Perbedaan yang aneh

228 16 4
                                    

Hari demi hari pengobatan sakura kian membaik, sakura diperbolehkan untuk pulang hari ini.

"Sakura apa semua sudah siap?" tanya sasuke, sasuke sedari tadi membantu sakura untuk memasukkan segala pakaiannya kedalam tas.

"Sudah sensei... Semua sudah siap." jawab sakura dengan senyumannya.

"Baiklah kau bawa koper itu sedang aku bawa tas ini." Sakura mengangguk lalu mereka pun mulai pergi keluar rumah sakit dengan mobil sang supir pribadi yang terparkir rapih di depannya.

"Mari kita pulang!" Senang sakura akhirnya mereka pun pulang.

Rumahhh kediaman sakura.

"Ah... Terima kasih nak sasuke, entah harus bibi katakan apalagi agar bisa mengucapkan rasa terima kasih bibi sebanyak-banyaknya." Mebuki tersenyum bahagia menatap pemuda didepannya, sasuke sangatlah baik kepada putrinya, tanggung jawab sang putri ketika sakit sudah sasuke laksanakan dengan baik.

"Sama-sama bibi, itu juga sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga sakura." Ucap sasuke.

"Lain kali kau main kesini, kapan pun kau bisa mainlah ke tempat ini, kami berdua akan selalu membukakan pintu untukmu nak." Sasuke mengangguk setuju, seraya pamit untuk angkat kaki pergi.

"Sensei... Ku ucapkan terima kasih padamu." Sakura berkata dibelakangnya seraya tersenyum manis.

"Manis sekali senyumanmu sakura..." Batin sasuke.

"A-ah sama-sama, jika kau membutuhkan sesuatu bilang padaku yah." Sakura mengangguk dengan masih tersenyum.

Sasuke pun pergi dengan supir pribadinya dirinya harus pulang sekarang, karena sedari tadi sasuke sudah di mis call oleh kaa-san nya.

Tapp

Tap

Tap

"Bagaimana keadaan sakura?" Tanya mikoto kepada anak bungsunya yang baru pulang.

"Sakura sudah membaik." Jawab sasuke.

"Ah kaa-san senang mendengarnya, kau memang sangat ahli dalam merawat seseorang sasuke, darimana kau belajar?" Goda mikoto sasuke menautkan satu alisnya.

"Aku hanya melakukan apa yang kaa-san lakukan padaku ketika aku sedang sakit, jadi aku belajar dari kaa-san." Mikoto tersenyum tak sia-sia mempunyai anak bungsu yang sedikit keras kepala tapi bisa bermanfaat kepada orang lain.

"Kau ini memang sudah pantas menjadi seorang suami sepertinya sasuke."

"Apa SUAMIIII..."

"Yah suami, kau kan sudah menjadi pemuda bertanggung jawab, ah kaa-san senang jika kau bersegera untuk menikah."

Sasuke menggeleng, "tidak kaa-san aku masih muda, kaa-san ingin masa depanku suram hanya karena kaa-san menyuruhku untuk menikah, aku masih sekolah kaa-san."

"Tenang saja sasuke, kaa-san tidak marah jika dirimu menikah sekarang, selepas kau lulus sekolah kau bisa mengikuti kursus kantoran agar kau bisa mengambil alih perusahan Uchiha."

"Tidak kaa-san aku tak ingin menikah." Rajuk sasuke lalu pergi kedalam kamarnya.

Mikoto terkekeh kecil ketika berhasil menggoda anak bungsunya itu.

"Sasuke bangun!!!!. Kau tak berniat untuk sekolah hah???.Kau harus sekolahhh! Lihat matahari sudah terik bangun sasuke!!! Bangun." Teriak mikoto menggedor-gedor pintu kamar milik sasuke.

My Culun My GirlFriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang