12. DIA KEMBALI, AQILLA FRANSISCA

306 45 35
                                    

"Jangan jadikan kekuasaan sebagai media kamu menindas yang lemah, dan membela yang salah."

-Kata Raa

*

NATHANIEL

---------------

Diketik, 19 Februari 2021

HAPPY READING DEAR

*


13. DIA KEMBALI, AQILLA FRANSISCA.

Ara itu tipe cewek yang gak suka terlalu lama terjebak di zona luka. Dia akan berusaha menyembunyikan kecewanya didepan semua orang, dan memilih mengeluarkan kekecewaannya dengan pelampiasan.

Balapan, satu kata yang membuat gadis itu berpikir seribu kali.

Dia sudah berusaha menyembunyikan statusnya pada semua orang. Dan dia berhasil, apakah dia harus melampiaskan semuanya nanti malam?

Itu artinya, dia akan membuka satu fakta yang selama ini dia tutupi.

Gadis itu mendengus pelan, pagi ini koridor sekolah sudah mulai ramai. Mungkin karena jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, itu artinya 30 menit lagi bel masuk akan berdering.

Tanpa sadar, gadis berbandana merah itu menabrak bahu seseorang. Mungkin karena hari ini dia banyak fikiran. Atau karena pagi ini dia datang dengan melamun?

"Sorry, gue gak sengaja."Ujar gadis itu tanpa melihat siapa yang sedang berada di depannya.

"Kalau ngomong, dibiasain lihat lawan bicaranya."Balasnya membuat gadis itu mendongakkan kepalanya merasa familiar dengan pemilik suara.

"LO—"Tunjuk Ara

"Arghh. Kenapa sih gue selalu liat muka lo, mules perut gue!"Sambung gadis itu memberenggut.

Nathan, lelaki didepannya sontak tersenyum tipis. "Lo lucu, gue suka"

Setelah mengatakan itu, Nathan pergi begitu saja dari hadapan Ara. Sedangkan Ara masih terdiam ditempat saat mendengar ucapan Nathan.

Jadi.. Nathan suka dengannya? Arghh.. apasih, palingan juga cowok itu sedang mengerjai Ara. Tapi kenapa Ara bullshing? Sekarang Ara yakin wajahnya pasti sudah merah seperti kepiting rebus.

"Arghh.. Nathan sialan!"Umpat gadis itu melenggang pergi meninggalkan koridor.

Bisa-bisanya dia membuat Ara baper pagi-pagi.

***

"IVAN! KURANG AJAR LO YAH!"Teriakan nyaring Nayla, siswa kelas XI IPS 2.

"Apa sih bebeb Nay-nay?"Sahut Ivan tanpa dosa, lelaki itu malah mengedipkan kedua matanya membuat Nayla bergidik ngeri.

"Apa-apa, gausah pura-pura masang tampang bego lo ya!"Ucap Nayla geram, "Balikin sepatu gue! Lo kan yang ngumpetin sepatu gue?!"

"Aduh beb, fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan lo. Jangan asal nyeplos aja itu mulut,"Balas Ivan santai membuat gadis itu melempar penghapus papan tulis.

"Yaudah, kalau gitu biar gue bunuh lo sekalian aja! Sini lo,"Ucap Nayla dengan berkacak pinggang.

"Aduh beb, jangan marah-marah gitu dong. Nanti cepet tua lo!"Balas Ivan disusul gelak tawa Marvin dan Stefanno yang sedari tadi memperhatikan.

NATHANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang