Siang itu, jam pelajaran berakhir, Hayi memutuskan untuk pergi ke atap seorang diri dengan membawa makanan yang ia beli di kantin.Entah kenapa, di siang yang lumayan dingin itu, ia ingin menyendiri menikmati pemandangan dari sesuatu yang tinggi, dan atap sekolahnya merupakan pilihan yang tepat.
Gadis itu membuka pintu atap lalu kembali menutupnya rapat.
Perlahan berjalan kearah salah satu tempat duduk yang terbuat dari semen dan batu bata. Gadis itu naik dan mulai duduk bersilang disana sambil memakan makan siangnya.
Hayi menghirup udara dingin yang masih segar diatas sana, sungguh tenang diatas sini, ia harus sering datang–
"Ohh!!! Kau! Kita bertemu lagi!!"
Atau mungkin tidak.
Hayi menoleh kearah sumber suara dan menemukan sosok familiar yang sedang duduk disalah satu kursi besi yang ada disana, sejak kapan ia ada disana?
Gadis itu memberikan tatapan aneh pada pemuda yang sedang melangkah kearahnya, "Bokuto-san?"
Sial, tidak hari ini, ia tidak mau berurusan dengan pengurus osis.
Bokuto, dengan tubuh tinggi dan atletiknya mengambil tempat duduk disamping Hayi namun masih memiliki jarak antara keduanya.
Bokuto tersenyum lebar pada Hayi, "kita bertemu lagi!"
"O-oh iya," jawab gadis itu sembari tersenyum paksa.
Lalu keduanya kembali diam, dengan Hayi yang memakan makan siangnya. Gadis itu lalu menggeser kotak makan siangnya pada pemuda disampingnya.
"Kau sudah makan?"
Bokuto terdiam, menatap onigiri dan jenis makanan lainnya didalam kotak makan milik Hayi. Ia bergeming. Pemuda itu lalu beralih menatap Hayi dengan pandangan yang sulit diartikan.
Hayi bisa merasakan angin kini menusuk tepat di tulang rusuknya, sebiji keringat mengucur di pelipisnya, "k-kau tidak perlu mengambilnya jika tidak mau–"
"Waaahhh~! Kebetulan aku belum makan siang hehehe."
Hayi lalu mengangguk membiarkan pemuda disampingnya memakan makanannya.
Keduanya terdiam, sibuk mengunyah makanan yang Hayi beli dikantin.
"Kau membuat ini semua?"
"Tidak aku membelinya."
"Ohhh~"
Lalu hening kembali.
Bokuto menelan sisa makanan terakhirnya sebelum akhirnya menoleh pada Hayi dengan pandangan bersemangat.
Dari situ, Hayi tau, pemuda penuh semangat ini bukan pengurus osis yang ia kenal.
Bokuto terus berbicara tentang banyak hal pada Hayi yang dibalas gadis itu dengan senang hati. Tidak buruk juga memilik teman berbicara.
"Ini," Hayi melemparkan hotpack pada pangkuan bokuto.
Gadis itu membenahkan peralatan makanannya, tak memerhatikan ekspresi terkejut pria disampingnya.
Bola mata emas milik Bokuto menatap hotpack yang kini berada di genggamannya dengan tatapan tak bisa diartikan, ia lalu mengalihkan pandangannya pada gadis disampingnya yang sedang sibuk dengan urusannya sendiri.
Pria itu terdiam, bergelut dengan pikirannya sendiri.
Ada apa dengannya? Dengan gadis aneh yang seharusnya sudah ia seret masuk kedalam ruang osis sekarang? Apa ini? Kenapa? Kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐞𝐫 𝐁𝐋'𝐬 𝐇𝐚𝐫𝐞𝐦 🕊 hq !!
Fanfiction[BUKAN CERITA BL/YAOI] Kamu jatuh kedalam novel BL? warn ⚠️ - mature content 🍋 - explicit words - violence - harsh word - ooc - reverse harem - slightest!bl - straight! - hq x dom!oc - AU