Damage

171 47 2
                                    

Hai semua nya, jangan lupa vote dan komen yaaa.....

Selamat membaca.....

"Lo lagi ngapain, sih, Ra?"

Via menatap sahabatnya yang terus bersembunyi di balik motor-motor yang terparkir, sudah seperti seseorang yang dikejar rentenir.

"Kalau liat Kak Alfian kasih tau gue." bisik Siera. Gadis itu tengah berusaha kabur dari sosok Arion dan tugas-tugas yang pria itu berikan. Enak saja, main suruh Siera. Memangnya pria itu siapa?

"Ra!! Itu Kak Alfian!!" Tunjuk Ayu pada sosok laki-laki bertubuh tegap yang tengah berjalan santai.

"Oke, makasih. Gue pulang dulu, bye-bye!!!" Tanpa basa-basi Siera segera menghampiri Alfian, menggandeng pria itu agar berjalan lebih cepat. Bisa gawat jika Arion muncul tiba-tiba.

"Lo lagi ngapain?" Alfian menatap sepupunya yang tampak aneh.

"A-anu. Gue pengen cepet balik, mau ngerjain tugas. Ayo Kak!!!" Siera menyeret Alfian agar berjalan lebih cepat.

Keadaan masih aman, saat gadis itu sudah mengenakan helm dan duduk pada jok motor. Baru saja Siera menghembuskan nafas lega kala motor scoopy milik sepupunya meninggalkan area parkiran. .

Brukh...

Siera hampir saja terjungkal, saat sepupunya itu mengerem dengan mendadak, hingga helm kebesaran milik gadis itu menutupi matanya.

"Woylah!! Kak, yang bener naik motornya!!!" omel Siera tanpa melihat ke depan. Gadis itu membeku mendapati sosok yang paling ia hindari menghadang jalan dengan motor balap berwarna merah, ciri khas dari motor si pentolan sekolah.

"Mau lo apa?!! Minggir!! Ngehadang jalan!!!" seru Alfian tanpa basa-basi.

"Turun!!!" Arion, sosok itu menatap gadis di belakang Alfian. Berani-beraninya gadis itu mencoba kabur, saat banyak gadis lain yang mengidamkan untuk duduk di jok motor miliknya.

"Ngapain gue turun?" seru Alfian.

"Bukan lo, cepet turun!!! Sebelum gue gak lagi berbaik hati."

Siera sudah ingin mengompol rasanya, gadis itu tidak tahu kutukan macam apa yang ia dapat. Arion benar-benar tidak memberikan ketenangan sedikitpun. Mata pria itu bahkan terus menyorot Siera, seperti tengah menghunus gadis itu hingga mampus.

"Jangan turun, Ra!!! Memangnya dia siapa mau ngatur-ngatur lo." Alfian menyorot Arion tanpa takut, bahkan keadaan di belakangnya sudah sangat macet karena perbuatan geng si Arion yang seenak jidat menghadang jalan.

"Hah, gue rasa lo gak bakal ketinggalan berita. Kalau dia sekarang cewek gue." Arion sudah kehabisan kesabarannya, pria itu turun dari motornya. Mendekat untuk membawa Siera langsung tanpa banyak perdebatan.

Alfian tidak tinggal diam, pria itu juga turun dari motor. Menghadang langkah Arion untuk tidak mendekati sepupunya barang sejengkal. "Gue gak akan biarin lo bawa dia."

"Minggir!!" Arion memberi peringatan.

"Gue gak bakal minggir!! Gak usah deketin adik sepupu gue lagi!!" Alfian semakin emosi.

"Gue bilang minggir!!!!"

"Gue gak bakal biarin lo bawa Siera!!"

"Bangsat!!!"

Bugh...

"Kak Alfian!!!" Siera memekik histeris, kala Arion melayangkan tinjunya tepat di hadapannya. Kenapa pria itu senekat ini?

DEAR A.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang