"ayah!" Arsel bersemangat berlari menuju pelukan sang ayah, ia telah menunggu diaula sejak pagi setelah mendengar berita tentang kepulangan ayahnya. "Anda akhirnya disini...."
Angin musim dingin menderu kota, sudah sebulan sejak insiden ia bertemu Sean berlalu, sudah sebulan juga sistem belum kembali.
"Hm," Marquis Lawrence lari dari kereta kuda dan berjongkok menyambut pelukan hangat sang anak. meremas telapak tangan lembut arselion dan pipinya yang memerah "Ini arsel" ia menghela nafas, sekarang dia merasakan perasaan anak laki laki kecilnya yang akhirnya memeluk dirinya sendiri membuat mata lelaki keras itu memerah. Ini pertama kalinya putra bungsunya berinisiatif memeluknya, Biasanya putra keduanya yang tampak lembut ini tidak tau mengapa menghindarinya.
"Ayah, selamat datang kembali" arsel melepaskan paksa dekapannya berdiri menyapa tuan Marquis lagi dengan tampilan lembut dan berbudi luhur, sangat lucu melihat bocah itu mencoba bersikap dewasa dengan tubuh kecilnya.
Lawrence tertawa dan sedikit khawatir "berapa lama kamu berdiri menunggu disini, kenapa tidak mengenakan mantel, ayo cepat masuk ini terlalu dingin" saat ayahnya mengatakan hal itu, arsel baru merasakan udara dingin yang mengalir masuk kedalam pakaiannya yang sedikit tipis langsung membuatnya menggigil, ayahnya yang melihat ini mengerinyit membawanya masuk.
Pada waktu yang sama seorang anak laki laki yang terlihat sedikit lebih tinggi dari Arsel keluar dari kereta kuda yang sama dengan yang dinaiki ayahnya, berdiri diam di tangga kediamam tatapannya menyala, menatap punggung mereka berdua yang perlahan menghilang.
Ketampanan anak laki-laki yang ternyata berusia sepuluh tahun itu tidak bisa diremehkan. Rambut terang, dan sepasang mata hitam yang jika dilihat lebih dekat itu ungu tua, tatapannya tajam menciptakan suasana seperti malam mencekam.
Arsel yang berada di dekapan ayahnya melihat kebelakang menjadi kaku, saat melihat bocah berambut pirang itu, Arsel tidak berpikir bahwa "pemeran utama" ini sebenarnya datang lebih awal, Ahh bagaimana dia bisa menghadapi Alden sekarang!?
[SISTEM! SISTEMM!! PANGGILAN DARURAT]
[Baobao siap melayanimu tuan]
[sistem bukankah menurut plot aku akan pergi kekaisaran dan menjadi teman bermainnya dalam waktu dua bulan lagi, bagaimana bisa dia yang datang kesini sekarang, aku belum mempersiapkan rencana apapun!]
[Bao juga tidak tau, tuan tenang dulu, bao akan melaporkan masalah ini ke head sistem segera] dapat juga terlihat bahwa sistem tidak berbohong dia juga tidak tau mengenai masalah ini, sistem juga sama bingungnya.
Tapi mengingat identitas dan kekuatan Alden saat ini bahkan jika Arsel sengaja menyinggungnya, Arsel dapat dengan mudah berurusan dengan Alden, lagipula Alden hanya pangeran ketiga dan belum menjadi pewaris tahta yang sah.
Menurut alur cerita dinovel, Pangeran ketiga Alden sebelum mendapat gelar 'putra mahkota' pada awalnya adalah pangeran yang tidak begitu disukai oleh kaisar, sebelum menikah dengan ratu ia mempunyai tiga selir yang melahirkan dua pengeran, keluarga sisi ratu adalah fraksi yang sangat kuat yang bahkan mampu mengendalikan pengadilan, kaisar menjadi cemas. secara alami ia tidak menyukai pasangan ibu dan anak itu.
Jadi saat ini Alden masih menjadi anak laki laki yang menderita banyak keluhan, apalagi saat ini saat ratu telah tiada, melihat ini Arsel tidak terlalu merasa khawatir.
Sepintas sosok di tangga tampak ragu-ragu, haruskah ia bersembunyi, atau haruskah ia datang menghadap masuk?.
Arsel yang telah menyadari keberadaan Alden, melepaskan dekapan dan menatap ayahnya dengan tanda tanya, pada saat kehangatan telah menghilang, Lawrence merasa sedikit enggan. Lalu ia menyadari telah melupakan sesuatu yang sangat penting.
"Arsel perkenalkan Alden, pangeran ketiga. pangeran Alden akan tinggal di kediaman ini selama dua bulan, sekarang kamu punya kakak laki-laki baru bukankah itu hebat?" Pria agung itu terpancar dengan martabat, dia memancarkan aura yang hebat, Matanya yang biasanya tajam dan tajam sangat lembut, Lawrence mengangkat mulutnya, tersenyum lembut.
Alden menghampiri mereka berdua, ia mengambil dua langkah ke arahnya dan sedikit membungkuk sopan "Hallo aku Aldentte Julius Caesar, menantikan kerjasama baik dengan mu." dan mengulurkan tangannya, Itu adalah langkah alami dan sopan dalam menyapa. Tidak mudah untuk menolak ini, Arsel mencoba tetap tenang dan tersenyum kembali Tidak lama Suhu hangat membuat kontak dengan tangannya.
"Maaf kan aku pangeran, aku sangat bahagia bertemu putraku" ujar Lawrance menyesal, ia pun menyuruh pelayan untuk membereskan barang-barang Alden dan menyiapkan kamar untuknya, tapi Arsel tau di lubuk hati pria tua itu, ia tidak terlalu memperdulikan Alden
"Tidak apa count" ujar Alden rendah hati.
Alden mulai berkonsentrasi pada Arselion, Pria kecil didepannya mengenakan kemeja putih sederhana ia sangat muda dan terlalu kecil. menanggapi tatapan Alden, arselion tersenyum konyol.
Marquis sedikit khawatir, menunduk memperhatikan putranya menunggu reaksinya, ia khawatir Arsel tidak terlalu puas dengan kedatangan tamu tiba tiba ini, mengingat watak anaknya."Hallo, pangeran ketiga aku Arselion cortten, Aku juga menantikan hari hari baikmu, Yang Mulia~ " arsel tersenyum konyol pada alden, mata hazelnya yang cerah berbinar. [Ah mari kita jadi anak yang manis dan baik berikan kesan yang baik hehew]
Alden membengkokkan tepi mulutnya keatas pada kesempatan sekali dalam seribu, dan dengan cepat. "Senang bertemu denganmu."
"Senang bertemu denganmu juga!"
------
Dunia menjadi gelap, deru bunyi kayu bakar diperapian bersamaan dengan turunnya salju diluar jendela saat arsel menarik selimut bersiap untuk tidur, saat itu juga ayahnya mengetuk pintu kamarnya, "aiyaaa~" Arsel Membuka matanya berlari ke pintu menatap ayahnya dengan mata besar berair "Ada apa ayah?"
"Ayo masuk dulu" ayahnya mengangkatnya berjalan ketempat tidur. "Yan yan, kamu ingat ayah pernah mengatakan masalah tentang menjadi teman bermain pangeran ketiga bukan?" Tanya ayahnya ikut duduk disisi tempat tidur.
~continue
*Pojok gabut*
Arsel exist, father :
Vote vote voteeee (*'ω`*)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] RUN AWAY FROM THE PLOT!
Teen FictionArres terpaksa mengikat perjanjian dengan sistem dan bertransmigrasi ke dalam novel menyebalkan yang baru saja ia baca. bukannya menjadi protagonis ia malah menjadi Canon fodder antagonis yang hanya akan muncul di beberapa paragraf. ( ;∀;) Arres sa...