11. MENCOBA BERDAMAI

303 41 41
                                    

"Terkadang, Egoisme adalah musuh terbesar kita didalam kehidupan. Tapi juga bisa menjadi sahabat yang membela saat kita merasa benar."

-Kata Aratasya. 

"Jangan pernah mau dipermainkan oleh keadaan. Ada saatnya dimana kita harus mencoba berdamai dengan situasi dan mengendalikan ego kita sendiri."

-Kata Nathaniel.

****

NATHANIEL

-----------

HAPPY READING DEAR:)

Diketik, 05 Februari 2021.

***

12. MENCOBA BERDAMAI

Bel pulang sudah berdenting nyaring sejak lima belas menit yang lalu. Namun Nathan masih saja asyik dengan dunianya di rooftop sekolah.

Lelaki itu melamun, mengingat masalalunya. Entahlah, kenapa akhir-akhir ini lelaki itu sering kali memikirkan dia yang pernah mengisi relung hatinya.

"Arghhh, gue gak bisa terus-terusan begini!"Keluh lelaki itu mengacak rambutnya frustasi.

Bunyi decitan pintu terbuka membuat lelaki itu refleks menoleh, menatap seorang gadis yang baru saja memasuki rooftop pribadinya.

Yah, rooftop ini memang sengaja lelaki itu jadikan basecamp Rajawali saat ada di lingkungan sekolah. Tidak ada yang berani masuk, kecuali dengan izin sang ketua. Dan gadis itu? Bahkan dengan santainya malah duduk di sofa empuk yang tersedia didalam rooftop.

"Kalo tau nih sekolah ada rooftop sebagus ini, kenapa gak dari kemarin-kemarin aja gue tidur manis disini"Ujar gadis itu girang.

Nathan mendengus pelan, "Ngapain lo disini?"

"Rooftop punya sekolah kan? Jadi bebas dong gue mau kesini, kan gue juga bayar di sekolah ini."Balas gadis itu enteng.

"Terserah,"Ujar lelaki itu beranjak pergi, membuat gadis itu segera mengejarnya dan menahannya.

"Gue mohon jangan pergi dulu yah, temenin gue disini.."Pinta nya memelas.

"Ngapain?"Nathan menatap Ara datar.

Yah, gadis itu adalah Aratasya. Gadis yang mungkin sejak beberapa hari yang lalu sudah sukses membuat lelaki dingin itu nyaman berada didekatnya.

Ara menggigit bibir bawahnya gugup, "Gu-gue gak mau ketemu abang gue.."

"Sampai kapan?"Nathan menghela nafas pelan. Gadis itu hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Lo harus mencoba berdamai sama situasi Ra."Ujar Nathan membuat gadis itu mendongak menatap manik mata elang Nathan.

"Gue tau, tapi untuk sekarang gue masih kecewa.."Balas Ara pelan.

Nathan menghembuskan nafas pelan, memilih ikut duduk di samping gadis itu. Membiarkan angin semilir menerpa wajah keduanya.

"Salah ya, kalo gue mau abang gue cuma sayang dan perduli sama gue?"Cicitnya pelan.

Nathan menoleh, menatap gadis menyebalkan yang kini tengah menatap lurus kedepan dengan tatapan sendu.

"Gue capek kalo harus ngalah terus sama dia, gue gak mau abang gue lagi-lagi ninggalin gue sendirian demi cewek lain yang mereka sayang.."Ujarnya meluapkan semua unek-uneknya.

NATHANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang