2. Smile and Laugh in Pain

209 37 18
                                    

Chaeyoung's POV

Labirin, jalan yang begitu membingungkan. Terasa tidak jauh berbeda dengan kehidupan kita para manusia, semuanya terasa begitu membingungkan dan sulit untuk dipecahkan. Hanya ada satu jalan menuju ke pintu keluar, setiap jalan yang ditapaki terasa seperti tidak ada akhirnya, begitu sulit.

*Brakkk

Sial!

"Oh Momo noona, mianhamnida" membungkuk, tentu saja untuk meminta maaf.

Terlalu fokus dengan pikiran yang setiap hari seakan tidak ada habisnya hingga tanpa kusadari papan berlekuk dengan empat bola yang kupijaki tanpa sengaja menabrak seseorang. Beruntung ia tidak terjatuh atau terluka karena ulah cerobohku.

"Gwenchana, ehh skateboardmu lecet" tunjuknya ke arah papan yang kini telah berada digenggamanku. Ini baru kubeli kemarin.

"Ahh ini tak apa, yang terpenting masih bisa digunakan. Apa noona terluka?" mencoba untuk memastikan.

Gelengan dengan senyum tulus ia berikan.

Huftt... Syukurlah.

"Chaeng aku lebih dulu"

"Ahh ne"

Momo noona melangkah pergi memasuki gerbang utama sekolah.

Hah betapa beruntungnya diriku bisa menginjakan kaki dan merasakan belajar di tempat luar biasa ini.

Hari baru tantangan baru, rasa sakit baru namun dengan semangat yang lebih dari pada kemarin.

Stay strong Son Chaeyoung, you can do it! This is your life, yeah just life.

Melangkah memasuki bangunan besar di depan sana menuju ke tempat yang bernama loker, tentu saja milikku. Memasukan sketeboardku ke dalam tempat penyimpanan yang terbuat dari besi ini.

*Brakkk

Arghh lagi dan lagi.

F*ck!

Kali ini apa lagi?!

"Ahh maaf tidak sengaja"

Sandiwara!

Senyum licik dari anak-anak orang kaya itu tergambar jelas di wajah mereka.

"Tadi kulihat kau menabrak Momo" salah satu dari mereka mencengkram kerah seragamku.

"Cinta buta huh! Terlalu menyukai seseorang hingga ingin menyakiti orang lain. Aku tidak sengaja bodoh! Jangan berpura-pura, kau tidak akan pernah pantas bersanding dengan Momo noona! Dia terlalu sepurna untuk bisa bersama dengan anak manja seperti dirimu!"

*Bukkk

Kenapa mereka suka sekali menyelesaikan semua hal dengan kekerasan.

Dasar penggemar yang terlalu terobsesi dengan idolanya ck!

Melawan tidak ada gunanya karena pada akhirnya uang orangtua mereka akan mampu untuk menyelamatkan anak-anak manja ini.

*Bukkk

Chaeyoung's POV End

Matahari telah berada tepat di atas kepala, suara bel membangunkan Chaeyoung dari tidurnya. Ya, tidurnya. Tidur yang memang disengaja, bagi pemuda itu cukup berpikir rasional saja. Dirinya dikurung di dalam gudang sekolah tanpa buku atau apapun yang bisa ia kerjakan di dalam sana, maka tidur adalah satu-satunya cara tercepat untuk menghabiskan waktu di dalam sana.

Jika ada yang bertanya di mana letak jendela, maka jawabannya tempat itu tidak memilikinya.

"Hahh" napas berat dibuang oleh pemuda berusia 16 tahun tersebut.

C And M (MiChaeng Ft. SaiDa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang