Perjalanan Sebuah Doa

81 23 0
                                    

Mata yang berkaca, siap untuk pecah
menjadi tangis berakhir tragis.
Dalam keresahan panjang ini,
usaha yang berujung sia-sia,
diri yang kehilangan hidupnya,
hati yang ragu pada harapnya.

Terpojokkan sesak yang mengembara
hanya bisik doa yang mampu kuucap.

Dalam setiap sesak,
untaian doa mengalir deras,
seperti air mata yang tak kunjung usai.

Hanya doa yang menemani kala hati ragu,
kala hidup tak tahu akan berjalan kemana.

Kadang setiap doa yang dilafalkan
terasa berhenti begitu saja,
tergantung di langit ruangan hampa
dan perlahan lenyap tertimpa angin
Sesak semakin menjadi
terjebak gelap yang menjerat.

Harapan itu pun lenyap
Perjalanan dari doa hanya berhenti di sini.
Bisikan mantra tak kunjung terkabul
Langit tak lagi berpihak
Semesta kembali berulah
Tak adil.

Aku jatuh dalam sebuah lubang gelap
ingin berhenti berharap,
ingin berhenti menatap
masa kini yang tengah lelap

Doa ini terasa sia-sia.
Tak ada yang mendengar.
Kepada apa aku mengadu segala sesak
jika hanya untuk kembali terluka?
Aku luka, dan tetap terluka.

Tetapi tak ada doa yang tak didengar.
Tak ada asap yang berhenti di sini.
Semua doa itu tersampaikan.
Semua doa melayang sempurna,
untuk sebuah kebaikan masa depan,
untuk janji yang akan terpenuhi
dan juga untuk rapuh yang perlahan pulih.

Bukankah jawaban dari doa adalah ketentraman?
Bukankah jawaban dari doa adalah yakin esok akan lebih baik?

Di akhir hari yang semakin sesak,
dengan membawa perih yang membasuh,
aku merasa lebih baik.
Menemukan bahagia di tengah peliknya hidup.

Semuanya,
pada akhirnya
akan terjawabkan.

(Perjalanan doa ini belum usai)
-Februari, 2021-

--

Sekilas catatan Alda:

Terima kasih banyak sudah mau mampir dan membaca sajak aku!
Semoga kalian suka dengan sajak kali ini, ya.

Untuk cerita, puisi, dan senandika lainnya bisa kalian lihat di Instagram aku: @storybyalda

Tambahkan Sajak Kesah ke library kalian agar tidak ketinggalan sajak-sajak terbaru dari aku. Dan jangan lupa vote kalau kalian suka, ya ❤️

Salam kesah,
Alda Miranda

Sajak KesahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang