"Qay"
"Qay"
"QAY!"
"haa?"
Jawab Qaysha memelas, sedangkan saat ini Tiara sudah menjadi tontonan bagi orang-orang di cafe yang terkejut dengan suara keras nya.
"Iiih lo benar-benar ga denger ya apa yang gue bilang dari tadi?"
"Engga"
"Oh oke deh" Tiara menghela napas nya gusar "kenapa sih Qay?"
Qaysha kembali terdiam dalam menatap Tiara, belum saatnya ia menceritakan nya sedangkan ia sendiri belum yakin dengan sebenarnya.
"Engga gakpapa kok"
"Masa—"
"—Ra lo ga mau tinggal di rumah gue aja?" potong Qaysha
"Ha?! Maksud lo?"
"Rumah tante lo dari kampus kan jauh banget Ra. Iya ada abang sepupu lo yang nganterin, tapi kan juga itu sampe pertengahan jalan nanti lo mesti naik trasportasi umum atau online lagi baru sampe kampus"
"Hmm kalimat lo cukup panjang Qay" lelah Tiara
"Gue serius Tiaraa"
"Gue juga ga tau mesti gimana, gue harus ngobrolin dulu sama bokap dan tante gue. Belum lagi cara menghilangkan rasa segan di dalam diri gue"
"Lagi-lagi lo ngebahas segan, cuih"
"Ya terserah lo, by the way—"
"Apa?"
"Lo kenal Zweitson darimana Qay?"
"Oo idol lo ya?" Ditambahi dengan tawa kecil Qaysha "kayak nya sih kita tetanggaan"
"HAH? DEMI APA?" teriak Tiara lagi-lagi membuat seisi Cafe melihat ke arahnya
"Diem ga?!" Ancam Qaysha "kayaknya sih ya, soalnya pertama gue ketemu dia kek dilapangan bebas di perumahan rumah gue"
Di sisi lain Tiara benar benar mematung, tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Tidak mungkin sekali rasanya seorang yang tiap hari hanya ada di dalam sosial media dan khayalan nya kini berada di tanah yang sama dengan nya, bahkan menjadi nyata dan bisa disentuh.
Kalau begini keinginan Tiara pindah ke rumah Qaysha semakin berburu naik dan berpikir keras bagaimana bisa meluluhkan keluarga nya yang begitu strict, karena Tiara tahu Zweitson tinggal serumah dengan 7 member lainnya.
"Ga usah kaget banget gitulah, gue tau hidup lo akan memilih dengan berat" goda Qaysha
•~•
"Hei adik-adik bagaimana kuliah? Apa kalian tersiksa? Yesss selamat datang HAHAHAHHA"
riang Shandy saat melihat Fiki, Fajri dan Zweitson yang baru muncul dari sebalik pintu.
"Gue tau foto ijazah lo jelek tapi gak usah gitulah" timpal Farhan
"Waaaa lo foto ijazah shaming ya, jahat lo"
Mereka bertiga yang baru saja pulang dari kampus yang lumayan tenang seketika menangis saat kembali ke rumah yang sangat tidak berisik ini.
"Kalian gamau mandi dulu?" Gumam Fenly tiba-tiba
Membuat Fiki, Fajri, Zweitson bahkan Shandy dan Farhan pun meninggalkannya sendiri.
"Lah? Hey! Kan gue ngomong nya ke Fiki, Fajri, Soni ya? Kenapa dua orang tua ikutan?" Bingungnya
Daripada lama-lama berlarut dalam kebingungan, Fenly memilih untuk jogging sore kali ini. Ia sudah siap dengan sepatu nya dan mulai meninggalkan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Cintaku | UN1TY
Teen FictionTerinspirasi dari kisah dibalik lagu Coba Cintaku - UN1TY