"Heh sasuke ada apa sama loe dari tadi senyum-senyum sendiri." Naruto membuyarkan lamunan sasuke, sasuke terkaget oleh karena itu ia menatap tajam naruto disampingnya.
"Apaan loe, ganggu gua aja." Sasuke yang tak terima langsung pergi tanpa pamit masuk kedalam kamarnya.
Naruto terdiam dan menatap bingung sahabat kecilnya itu, "ada apa?" tanya sai
"Entah." Acuh naruto.Ceklek....
"Kenapa gua bisa kepikiran dia melulu yah." Sasuke duduk ditepian ranjangnya.
"Haha ga mungkin gua suka sama dia, lagipula gua juga ga terlalu kenal." Sambungnya seraya memfokuskan fikiran untuk tak memikirkannya lagi.
Keesokannya....
Sakura berjalan tergesa-gesa untuk mencapai gerbang sekolah, karena hari ini adalah hari apesnya, sepeda yang ia gunakan tak bisa digunakan seperti biasa karena ban nya bocor, terpaksa sakura harus menitipkan sepedanya di bengkel dan berjalan kaki ke sekolah.
"Hufffttt... Sangat lelah." Sakura mendudukan bokongnya di teras depan kelas, ia sedang menunggu seseorang.
Sakura membenarkan kecamata bulatnya, seraya tersenyum didepan sebuah cermin kecil.
"Heh culun, masih pagi udah senyum-senyum sendiri, kenapa sama muka loe itu, jelek yah hahaha, wajah loe itu ga pantes buat senyum sama yg lainnya." Jelas tenten kini geng tenten sudah berada disebelahnya, sakura memasukan kaca kecilnya kedalam tas dan menatap tenten sendu.
"Sekali saja mereka tak mengangguku bisa tidak." Dengus sakura sebal dalam hatinya.
"Ni yah, loe sama kita-kita masih cantikan kita kemana-mana, dan untuk loe, gua denger kemaren loe lagi deket sama sensei sasuke, ih ga ngaca banget loe tuh ga pantes sama sensei sasuke, dasar gadis kegatelan." Tenten mendorong bahu sakura pelan, sakura juga baru tahu bahwa hal kecil kemarin bisa membuat dirinya kembali terlibat dalam masalah.
"B-bukan itu...."
"Apa loe mau ngelak, kemaren tuh siswi-siswi bilang, luka loe itu di obatin sama sensei sasuke dan loe keliatan nyaman banget, awas yah loe sampe deket-deket sama sensei sasuke apalagi cari perhatian, gua habisin loe." Sambung tenten kembali kali ini sakura meneguk ludahnya kasar, perkataan tenten sangat membuat dirinya takut, yah kali ini mungkin sakura tak akan dekat dengan sensei sasuke tersebut.
Tenten dan teman-temannya pun akhirnya pergi meninggalkan sakura yang terdiam.
"Sssss,,, lihat si culun itu berani-beraninya deket sama sasuke sensei."
"Ih gatel banget sih, udah fisik jelek, culun, mana mungkin sasuke sensei suka sama dia"
"Bisa juga kalau si culun itu yang cari perhatian duluan."
"Huhhh gadis kegatelannn."
Semua murid gadis menertawakan sakura entah dari fisik atau dari julukan yang mereka beri.
Sakura terdiam dengan menunduk masuk kedalam kelas, ia juga tak tahu jika ada yang menggosipkannya, pasti tak lain adalah orang yang tak suka kepadanya.
"Good morning sakura-channn." Teriak ino diambang pintu dengan senyum mekarnya, ino belum tahu tentang gosip apa yang menimpa sahabat dekatnya itu.
"Selamat pagi ino." Jawab sakura dengan senyumannya.
Pelajaran dimulai dan bell istirahat pun tiba.
"Sakura-chan apa kau ingin ikut bersamaku?" Ucap ino, sakura menolak dengan menggelengkan kepala, sakura takut jika sakura dan ino pergi ke kantin pasti dirinya akan dibicarakan lebih parah lagi, apalagi jika menyangkut dengan ino, sakura tak ingin ino mendapat imbas dari masalahnya.
"Tidak ino, hari ini aku ingin pergi ke perpustakaan saja." tolak sakura dengan halus, kali ini sakura beralasan untuk pergi ke perpustakaan, lebih baik menjauhi kerumunan orang yg menggosipinya dari pada ia harus mendengar celotehan tersebut.
Ino mengangguk setuju dan mulai pergi keluar kelas, sementara sakura ia masih terdiam dengan fikirannya, hingga sampai pada waktu dimana ia harus pergi ke perpustakaan.
Sakura tak boleh lemah:).
Disepanjang jalan sakura terus-menerus di caci maki oleh kerumunan gadis, sakura mendengar semua kata-kata hina tersebut, ia lebih baik diam daripada harus melawan, yah sakura tak ingin melawan seseorang.
Sampai pada ketika berita itu terdengar oleh telinga sasuke.
Sasuke mengerang kesal karena gosip murahan tersebut.
"Siapa yang menyebarkan gosip itu?" Tanya sasuke dengan tatapan tajamnya.
"Yang benar saja kau sasuke, menyukai seorang gadis culun?" ucap Sai, sai memang terlihat lebih berbeda dengan sahabatnya yang lain, ketika berbicara sai menggunakan bahasa yang sopan.
"Apa loe ga malu, diri loe sama si culun itu di jadiin bahan gosip?" Sambung garra, entah kenapa gosip ini terlihat lucu dimatanya.
"Kenapa sih loe semua ngehina gadis itu mlulu?" Kini sasuke yang angkat berbicara, semua sahabatnya menatap sasuke tak percaya.
"Ada apa sama loe sasuke?" Ucap naruto tak percaya, mengapa sasuke membela gadis culun itu? Sementara tak mungkin jika tipe gadis sasuke adalah si culun tersebut.
"Arghhhh... Diem loe semua." Sasuke mengerang keras, entah kenapa fikirannya kini teraduk-aduk dengan bayangan wajah sakura kemarin, ketika pertama kali dirinya melihat sakura dalam tampilan yang berbeda.
Sakura membuat fikirannya tak berhenti fokus kepadanya:)
"Sepertinya loe harus segera selesain masalah ini sama sakura deh." Usul naruto, sasuke mengangguk menerima hal tersebut, tapi kenapa dirinya harus menolak ketika harus berhadapan dengan sakura, hanya sakura sasuke, kau tak mungkin menyukainya.
Selepas pulang sekolah....
Sakura mempercepat mengemas alat tulisnya, sebenarnya ino tahu apa yang sedang terjadi oleh sakura, sakura juga sudah menceritakan kesalahpahaman ini kepada ino, ino setuju atas penjelasan sakura, tapi orang lain tak ada yang ingin setuju atas penjelasan sakura, yang mereka tahu hanya sakura lah gadis genit dan centil kepada pemuda.
"Sakura kau tak ingin pulang bersamaku?" tawar ino, ino cukup kasihan melihat sakura yang harus jalan kaki untuk pulang karena sepeda yang biasa ia gunakan, mengalami kebocoran ban.
"Tidak perlu ino, aku bisa pulang sendiri." jawab sakura, ino tersenyum tipis lalu mengangguk.
"Baiklah sakura aku pergi dulu." ino melambaykan tangan kanannya dan sebaliknya.
Setelah ino pergi, kini tinggallah sakura yang harus keluar ruangan, sakura mengais tas nya dan pergi ke luar kelas.
"Sakura, tunggu!." Suara pemuda membuat jalannya berhenti, sakura berbalik badan dan terkaget.
"sasuke sensei?" Ucap sakura.
"Aku ingin berbicara berdua denganmu." Sakura mengangguk menyetujui akhirnya mereka berdua pergi ke gedung belakang sekolah.
"Aku tau berita yang sebenarnya, maafkan aku sakura, karena aku kau disalahkan atas gosip ini." Baru kali ini sasuke meminta maaf kepada seorang gadis, sasuke pun tak tahu entah kenapa ia selalu merasa iba saat melihat penampilan sakura, saat sakura harus mengalami bullyian, sasuke ada disana melihat wajah sendu sakura.
"Ah tidak apa-apa sensei." Ucap sakura dengan senyumannya.
"Apa kau tak merasa sedih sakura?" Sasuke melihat kedua bola mata emerald tersebut, tak ada pancaran kesedihan, sakura selalu bahagia disetiap harinya, itu yang membuat sasuke suka, sakura adalah gadis yang tangguh walau sasuke baru mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Culun My GirlFriends
FanfictionHaruno Sakura seorang gadis berkecamata dengan surai pink diikat dua membuat dirinya diledeki sebagai seorang gadis culun disekolah. walau begitu dirinya sangat pintar dalam mengerjakan tugas, Yamakana Ino adalah sahabat satu-satunya yang ia punya...