"Disini neng?"
"Iya pak, bayar nya udah di aplikasi ya pak"
"Iya neng, saya bantu ya angkat barang nya"
"Makasi pak"
"Iya neng"
Akhirnya Qaysha kini sudah tiba di rumah barunya dan di depan pintu sudah ada yang menunggunya.
"Kamu kok gak angkat telfon abang?"
"Yaelah bang, perkara telfon doang"
"Perkara telfon apaan, kalo kamu kenapa-kenapa gimana?"
"Ya gimana lagi, ini mending tolongin aku deh berat tau ini koper dua segede gaban begini"
"Mmh.. iya iya"
"Buru buka pintu"
Hari pertama ia dan rumah barunya dibantu berberes oleh sang Kakak kandung nya yang telah lebih dulu tinggal di kota Jakarta ini guna untuk bekerja, bang Angga. Tetapi mereka tidak akan serumah sehabis ini, karena jarak dari rumah mereka dengan tempat kerja Abang yang lumayan jauh menjadi tidak efektif jika abang nya harus tinggal disini. Sehingga abang nya tetap memilih kos di dekat tempat kerja nya.
Setelah berberes sampai malam, akhirnya semua beres dan sudah tertata sesuai tempat seharusnya.
"Dek, kamu gakpapa tinggal sendiri disini?"
"Ya kalo gak dikasih kepercayaan, kek nya apa-apa sih"
"Ih kok gitu?"
"Ya makanya percaya sama adek nya lah, ini kan rumah kita juga rumah pertama di komplek ini. Dan itu pos satpam juga dekat abang"
"Ya kamu kalau sendirian di rumah kunci aja ya pintu nya jangan lupa. Trus kalau ada temen cowo pintu nya dibuka aja, jangan di tutup. Emang mau nikah muda?"
"Iya abang aku juga paham"
"Ya hati-hati, ini abang juga harus balik besok kerja"
"Iya"
"Kamu kuliah nya kapan mulai?"
"Lusa"
"Oh bisa pergi sendiri?"
"Ya bisalah abang"
"Yaudah, hati-hati jangan pergaulan bebas apa narkoba. Ngerii"
"Lah?"
Ketawa nya pecah seketika
"Hati-hati" pesan abangnya sekali lagi saat sudah berada di atas motor nya
"Dah abang"
Dan sesuai permintaan si abang, Qaysha menutup rapat semua celah di rumah nya. Dan beranjak ke kamar untuk tidur.
•~•
Pagi ini Qaysha ingin merealisasikan niat nya untuk pergi ke lapangan basket yang ada di perumahannya dan bermain sendiri disana. Karena sudah cukup lama ia tidak memainkannya, ya meski ia bukan atlet basket tetapi ia hanya punya rasa suka pada olahraga itu.
"Untung kemaren udah minta beliin bola basket ke abang" monolog nya saat memasuki lapangan basket yang dipagari pembatas kawat.
Ia men-dribble, lay up, shooting berkali-kali. Saat lelah pun ia hanya minum dan bermain kembali. Baginya sendiri bersama hal yang ia sukai itu adalah time healing untuk segala masalah di hidupnya.
*ngiiiing
Qaysha tersentak saat mendengar pintu lapangan terbuka dan berhenti dari kegiatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coba Cintaku | UN1TY
Teen FictionTerinspirasi dari kisah dibalik lagu Coba Cintaku - UN1TY