Semenjak kejadian malam itu. Hayi tidak bisa memandang Suga dengan pandangan yang sama dengan sebelumnya.
Setiap ia melihat Suga, bayangan Suga sedang masturbasi dengan dirinya yang menjadi fantasi pemuda itu–
Plak
Hayi menutup wajahnya yang memerah dengan kedua telapak tangannya. Wajah Sugawara jadi lebih dewasa dan tampan.
"Tidakk...~" gerutu Hayi yang berhasil mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang yang berada di koridor siang itu. Kakinya kembali melangkah, namun tiba-tiba–
"Kyaaa!"
Bruk
Seseorang jatuh dari atas tangga dan–
Sialnya menubruk Hayi yang sedang melewatinya. Kini tubuhnya dan tubuh sang pelaku terkapar dilantai berkarpet milik sekolahnya.
Semua orang yang melihat kejadian itu terkejut dan berniat menolong kedua sosok yang terkapar membutuhkan bantuan, namun hal itu kembali diurungkan ketika melihat siapa yang ada diatas tangga tersebut.
"A-ah... bajingan..." umpat Hayi yang kini berusaha bangkit dari lantai, tubuhnya terasa sangat sakit dan ngilu dimana-dimana.
Ini kedua kalinya tubuhnya menjadi alas seseorang untuk jatuh. Bangsat.
"M-m-m-maafkan aku...!"
Hayi menoleh dan menemukan Haru yang menatapnya dengan pandangan merasa bersalah, sisi wajahnya kotor karena bersentuhan langsung dengan lantai.
Ohh jadi dia?
–tunggu?!
Sepertinya kejadian ini sangat tak asing–
Haru yang berlinang air mata memilih untuk melarikan diri dari ruangan para pengurus osis saat itu juga, teriakan panggilan dari para pemuda yang mengejarnya tak ia hiraukan bersamaan dengan air matanya yang mengalir dengan deras.
Kaki jenjang lelaki itu berlari menuruni tangga hingga seseorang menahan tubuhnya.
"K-kuroo...!"
Haru membelalakan kedua matanya, terkejut bukan main ketika mendapati pria yang paling ingin ia hindari saat ini berdiri dihadapannya, berhasil mencegahnya.
Kuroo menyunggingkan senyuman miring khas pemuda itu, matanya berkilat tanda bahaya.
"Kau pikir apa yang kau lakukan, dasar jalang sialan."
"Lepaskan aku! Kumohon–"
Cengkraman pemuda itu melonggar, membiarkan tubuh ringkih pujaan hatinya terjatuh menyusuri tangga.
Hayi mendongak kearah atas tangga dan menemukan Kuroo yang berdiri diatas sana memandang tepat kearahnya dengan tatapan datar, dibelakangnya terdapat para pengurus osis lainnya kecuali Oikawa yang tak dapat ia temukan keberadaannya disitu.
"Hayi...?" Ucap seseorang, pandangannya beralih pada Bokuto yang terlihat terkejut diatas sana, tanpa berpikif panjang pemuda itu berlari menuruni tangga kearahnya dan Haru.
Haru terisak ditempatnya, "B-bokuto..." isaknya, menatap memelas dengan kedua mata basah berlinang air mata kearah sosok Bokuto yang mendekat kearahnya.
"B-bokuto aku–" ucapan Harus terpotong, tangannya berhenti diudara bermaksud meraih pemuda itu, kedua bola mata biru gelapnya membelalak terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐞𝐫 𝐁𝐋'𝐬 𝐇𝐚𝐫𝐞𝐦 🕊 hq !!
Fanfic[BUKAN CERITA BL/YAOI] Kamu jatuh kedalam novel BL? warn ⚠️ - mature content 🍋 - explicit words - violence - harsh word - ooc - reverse harem - slightest!bl - straight! - hq x dom!oc - AU