Chapter 12

7.1K 722 19
                                    

Ķesadaran Sonya mulai kembali dari tidur panjangnya semalam. Suara deringan ponselnya terus menggema dalam kamar apartemennya. Ia berusaha merangkak menuju meja samping tempat tidur.

"Aduh, siapa yang telepon pagi-pagi gini sih," keluh Sonya dengan kelopak mata yang belum terbuka seutuhnya.

Sonya seolah enggan menjawab panggilan yang masuk, tetapi dirinya sadar bahwa har ini bukanlah akhir pekan, sehingga kemungkinan panggilan itu terkait dengan pekerjaan.

"Halo?" angkat Sonya kembali berbaring.

"Sonya!"

Sonya mengernyitkan dahinya. Mengenali suara Sesil yang menyerukan namanya dengan cukup keras dan tegas.

"Ada apa Mbak Sesil? Masih pagi juga."

Tiba-tiba Sonya dapat mendengar suara dengkusan bos agensinya itu.

"Kau pasti belum melihatnya bukan?"

Sonya mengubah posisinya menjadi duduk. Ia yakin apa yang dibicarakan Sesil adalah tentang artikel yang mungkin membicarakan tentang dirinya.

"Gosip akan selalu seperti itu. Aku masih mengantuk."

"Hahaha ... gosip? Bagaimana mungkin hanya gosip jika keluar dari mulutmu sendiri?"

Kini Sonya mulai mengernyitkan dahi. Ia lalu menutup telepon Sesil tanpa mengucapkan salam perpisahan. Kemudian membuka aplikasi media sosial Twitter yang biasanya sangat cepat mendapat berita terbaru.

Mata Sonya membulat begitu mendapati namabya berada diurutan pertama dalam trending worldwide pagi ini, dengan hashtag #SonyaHamil #Nevan bahkan nama #Herlambang juga memenuhi kotak pencarian utama.

Ketika Sonya memilih hashtag akan namanya, muncul sebuah tweet yang mengunggah sebuah video. Ia pun memutar video yang hanya memiliki latar belakang hitam, namun sebuah suara mulai terdengar.

Sonya pun mulai mengenali suara Sesil yang dulu berbicara tentang datangnya prosedur acara variety show, lalu suaranya sendiri. Tidak lama kemudian terdapat suara Nevan yang menyela.

"Lalu apa maksudmu dengan aku harus bertanggung jawab?"

"Soal itu-"

Ccrriitt!

Muncul suara decitan yang begitu nyaring, sehingga suara Sonya sendiri agak samar.

"- hamil, kurasa ketika menginap di rumahmu."

Sonya masih terus mendengarkan video tersebut yang kini ia ingat bahwa itu merupakan obrolannya dengan Nevan, ketika tak terduga Sesil meneleponnya.

"Tofu sekarang sedang hamil dan Milo yang melakukannya!"

"Kau akan bertanggung jawabkan?"

"Tentu saja. Kita bisa merawatnya bersama jika telah lahir nanti. Kau pasti sibuk, sehingga jarang di apartemen."

Sonya menjatuhkan ponselnya seiring dengan otot tangannya yang melemas. Ia sekarang mengerti mengapa berita tentang dirinya hamil menjadi merebak seperti sekarang.

"Ini benar-benar kacau," gumamnya lalu meraih kembali ponselnya dan seperti dugaan Sonya, komentar daripada netizen sudah berbagai macam.

"Kurasa Tofu dan Milo adalah panggilan sayang mereka," gumam Sonya membaca salah satu komentar tersebut.

"Setidaknya Nevan bersedia bertanggung jawab."

"Apakah setelah ini Sonya akan vakum dan mengurus pernikahannya?"

Sandiwara SonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang