Tragedi

279 19 1
                                    

"Hm tidak sasuke sensei aku tak merasa sedih sedikit pun." Ungkap sakura, sakura berbohong akan hatinya, ia pun sama merasakan sakit yang amat menyiksa ketika sakura harus di cap sebagai gadis centil.

"Hn. Baiklah."

"Maaf sasuke sensei,  aku harus pulang, ada hal yang harus ku lakukan." Sasuke mempersilahkan sakura untuk pergi, ketika sakura sudah pergi sasuke menatap pohon-pohon didepannya.

"Aku salut padamu sakura, kau adalah gadis yang tangguh, tak ada seseorang sesabar dirimu, dan kau adalah gadis yang mandiri, aku tau hari ini adalah jam waktumu untuk bekerja, semoga tuhan menyisakan satu gadis untukku persis sepertimu sakura." Ucap sasuke pelan dan mulai pergi untuk mengambil motornya.

Sementara itu....

"Vidio ini akan menjadi viral, ketika mereka memutar vidio tersebut hahaha." Tawa seorang gadis terdengar dibelakang sebuah pohon besar dibelakang sekolah.

"Sakura dan sasuke....kalian berdua tak mungkin hidup dengan tenang." Sambungnya kembali.

Keesokan harinya.....

Berita heboh sakura dan sasuke dengan vidio yang menjadi sasarannya, mampu membuat seluruh siswi fans sasuke gempar akan hal itu, banyak yang menatap benci kepada sakura, ada yang menuduhnya sebagai "gadis murahan" ada yang menuduhnya sebagai "gadis centil" dan masih banyak lagi.

Hinata melamun disebuah taman samping sekolahnya, wajahnya tampak lesu, ia sudah tahu apa yang terjadi, ia bahkan sudah memutar berpuluh-puluh kali vidio viral sasuke dengan sakura.

Ada rasa kecewa dalam hatinya, apa sebegitu cantik nya sakura karena membuat sasuke menerimanya, sedangkan hinata, hinata jelas-jelas lebih cantik daripada sakura.

"Arghhhh." Teriaknya frustasi, tenten menghampiri hinata dengan tergesa-gesa, dirinya menatap miris gadis yang kini tengah dilanda amarah benci dan cemburunya.

"Kau sudah tahu kan hinata, dia semakin menjadi." Ucap tenten memeluk tubuh hinata, hinata yang berada didalam dekapan tenten mengangguk.

"Aku ingin dia lenyap, hikss,,, aku tak terima jika sasuke sensei dekat dengannya." Jawab hinata dengan tangisannya, hinata masih tak habis fikir mengapa sakura yang sasuke pilih untuk didekati, apa hinata tak cukup untuk menjadi pasangannya? walau memang belum ada hubungan serius hinata dengan sasuke, tapi hinata amat menyukai sasuke, ia bahkan mengimpikan hidup bersama kelak.

"Kita akan melenyapkannya."

Sakura duduk dengan perasaan tak tenang di kursinya, mengapa ada seseorang yang usil sekali merekam percakapan dirinya dengan sasuke kemarin, ah sakura yang bersalah, mengapa sakura tak menjauhi sasuke dan menolak tawarannya, mungkin hari ini dirinya sudah bisa hidup dengan damai.

Sakura menghela nafasnya, ia kembali teringat kepada sang ibu, semalam sakura menghadiahi sebuah kado kepada ibunya, kado yang sangat ibunya sukai, sebuah baju dress panjang dengan sedikit kemewahan didalamnya, baru kali ini dirinya bisa menghadiahi sang ibu dengan kado dari uang hasil dirinya bekerja, tapi itu sudah membuatnya bahagia, akhirnya sakura bisa membahagiakan sang ibu.

Selepas pulang sekolah ....

"Sakuraaa" Teriak tenten, dirinya menyunggingkan senyuman miringnya, waktu nya membalas dendam, batin tenten semangat.

"Ada apa tenten?" Sakura mengernyit bingung.

"Jadi kau tahu ada sebuah danau yang sangat bagus, aku ingin mengajakmu hunting bersama teman-temanku, aku juga ingin kamu mengubah cara berpakaianmu karena disana aku akan memotretmu sakura." ucap tenten, sakura masih menatapnya bingung.

My Culun My GirlFriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang