kecewa"
"Ataukau inginkan yang baru"
"Sungguh menyayangimu"
"Aku ingin dirimu, yang menjadi milikku"
"Bersamaku mulai hari ini, hilang ruang untuk cinta yang lain"
"Separuh jalan pernah dilewati"
"Meski ada kecewa"
"Aku yang dulu tak begitu lagi, Takan ku ulangi"
"Jangan dulu engkau berpaling, beriku kesempatan"
"Lupakan dia, pergi denganku"
"Lupakan lah ragu denganku"
"Aku, aku ingin dirimu menjadi milikku"
"Layak untuk cantikmu itu, aku"
"Wowwww keren abis!!" Teriak Salma dari pintu. Salma memang dari tadi sudah berada disana mengintip para kakaknya yang sedang bermain musik
Tak dia sangka ternyata kakaknya itu sangat pandai dan hebat dalam hal bermain musik.
"Sejak kapan Lo di situ ?" Tanya Fiki
"Hehe, dari awal kalian main" jawab Salma cengengesan
"Hemm, serah Lo ajalah"
"Eh, gue ada rekam loh. Gila bagus banget, liat nih" Salma menyodorkan hp kepada kedua kakaknya.
Ekspresi mereka hanya biasa saja, udah tau juga kalau mereka memang keren dalam hal bermain musik.
"Gue upload di YouTube ya, bisa viral nih"
"Gak!" Jawab Fiki dan Fajri bersamaan.
"Lah kenapa ?"
"Lo kan tau gue gak suka pamer" ucap Fajri
"Yeu, serah" Salma meninggalkan kedua kakaknya yang melanjutkan bermain musik.
••••
"Gue mau pulang" rengek Gilang setelah dua jam cuman diam diruangan Shandy
"Pulang aja sana" ucap Shandy. Gilang sudah berdiri dari duduknya ingin berjalan dan keluar dari ruang Shandy namun mengurungkan niatnya setelah mendengar ucapan Shandy
"Pulang aja, besok lu terima hukuman dari Bunda. Gak boleh nge-Rapp lagi" ucapnya dan terus tertawa.
"Rese lu ah!"
"Lagian, Lo itu anak ke tiga yang otomatis bentar lagi bakal di suruh sama ayah buat jagain resto atau cafe nya setelah Lo sarjana"
"Huh, iya gue tau" jawab Gilang lirih
"Jangan nagis Napa"
"Sapa yang nagis?"
"Itu mata Lo berkaca-kaca"
"Gue laper Shandy. Dua jam gue disini gak di kasih minum atau makanan sama lo!!"
"Haha lupa gue. Yaudah sana minta makan ke dapur, dan janga coba-coba kabur"
"Iya iya, bawel banget Lo"
"Serah gue dong"
"Nyebelin Lo"
"Aduh bapak calon manager marah, ututu takut gue" goda Shandy sambil tertawa kencang. Gilang hanya memutar malas bola matanya dan pergi dari ruangan Shandy untuk makan, kasian cacing perutnya udah teriak-teriak minta makan.
Bersambung dulu ya :)
Maafin cerita nya pendek banget 🙏 otaknya lagi gak bisa mikir huhu maafin maafin ya 😭🙏
Makasih dah mampir, jangan lupa vote nya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nine Brother || UN1TY (End) ✓
Kısa Hikaye[TETAP VOTE / KOMEN WALAU SUDAH TAMAT] Cerita ini mengisahkan satu keluarga bahagia sepasang suami istri yang memiliki 8 anak laki laki dan 1 perempuan.