Sembari menunggu Delta mandi, Gamma pindah untuk menonton TV di sofa ruang tamu. Sebenarnya ia masih mengantuk, tapi suasana di kamarnya terlalu membosankan. Karena pagi ini masih cukup dingin, ia tidak berniat sama sekali untuk mandi. Ia membungkus tubuhnya dengan selimut pink milik Nayara yang ada di sofa.
Awalnya suara pembawa berita di TV membuat Gamma menyimak, namun lama-lama kelopak matanya memberat, akhirnya ia jatuh lagi dalam tidurnya.
Begitu Delta keluar dari kamar mandi, ia langsung duduk di sebelah Gamma dan mengambil alih remote untuk mengganti saluran.
Gerimis di luar masih belum reda, setelah melihat iklan mie instan di TV, Delta berdiri dan mencari indomie di dalam lemari makan. Untung masih bersisa satu. Tanpa pikir panjang, ia langsung memasak sebungkus mie instan goreng untuk menemaninya menonton TV, tidak lupa juga telur ceplok mata sapi menjadi garnish.
"Del."
"Hng?" jawabnya sambil menyendok mie goreng ke mulutnya.
"Makan lagi lo?"
Delta menyajikan cengiran kudanya merespon pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu divalidasi lagi. "Bubur doang sih tadi, laper gue."
"Cih, makan aja segabreg, timbangan gak naik. Makan tuh doa dulu makanya."
"Bodo amat." balas Delta dengan mulut penuh.
"Balikin motor Tante Utami, jangan lupa." Ujar Gamma dengan mata setengah terbuka. "Si Alpha kapan balik katanya?"
"Mana gue tau, tanya sendiri kan bisa."
Kaki Gamma refleks menendang Delta yang duduk di bawah lantai, tidak jauh dari sofa.
Baik. Sebentar lagi perang akan pecah. Tapi urung Delta lakukan, sebab ia tau Kakaknya yang satu itu sedang sakit. Lagi pula, ia tidak mau menghamburkan kalori yang cukup banyak dari mie instannya untuk sekedar membalas Gamma.
"Lo sakit, gak sakit, sama aja ya. Gue getok pala lo lama-lama." Ancam Delta sambil menggulung garpunya di atas piring.
"Jangan lupa balikin motor!"
"Bawel bener, tuh bibir gue cabein lama-lama, liat aja!"
Kemudian hening. Bukan, bukan karena keduanya atau salah satu dari mereka ingin menyudahi saling ejek yang memicu pertikaian. Tapi fokus Gamma teralihkan ke perasaan mual yang mengocok pencernaannya.
"MINGGIR."
Lelaki bertubuh jangkung itu nyaris melompat dari sofa, posisi tangan membekap mulutnya dengan kecepatan super ia mendobrak pintu kamar mandi.
Delta yang mengunyah pelan suapan terakhir mie instannya langsung menoleh ke arah kamar mandi. Suara Gamma yang bergelut dengan isi perutnya masuk ke pendengaran Delta.
"Kualat lo sama gue." Teriaknya sembari tertawa.
"Eh si bangsat!" umpat Gamma dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skeletons
Short StoryThey said 'blood is thicker than water', but for us, the skeletons are stronger than diamond.