sᴇʀɪᴇs O1
2 minggu terlewati sejak kejadian itu. Kamu saat ini sedang bersantai menonton televisi bersama suamimu. Lampu ruang tamu dimatikan karena kalian akan menonton film.
Kamu duduk di antara kaki Satoru, selimut tersampirkan dari bahunya hingga ke depan. Satu tangan suamimu berada di perutmu, satunya lagi di remote televisi.
Kepalanya ia tumpu di kepalamu. Beberapa pilihan film di televisi ia geser.
Kamu memainkan ujung selimut dengan tanganmu. "Eum ... Satoru."
Satoru berdehem untuk menjawabmu, matanya tetap terfokus di televisi yang menampilkan beberapa deret film di Netflix.
Kamu meletakan tanganmu di atas perutmu yang bertumpu dia atas tangan Satoru.
"Aku ...-aku takut Satoru."
Mata Satoru membola mendengarnya, ia membalikan badanmu sehingga menghadapnya.
Ia mengelus surai [Haircolor]mu, matamu betatapan dengan matanya yang terhalangi kacamata.
"Apa yang kau takutkan [Name]?" Ia bertanya dengan lembut, sehelai rambutmu ia bawa ke depan dan menciumnya pelan.
Kamu membuka mulutmu, "Genmu dapat mengancam anakku!"
Mendengar itu Satoru tersentak kecil. Matanya melihat ke belakangmu.
'Bagaimana bisa? Apakah karena kita berdua Jujutsu tingkat khusus? Mungkin iya ... karena jika kedua Jujutsu tingkat khusus menikah dan mempunyai anak ... maka anak itu akan kuat dan para tetua pasti menginginkannya!' Pikiran Satoru segera menemukan ujungnya.
Ia segera memelukmu dan mengelus punggungmu. Matanya tertutup ketika ia mengucapkan kata-kata penenang.
"Tenang, sayang. Suamimu ini pasti akan melindungi anak kita dari para tetua Jujutsu ..."
Kamu membalas pelukan suamimu dan bergumam di antara ceruk lehernya.
" ...-kan. Bukan karena itu ..."
Satoru mengkerutkan dahinya, dan membuka matanya kembali untuk menperlihatkan iris six eyes-nya.
Kamu melepaskan pelukanmu, matamu menatap langsung ke dalam iris biru cerahnya.
"Aku takut sifatmu yang sengklek itu menurun ke anakku, sudah cukup aku mengurus satu orang yang sifatnya berubah-ubah sepertimu jadi jangan ditambah lagi!"
Suamimu yang mendengarnya langsung memucat, matanya terbelalak kaget. Dia diam mematung.
Kau mencolek pipi Satoru dengan telunjukmu, "Ada apa? Kenapa kau diam, Satoru?"
"Satoru, kau bodoh, "
"Ya, aku sangat bodoh karena terlalu mencintaimu hingga tak bisa memarahimu, "
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓: 呪術廻戦,ㅤG. Satoru. ✓
Contoend! 𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒎𝒂𝒍𝒍 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒊𝒏𝒆𝒔𝒔 呪術廻戦, her happiness is my happiness is she hurt? i'll kill you all kaget? tentu saja tapi daripada itu semua asalkan kamu senang, itu cukup life with joyful laughter yet a little sadness @ LCYNEA @ GEGE AKUT...