VI. plan

14.9K 2.3K 85
                                    

Arsel berlari menuju kamar mandi bersemangat bersiap berendam di kolam mewah dengan bathtub seluas kolam berenang. OHHHHHH BETAPA ENAKNYA JADI ORANG KAYA.

Rose dan segerombolan pelayan berjalan mengikuti dibelakangnya.

"hah?? Apa yang kalian lakukan!" Ares berhenti dan berbalik menatap pelayan bingung.

Rose juga ikut bingung  "Aku akan membantu tuan muda mandi" seraya mengangkat perlengkapan mandi dikedua tangannya.

Ares mengerinyitkan alis, Ahh walaupun sekarang dia berada ditubuh anak kecil tapi dia sebenarnya pria dewasa berumur 19 tahun, memalukan
"TIDAK! aku mau melakukannya sendiri! besok besok juga!" ujarnya berbalik dengan kaki kecilnya lalu menutup pintu dengan gedebuk.

"Tuan muda tolong jangan berlarian, lantainya licin" panik Rose. Rose sebetulnya bingung dengan sikap Tuan muda keduanya yang menjadi sedikit aneh setelah bangun dari demam Minggu lalu, sikapnya menjadi agak tenang walau pun kadang marah marah, tapi ia tidak pernah melempar barang atau memukul pelayan apalagi menghukum. Juga tidak tau kenapa akhir akhir ini Tuan muda menjadi begitu imut aah namun Rose tentu senang jika tuan mudanya sedikit Tumbuh dewasa dan menjadi lebih baik.

Ares mengerti bahwa bangsawan biasa didampingi kapanpun kemanapun Bahakan saat mandi, tapi sungguh memalukan membiarkan orang lain melihat tubuhnya ia tidak terbiasa tidak bisa menahannya.
[Hei tindakanmu sedari tadi termasuk OOC tau, watak Arselion itu bangga dan susah dipuaskan, seenggaknya melempar barang kek] ujar sistem yang tiba tiba muncul.

"AAaaaA," kaget ares langsung menutupi tubuh bulat bakpaunya.

"HILLIH, apa yang bisa dilihat? itu tu? yang kecil menggantung seperti putren" ujar sistem tertawa terbahak bahak.

[Yakk, asal tau aja berapa banyak wanita yang memperebutkan putren ini semasa hidupku dulu, lagian juga belum tumbuh] decaknya menutupi sikecil yang harga dirinya dipertanyakan. [Ahh cottt lupakan, berapa poinku yang berkurang?]

[sedikit sih, 2-polite, 3-Proud, jadi -5 tapi ingat jangan dibiarkan lama lama jika poin mu pencapai -100, jiwamu akan menghilang, kamu akan IS DEAD! Aku tidak bisa bantu apa apa] tegas sistem.

[Hei kenapa engga dikasih tau kalo OOC dari tadi, kalo gini caranya apa aku harus berakting terus menjadi anak nakal seperti dicerita?, Bukannya katamu tadi aku bisa mengubah alur cerita?]

[watak itu beda cerita, kamu bisa bersikap sesukamu tapi sedikit demi sedikit. kalo sekarang langsung berubah tentu aneh kan, orang akan curiga]

[Huh!] ಠಗಠ

-----

Ares mencelupkan pergelangan kakinya kekolam, tercium wangi susu memenuhi ruangan, semua benar benar sesuai ekspektasi dari kamar tidur sampai kamar mandi juga tak kalah indah, dari luar kolam ia bisa melihat pemandangan taman yang hanya dihalangi tirai transparan, tenang orang diluar tidak dapat melihat kedalam jika tirainya tidak dilepas.

Ares melepas jubahnya mandinya memperlihatkan tubuh bakpau kecil sehalus giok, merasakan suhu air lalu menjatuhkan dirinya kekolam, hangatnya air merilekskan tubuhnya.

Setengah jam berlalu, ia merasa bosan, Rose diluar juga sudah khawatir tuan mudanya sangat lama didalam dan tidak berbicara atau meminta apapun, biasanya tuan mudanya sangat rewel dan tidak suka berlama lama.

Arsel berdoa dengan sungguh-sungguh berjalan kearah cermin yang terdapat ditengah kamar mandi, saat melihat pantulan cermin.. ia kecewa struktur wajah ini sangat familiar, siall ini adalah wajahnya saat ia masih kecil.

Pipi bakpau yang sedikit memerah karena uap air hangat, sepasang mata hazel, hidung kecil dan bibir ceri. Ia tidak asing ini masih wajahnya, wajah yang sama, tetapi lebih muda dan imut, bahu Ares merosot kebawah kecewa.

[Jangan terlalu kecewa, masih ada harapan siapa tau dimasa depan kamu akan tumbuh tinggi menjadi pria jantan]

'Hmm, masih ada harapan' ujarnya sedih, Dilihat dari penampilannya mungkin Ares berumur 4 atau 5 tahun saat ini.

Ares mengerikan tubuhnya dengan handuk lalu mengenakan pakaian yang telah disiapkan rose, butuh waktu cukup lama untuk mengenakannya, pakaian kuno ini rumit banyak kancingnya dan berlapis lapis, ia tak ingin Rose masuk membantunya. jadi ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri melalui instruksi sistem.

-----

Disore hari Disaat hujan gerimis Ares tiduran santai dipaviliun, sibuk mencoret coret sebuah buku sambil makan camilan, rose yang dibangunan utama cemas ingin menjemputnya karena takut hujan berubah menjadi deras tapi tidak dibolehkan, jika rose melawan mungkin ia sudah mendapatkan pentungan baru dikepalanya, walaupun tidak sakit sih.

"SHUTT!, Berisik!" Teriak Arsel dari paviliun, rose hanya bisa duduk diam menunggunya.

"Oiyaa Rose aku ingin melihat kotak musik yang kamu ceritakan!" teriak Ares lagi dari paviliun, ia tidak mau melihat rose terus menunggunya, Arsel juga jarang bicara akhir-akhir ini karena suaranya terdengar seperti susu dan Ahhh sungguh memalukan.

Arsel saat ini sedang merancang strategi untuk mengubah bad endingnya, tentu tindakan coret coret hanyalah akting, karena tidak mungkin anak sekecil dia Sudah bisa menulis dan membaca diera ini. umumnya mereka memulai belajar kosa kata diumur 7 tahun.

"Baiklah tuan muda nanti Rika yang akan menemanimu tunggu sebentar aku akan membawanya" Rose tersenyum lalu berbalik lari, Tentu Rose sama sekali tidak keberatan siapa yang bisa menolak permintaan tuan muda kecilnya yang akhir akhir ini menjadi semakin imut ahh.

"TIDAK MAU! lagian aku hanya dipaviliun, ini juga kediaman Cortten" ujarnya mengerinyit pura pura marah.

Ares menghembuskan nafas setelah berhasil menyuruh Rose pergi. Lalu mulai kembali merancang strateginnya.

1.Arselion tidak menjadi nakal
[ehh tapi kalo sekarang ia OOC]
CORET.
2.tidak berteman dengan Calude dan sekelompok bajingan. [Hmm Ini bisa dipertimbangkan] √
jika rencana 2 tidak berhasil Arres akan mencoba membawa bocah nakal itu kejalan yang benar, mengenalkan Claude kepada wanita cantik jadi ia tidak akan terpesona saat melihat Yovanca.
Lalu Arsel memikirkan Alden
Hmm... Tentu ia tidak berencana menjadi gay. Aku 100% lurus Ahh
Jadi Ares menambah rencana ke
empat
4. Tidak Terpesona dengan Alden setelah dewasa seperti dicerita. Ini brilian, hampir menyingkirkan 50% bad endingnya. √

menjauhi Alden akan menghindari tragedi yang menyebabkan ia terbunuh menjadi lebih mudah. Tentu Ares tak ingin mati ditangannya, Ares bergidik ngeri.

'Berapa umurku saat ini?' Tanya Ares kepada sistem

"6 tahun nanti sesuai plot dalam dua bulan lagi kamu akan berkunjung kekaisaran menjadi teman main pangeran selama beberapa bulan" sistem hanya memberi informasi seperlunya.

Hmm waktunya hanya dua bulan ia akan berusaha tidak pergi, tapi tentang menjadi teman bermain pangeran dia tidak bisa melakukan banyak karena itu dekrit kekaisaran, jadi ia hanya bisa melakukan yang terbaik.

Ares selonjoran asik mencatat berbicara dengan sistem merencanakan masa depan yang cerah di paviliun taman, ia pun mulai mengingat seseorang pemuda menyedihkan 'sean' sang second male lead, yang bisa juga menjadi jimat happy endingnya.

To be continued:)

.
.

Voment ya:), ges klo banyak yg vote lgsung up chap selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
Voment ya:), ges klo banyak yg vote lgsung up chap selanjutnya

[BL] RUN AWAY FROM THE PLOT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang