Perjalanan yang Menyembuhkan

94 25 1
                                    

Pada sebuah perahu aku terhentak
oleh ombak yang ganas beradu.

Aku terbangun pada sebuah rasa sakit
pada sebuah tangis
pada sebuah kesunyian malam.

Terkadang, hari berlalu berat
mengingat luka demi luka yang menggurat
pada masa lampau yang berkarat

Perahu ini terlalu rapuh
untuk sebuah perjalanan dari masa lalu
Perjalanan yang memaksa bangkit
tanpa peduli lagi rasa sakit

Terkadang, aku meringkuk
dibalik perahu yang hancur
Merasakan perih aku mengeluh.

Perahu ini terlampau rapuh
Diri ini terlanjur hancur.

Dengan kekuatan tersisa
aku memberanikan diri melawan badai.
Melawan setiap hujaman masa lalu
Menerima setiap sesak masa lalu.

Aku mengaduh perih
ketika ombak membasuh luka yang belum mengering

Kehidupan memang tak memberi cela
bagi aku untuk melega
Ia terus mengirim ombaknya
menghancurkan perahu rapuh yang meronta.

Perjalanan ini terlampau menyakitkan,
menghunus setiap kekuatan yang tersisa
menusuk setiap luka yang basah.

Kapan aku mampu mengakhirinya?
Kapan perjalanan ini akan sampai pada tujuannya?

Aku hanya ingin sembuh!
pekikku pada langit yang bergeming

Tetapi aku kembali menelan
setiap kesesakan.
Kembali harus menerima
setiap kegundahan.

Aku terus bangkit,
berusaha untuk mengalahkan badai.

Dan kini, aku gagal mengalahkan badai.
Tetapi dengan badai aku berhasil berdamai.
Menerima setiap senti ingatan masa lalu.
Perlahan, aku mulai sembuh.

Pada akhir hari, perjalanan sembuh bukanlah
bagaimana aku mengalahkan masa lalu,
tetapi tentang bagaimana
aku mampu berdamai dengannya.

(Pada hari dimana aku telah menyelesaikan sebagian perjalanan ini)
-Februari, 2021

--

Sekilas catatan Alda:

Hai, untuk kalian yang sedang berjuang untuk sembuh dari luka masa lalu! Pada sajak ini aku tuliskan untuk kalian yang berjuang, yang tersesat, yang hancur, yang merasa tak mampu untuk bangkit.

Luka di masa lalu mungkin susah untuk disembuhkan, apalagi dilupakan. Tetapi untuk bisa seutuhnya sembuh bukan dengan melupakan atau megelak luka itu sebagai bagian dari masa lalu kita, melainkan dengan menerima setiap luka itu menjadi bagian dari diri kita sendiri.

Kita yang saat ini adalah bentuk dari tempaan di masa lalu. Dan percayalah, luka-luka itu akan mengantarkan kita menjadi versi terbaik dari diri kita.

Kita hanya perlu berdamai dengannya. Hanya perlu menerima masa lalu kita. Menerima diri sendiri.

🌹🌹🌹

Terima kasih banyak sudah mau mampir dan membaca sajak aku!
Semoga kalian suka dengan sajak kali ini, ya.

Untuk cerita, puisi, dan senandika lainnya bisa kalian lihat di Instagram aku: @storybyalda

Tambahkan Sajak Kesah ke library kalian agar tidak ketinggalan sajak-sajak terbaru dari aku. Dan jangan lupa vote kalau kalian suka, ya ❤️

Salam kesah,
Alda Miranda

Sajak KesahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang