Nevan menikmati alunan lagu Endless Love dari Lionel Richie. Ia memutar lagu tersebut melalui pemutar vinyl milik Herlambang, ayahnya yang diberikan kepadanya ketika resmi menduduki jabatannya saat ini.
"Apakah kau sedang meresapi keabadian cintamu dengan Sonya?"
Nevan dikejutkan oleh suara Erlangga. Ketika ia berbalik badan, dirinya menemukan adik laki-lakinya itu sudah duduk di sofa sambil memakan apel.
"Kapan kau datang?" tanya Nevan tidak mengetahui kedatangan Erlangga sebelumnya. Setidaknya sampai kemarin, dirinya dan ayahnya hanya berdua di rumah.
Erlangga mengendikkan bahu. "Tadi malam. Ayah akan ulang tahun besok. Ibu meminta agar Ayah dibelikan kue."
Sebagai hanya tiga orang laki-laki dewasa, maka kejutan ulang tahun akan sulit terwujud. Apalagi Herlambang juga tidak terlalu peduli dengan hal seperti itu. Kedua anaknya juga hanya akan mengirim kado, tanpa kejutan manis berupa kue.
"Oh begitu."
"Kak Nevan saja yang beli ya? Aku lelah kemarin sudah syuting iklan seharian," renggut Erlangga mulai mengubah posisinya menjadi terbaring.
Nevan menghela napas. "Aku juga lelah setelah bekerja dari hari senin."
"Oh ya, aku mendengar dari Ayah tentang kedatangan Sonya kemarin. Katanya dia terjatuh terpeleset," ujar Erlangga kembali terduduk sambil menahan tawanya.
Nevan berjalan ke sofa, lalu ikut duduk. "Ya, Dr. Alvin bahkan datang memeriksanya atas permintaan Ayah."
Mata Erlangga membulat. Pasalnya Dr. Alvin merupakan dokter pribadi keluarga mereka. Ayahnya bahkan telah mewanti-wanti dirinya dan Nevan agar jangan pernah membawa wanita ke kediaman mereka selama belum menjadi anghota keluarga, artinya telah menikahi wanita tersebut.
"Sonya diajak langsung oleh Ayah bukan?" tanya Erlangga ingin memastikan.
Kepala Nevan mengangguk singkat. "Ya, kami bertemu di toko penjual kucing. Dia membawa kucingnya dan ... Ayah tertarik akan hal itu."
Erlangga kemudian tertawa keras. "Berarti Ayah hanya tertarik pada kucing Sonya. Sudah kuduga, Ayah hanya ingin mengajak kucing lain untuk bermain dengan Milo."
Nevan hanya terdiam dan menyaksikan bagaimana Erlangga yang mungkin merasa lucu akan situasi Sonya kemarin. Namun dirinya masih mengingat perkataan ayahnya sebelum mengantar Sonya pulang.
"Aku menyukai Sonya. Kuharap kau bisa bahagia dengannya."
Tepat saat itu, Nevan merasa bahwa pertemuan Sonya dengan ayahnya malah menjadikan situasi semakin rumit, bahkan ibunya yang dulu sulit pulang ke Indonesia, telah mengabarinya akan kembali minggu depan.
Nevan merasa seolah hubungannya bersama Sonya semakin nyatanya saja, dengan ada pertemuan wanita itu dengan orang tuanya.
"Mas Nevan dipanggil sama Bapak."
Tiba-tiba suara asisten rumah tangga menjadikan Nevan tersadar akan lamunannya. Lelaki itu lalu bangkit meninggalkan Erlangga yang mulai sibuk menonton Youtube sambil menghabiskan apelnya.
Nevan menemukan ayahnya sedang berada dalam ruangan bermain Milo. Ia pun memasuki ruangan tersebut dan ikut berjongkok di sebelahnya ayahnya.
"Milo kembali muram," ujar Herlambang telah menyadari kedatangan Nevan. Ia terus mengelus kucing berwarna putih itu.
Milo merebahkan dirinya di lantai. Meski matanya terbuka, namun ia tidak merespon setiap gelitikan jari Herlambang pada tubuhnya.
"Mungkin sedang malas," balas Nevan yang merasa sulit menebak isi pikiran kucing tersebut. Bahkan jika dirinya sering bermain bersama Milo, tak jarang ia malah salah langkah akan kemauan kucing tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandiwara Sonya
Romance[16+] - COMPLETED Sonya Ayudia Prameswari baru saja selesai tersandung kasus obat-obatan terlarang yang diduga dikonsumsinya tanpa seizin dokter, namun kemudian dibebaskan setelah kurangnya bukti dan hanya wajib lapor. Kariernya sebagai artis papan...