two mf centimeter

4K 396 8
                                    

Kemungkinan para pria itu sedang dalam keadaan terkejut melihat sang kepunyaan kembali dalam keadaan kacau.

Benar saja, sudah beberapa hari gadis ini tak mendengar kabar pemuda waktu itu. Jika tidak mati, ia disiksa oleh para bajingan yandere itu. Hayi bergidig ngeri mendengar pikirannya sendiri.

Pikiran gadis itu melayang pada kejadian beberapa hari yang lalu, ia tidak menyangka bisa bertemu dengan Sarufukui Haru, dia terlihat seperti orang tak berdaya saat itu, berbeda dengan ia didalam novel yang terkadang bisa banyak tingkah dan ceroboh.

'Tapi memang kesini-sini makin submisif karena ke lima pemeran utama prianya kan, hmm... apa alurnya sudah sejauh itu ya...?' Batin Hayi.

Puk

Hayi berbalik ketika merasakan sesuatu menyentuh bahunya dan menemukan Takanobu Aone berdiri disana dengan wajah bersemu merah.

Gadis itu ikut tersenyum, 'menggemaskan~' batin Hayi.

"Yaa Aone-kun?"

Aone terdiam masih dengan wajah bersemu merah, "aku akan mengantarmu ke asrama," ucap Aone mantap.

Hayi terdiam lalu segera mengangguk mengiyakan. Lalu keduanya berjalan keluar dari perpustakaan yang biasa menjadi tempat belajar bagi Hayi setelah pulang sekolah.

Sekedar informasi, sekolah yang ditempati Hayi merupakan sekolah elit unggulan, hanya anak orang kaya, pejabat elit yang bisa masuk kesekolah ini. Dan pastinya pintar.

Gedung asramanya tidak menerapkan sistem putra putri, jadi semuanya bercampur dalam banyaknya gedung asrama.

Dan Suga adalah tetangganya, namun sore itu ia tidak melihat pemuda itu, begitu pula dengan hari-hari sebelumnya, kemana dia?

Perjalanan menuju asrama sangat menyenangkan menurutnya, itu adalah musim gugur, ia senang melihat bunga sakura berguguran.

Aone tiba-tiba berhenti dijalan dan mencengkram ujung lengan gadis yang satu tahun lebih tua darinya itu.

"Hm? Kenapa Aone?" Hayi berbalik sembari tersenyum ramah.

Aone hanya terdiam memandanginya, semakin lama semakin ketara noda kemerahan dipipinya.

'Menggemaskan... bisa-bisa aku akan memakannya detik ini juga,' batin Hayi.

"Aku menyukaimu."

Huh?

Hayi terdiam, ia tidak salah dengar kan?

Ia pikir Aone bersama Futakuchi atau Moniwa seperti didalam novel?

"A-apa?"

Aone hanya terdiam lalu segera menarik gadis itu pergi dari sana, tepat menuju gedung asrama milik Hayi, kali ini dengan tempo yang lebih cepat hingga akhirnya mereka sampai didalam lift.

Keduanya terdiam dengan suasana canggung.

Tiba-tiba

Cup

Hayi terkejut bukan main, pemuda jangkung disebelahnya tiba-tiba membungkuk dan mencium lehernya lembut, hembusan nafas pemuda itu menerpa leher jenjang yang terbuka milik gadis itu membuatnya bergidik geli.

"Kau tidak perlu menjawabnya, senpai," Aone meraih lengan gadis itu dan menuntunya pada leher besar dan kekar milik pemuda disampingnya itu. Menuntun Hayi itu untuk mencengkram lehernya sendiri.

Tak lama Aone mendekat dan mencium bibir gadis bersurai putih itu.

Hayi terkejut bukan main, wajahnya memerah padam, jantungnya berdegup. Ia pikir semua yang ada disini tak menyukai wanita?!

𝐇𝐞𝐫 𝐁𝐋'𝐬 𝐇𝐚𝐫𝐞𝐦 🕊 hq !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang