Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat hari ini, hari dimana seharusnya Hayi menyambut kedatangan seorang pelatih ternama untuk club Boxingnya. Gadis itu malah mendapatkan masalah dengan berkelahi dengan dua pemuda sekaligus, sehingga menghasilkan kekacauan besar diperpustakaan sekolahnya.
"Kau puas?" Tanya Sakusa Kiyoomi, sang adik yang tengah menatapnya dengan tatapan datar dan jijik seperti biasa.
Hayi berdiri diam disitu dengan wajah penuh luka dan lebam disekujur tubuhnya. Barusan merupakan sebuah perkelahian yang hebat, pikir Hayi. Kedua pria tadi bisa bertarung, Hayi mengakui itu semua.
Sakusa menghela nafasnya. Kini ia berada didalam lift bersama sang kaka. Ia tidak mau terkurung didalam lift kotor dengan satu sosok manusia kotor penuh bakteri jika bukan karena kewajibannya sebagai 'wakil'nya didalam sekolah.
Kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju salah satu ruangan yang paling Hayi hindari sejak kedatangannya kedunia ini.
Ruang osis.
Hayi mendesah seraya bersandar pada dinding lift. Seluruh urusan perkelahian, kejahatan dalam sekolah, dan hal-hal semacamnya memamg diserahkan pada pengurus osis, bukannya ruang kesiswaan seperti yang biasa dilakukan sekolah pada umumnya. Ck, sahabatnya benar-benar tak habis pikir dalam menciptalan sistem aneh seperti ini.
Bahkan para guru tak membiarkannya untuk mendapatkan penanganan terhadap lukanya terlebih dahulu sebelum datang ke ruang osis.
Terushima Yuuji, dan Daishou Suguru. Keduanya merupakan siswa yang cukup populer di sekolah ini.
Terushima Yuuji merupakan anak seorang konglomerat, meski ia seorang berandalan, berkat wajah tampannya ia jadi lebih gampang dikenali oleh satu sekolah dan menjadi terkenal juga digemari banyak siswi maupun siswa. Ia juga merupakan salah satu anggota dari Club Hoki. Sementara Daishou merupakan ketua dari Club Sepak Bola, tentu itu membuatnya dikenal oleh seisi sekolah.
Lalu tentang perkelahian keduanya, yang dapat ia tangkap, Terushima dan kekasihnya Daishou berciuman diperpustakaan lalu dipergoki oleh salah satu teman Daishou.
Ting
Pintu lift terbuka, keduanya sampai di lantai tiga. Lantai dimana bersemayamnya ruangan milik pengurus osis.
Hayi keluar diikuti oleh Sakusa yang mengekor dibelakangnya. Sesekali gadis itu merigis kesakitan dikarenakan luka lebam ditulang kering kaki kanan dan pergelangan kaki kirinya yang membengkak.
Tidak ada percakapan diantara keduanya, mau Hayi yang ada di novel asli atau ia yang masuk kedalam dunia didalam novel ini, tidak ada bedanya, sama-sama tak terlalu memusingkan seseorang yang tak menyukai keberadaannya, Sakusa Kiyoomi.
Namun bisa dirasakan, bahwa sang adik terus menerus menatap kearahnya, seakan-akan berusaha melubangi batok kepalanya dengan tatapan itu.
"Kau, Hayi?" Tanya seorang gadis berkuncir satu berambut coklat, wajahnya datar dengan gestur tubuhnya yang sempurna.
