Itu sudah hari ketiga setelah sean berhasil memasukkan sesuatu ke tenggorokannya, ia kelaparan dan perutnya sedikit sakit. Sean kecil berjalan melangkah perlahan dengan dua kaki kurusnya, mengitari pembuangan sampah diseluruh di pasar. berharap menemukan sesuatu yang sedikit bagus.
Biasanya dulu Sean pergi kerumah rumah bangsawan meminta kepada pelayan mereka yang berlalu lalang, tapi sekarang ia tidak berani lagi, karena resikonya lebih besar. tak jarang ia akan menerima satu atau dua pukulan, ia bisa menanggung itu tapi Sean tidak ingin ibunya khawatir saat menemukan lebam ditubuhnya.
Sean menemukan tumpukan nasi saat ia mengais ditumpukkan sampah ia tersenyum bahagia bahkan hampir menangis. Nasi itu dalam kondisi bagus walaupun sedikit kering dan sangat dingin, ia memisahkan setengah untuk ibunya lalu duduk dipinggiran gang memakan sisanya, bau busuk sampah tidak menghentikannya karena Sean sudah 'terbiasa'.
Sean merasa seseorang menatapnya, ia mengangkat kepala dan melalui jendela toko diseberang jalan ia bisa melihat seorang pemuda, mata mereka bertemu, Sean tidak berani menatapnya lama, pemuda itu tidak terlihat dengan jelas tapi ia bisa yakin bahwa pemuda itu seorang bangsawan, Melihat dari orang orang yang menjaga disekelilingnya pemuda itu sangat terlindungi.
Sean tidak suka mereka, bangsawan bangsawan itu. Mereka sombong. Hanya lahir dari keluarga yang berbeda tapi bisa menikmati indahnya kehidupan dan tidak perlu khawatir tentang apakah besok bisa makan atau tidak.
Sean hanya menunduk kembali lanjut dengan kesibukannya, namun tak lama pemuda itu berjalan kearahnya, Sean menegang mengecilkan bahu berusaha untuk tidak terlihat terlalu mencolok. ia tak ingin ada kaitan bangsawan itu, karena akan membawa banyak masalah.
Sean ingin melarikan diri tapi ia menunduk menatap ke sebungkus nasi didepannya, sean tidak yakin ia punya cukup waktu untuk mengemasnya dan lari, Sean bingung tidak mau menyia-nyiakan makanan yang susah didapatnya ini, apalagi ibunya juga menunggu nasi dingin ini dirumah Jadi ia hanya diam menunggu takdir yang menghampirinya.
Tapi saat Sean pusing memikirkan akan lari atau tidak bangsawan muda itu sudah berjongkok didepannya, sean hanya menghela nafas 'tidak apa-apa, hanya beberapa pukulan..'
Tapi pukulan yang ditunggu tidak datang, pemuda itu malah bertanya dengan pertanyaan pertanyaan yang sedikit tidak masuk akal.
Sean ingin menjawab pertanyaan itu tapi tidak bisa karena pertanyaan yang terus datang bertubi-tubi, ia ragu apakah bangsawan itu sedang mengejeknya karena miskin, pemuda itu bertanya apa yang sedang ia lakukan, apa dia tidak liat sendiri Sean sedang ngorek ngorek tong sampah, lagian kalo ia punya makanan enak, ia tidak akan memilih untuk makan nasi dingin ini, dasar bangsawan sombong. Lalu Saat Sean membuka mulut ingin mengucapkan namanya, pemuda itu menarik kepalanya keatas.
Saat kedua mata itu bertemu Sean terpana.
mungkin wujud malaikat yang sering diceritakan ibunya saat tidur seperti ini, sinar matahari menyinari saat pemuda itu berdiri itu sangat indah, benar benar seperti malaikat yang menemuinya disidut yang gelap ini.
Pemuda itu menarik tangannya dari kepalanya lalu meletakan sesuatu dan berjalan pergi, Sean hanya bisa menatap punggung pemuda itu perlahan menghilang ditengah keramaian.
Ia menatap kebawah ke bungkusan yang ditinggalkan pemuda itu, sebenarnya Sean sangat ingin meninggalkan bungkusan itu dan pergi karena takut akan membawa masalah, namun ia berdiri diam lama menatap, akhirnya saat membukanya ia kaget menatap waspada kesekelilig dan langsung berlari kerumah.
Bungkusan itu berisi banyak sekali uang, makanan, sepotong selimut dan banyak lagi.
------
penulis: Alhamdulillah pada akhirnya Sean berhasil memberikan makanan layak untuk sang ibu sebelum kematiannya༼;'༎ຶ ༎ຶ༽-----
.
.
.
.
benci banget sama orang yang suka nulis tragic past buat tokohnya. kaya why make them so much pain and suffer, but now ..... i fckn did it(╥﹏╥)Feel guilty for our lovely Sean Ó╭╮Ò
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] RUN AWAY FROM THE PLOT!
Ficção AdolescenteArres terpaksa mengikat perjanjian dengan sistem dan bertransmigrasi ke dalam novel menyebalkan yang baru saja ia baca. bukannya menjadi protagonis ia malah menjadi Canon fodder antagonis yang hanya akan muncul di beberapa paragraf. ( ;∀;) Arres sa...