Chapter 6

8.1K 780 12
                                    


''Aromanya kembali membuatku lapar,'' ujar Sonya begitu mencium aroma pancake yang sedang dimasak oleh Gege saat ini. Ia sengaja datang pagi-pagi ke apartemen wanita itu bersama Tofu, kucing kesayangannya. Sonya berencana mendatangi salon kucing bersama Gege, sesuai janji mereka minggu lalu.

''Apa kau tahu, bahwa kau dan Nevan sekarang menjadi couple goals untuk para remaja?'' Gege mulai berjalan dengan kedua piring pada tangannya. Ia meletakkan salah satu piring tersebut di depan Sonya. Pancake dengan potongan buah yang segar serta sirup maple pada bagian atasnya.

Sonya bertopang dagu dengan wajah memelas. ''Pasti karena foto kami yang tersebar setelah Mas Nevan menjemputku di lokasi pembacaan naskah.''

''Mas Nevan?'' Gege terkejut dengan sebutan Sonya untuk memanggil kekasih palsu wanita itu. Ia kembali berjalan menuju pantry untuk mengambil teko berisi teh.

Sonya berdecak sebal. ''Aku pernah ditegur olehnya, karena hanya menyebut namanya. Terlebih lagi hanya ada Erlangga di sana.''

Gege tersenyum tipis, lalu mulai duduk di hadapan Sonya. ''Ternyata kau pacar yang penurut juga,'' ujarnya sambil menahan tawa.

Sonya semakin cemberut, tetapi mulai memotong pancake miliknya. Ia lalu menoleh sekilas memandang Tofu yang tampak tertidur di dalam tas khusus sebagai kandang berjalan kucing tersebut.

''Aku sudah tidak tahu lagi, bagaimana sandiwara ini akan berlanjut,'' balas Sonya memiliki rasa bersalah, karena membohongi publik tentang hubungannya dengan Nevan.

''Nikmati saja, siapatahu entar beneran jadian,'' kata Gege dengan santai.

Sonya mendengkus pelan. Namun ia kembali mengingat makam malamnya beberapa hari yang lalu bersama lelaki itu, saat Nevan menyatakan bahwa dirinya wanita yang diajaknya makan malam setelah enam tahun lamanya. Melalui hal tersebut, Sonya pun berpikir bahwa Nevan telah menjomblo selama itu.

Gege secara khusus menyetir menuju salon yang juga memiliki klinik hewan untuk memeriksakan binatang peliharaan. Kini di sebelahnya telah duduk Sonya sambil mengelus bulu lebat Tofu.

''Kau belum berencana mencarikan pasangan untuknya?''

''Siapa?'' tanya Sonya menoleh, lalu beralih menatap kucingnya. ''Maksudmu Tofu?''

''Ya, selama kau menjadi kekasih Nevan, maka waktumu bermain dengan Tofu akan berkurang.''

Suara kekehan langsung keluar dari bibir Sonya. ''Tidak akan. Aku masih akan meluangkan waktuku, meski minggu depan mulai aktif syuting film.''

''Kau bisa membawanya, lagipula ada Erlangga yang bisa menjaganya di sana ketika kau syuting scene,'' balas Gege memberi Sonya ide tentang bagaimana Tofu tidak kesepian.

Tofu bukanlah jenis kucing rewel dan sebagian besar harinya dihabiskan dengan tidur. Namun setiap kali Sonya mengerjakan proyek besar seperti film atau serial pendek, Tofu akan selalu dititipkan ke Farah atau Gege yang harus mengunjungi apartemen Sonya untuk memberi makan serta bermain sebentar dengan kucing tersebut.

''Erlangga? Jangan konyol, aku tidak akan mempercayakan Tofu dengan mudah ke sembarang orang.''

Gege hanya menggelengkan kepalanya melihat bagaimana kasih sayang Sonya kepada Tofu. Ia bahkan mengingat bahwa Sonya pernah bertengkar dengan kekasihnya yang seorang atlet sepak bola, karena lupa memberi makan Tofu. Gege hanya berharap suatu hari Sonya bisa menemukan lelaki yang dan mencintainya melebihi Tofu.

Setengah jam kemudian mereka sampai di salon dan klinik hewan tersebut, tetapi Gege tidak keluar dari mobil seperti Sonya.

''Aku lupa bahwa perlu membeli cat air, takut akan kehabisan lagi. Kau masuklah duluan,'' ujar Gege menurunkan kaca mobilnya.

Sandiwara SonyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang